"Ini adalah kematian karena sengatan panas, seperti yang juga ditunjukkan oleh kaki dan tangan mereka yang terkepal," kata Osanna melanjutkan.
Baca juga: Situs Kuno Pemujaan Kaisar Berusia 1.500 Tahun Digali di China Utara
Dalam sebuah pernyataan, Menteri Kebudayaan Dario Franceschini mengatakan temuan itu menggarisbawahi status Pompeii sebagai "tempat luar biasa untuk penelitian dan studi".
Pompeii, 23 km (14 mil) tenggara Napoli, adalah kota berpenduduk sekitar 13.000 orang.
Ketika erupsi Vesuvius datang, dampak letusannya mengubur kota di bawah abu, kerikil batu apung dan debu, membekukannya hingga hampir 2.000 tahun.
Sisa-sisa tidak ditemukan sampai abad ke-16 dan penggalian terorganisir dimulai sekitar tahun 1750.
Archaeologists have discovered the remains of two men killed in the volcanic eruption that destroyed the ancient Roman city of Pompeii nearly 2,000 years ago.
Read more on this story here: https://t.co/5a5Jf7a0Qe pic.twitter.com/BnpXh1MfRR
— SkyNews (@SkyNews) November 21, 2020
Namun, baru-baru ini, perhatian difokuskan pada penangkapan pembusukan atau runtuhnya reruntuhan yang terbuka.
Sementara penggalian berlanjut di situs dekat Napoli, wisatawan saat ini dilarang masuk ke taman arkeologi di bawah tindakan anti-Covid-19 nasional.
Baca juga: Penemuan Peti Mati Kuno di Mesir, Berisi Mumi Bangsawan hingga Pendeta
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.