Dia juga mengatakan bisa saja hal yang terjadi adalah tidak sadar bahwa seseorang memiliki komorbid.
"Lebih seringnya karena kita tidak sadar dengan komorbid kita," katanya.
Hal serupa juga diungkapkan oleh epidemiolog dari Universitas Griffith Dicky Budiman.
"Bisa. (Pasien) Covid-19 yang tanpa komorbid (bisa meninggal)," katanya saat dihubungi Kompas.com, Kamis (19/11/2020).
Baca juga: Saat Jepang Catatkan Lebih dari 2.000 Kasus Baru Covid-19 untuk Pertama Kalinya...
Dia mengatakan, di beberapa negara yang telah melewati gelombang 1 atau kurva pandeminya mulai matang, banyak ditemui kematian pada anak muda karena Covid-19.
"Jadi bukan berarti yang tidak punya komorbid aman-aman saja," imbuhnya.
Dicky menjelaskan terkait pasien komorbid, memang mereka cenderung lebih parah jika terinfeksi Covid-19. Tapi ada beberapa syaratnya.
"Kalau dia terlambat dideteksi atau komorbid tidak terkendali dengan baik. Misalnya pasien hipertensi tapi tidak pernah kontrol," kata Dicky.
Baca juga: Mengenal Hokkaido, Provinsi Bersalju yang Menjadi Sarang Virus Corona di Jepang