Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Melihat Situasi dan Kesiapan Inggris Menghadapi Lockdown Kedua...

Kompas.com - 19/11/2020, 16:02 WIB
Jawahir Gustav Rizal,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

Sumber BBC,Reuters

KOMPAS.com - Ketika rumor tentang lockdown jilid dua mulai beredar di Inggris, seorang warga, Leanne Barnes, khawatir bahwa kebutuhan sehari-hari seperti roti dan tisu toilet akan kembali langka.

Namun, perempuan itu terkejut begitu mendapati bahwa rak-rak supermarket tempatnya berbelanja justru dipenuhi stok melimpah barang-barang itu.

Melansir Reuters, Jumat (13/11/2020), saat lockdown pertama kali diberlakukan di Inggris, Barnes berusaha memperbanyak stok makanan di dapurnya.

Dia memborong makanan-makanan seperti makaroni keju, ravioli, sup dan spaghetti. Namun, pada saat kabar pembatasan sosial kedua beredar, dia justru tidak merasakan dorongan yang sama.

Berdasarkan pantauan Reuters, sejauh ini tidak terlihat adanya panic buying oleh konsumen yang sempat mengakibatkan produsen makanan kemasan kelimpungan pada saat lockdown pertama.

Baca juga: PM Inggris Boris Johnson Kembali Jalani Isolasi Covid-19, Bagaimana Kondisinya?

Lebih siap

Kepada Reuters, beberapa produsen makanan kemasan terkemuka di Inggris seperti Campbell Soup, Kraft Heinz, dan McCormick & Co telah melakukan langkah-langkah antisipasi untuk menghadapi situasi seperti saat awal lockdown.

Mereka mengubah sistem produksi, pengemasan, dan harga jual agar peritel bisa tetap menjaga ketersediaan stok di toko mereka.

Langkah-langkah tersebut termasuk memperluas manufaktur, merekrut lebih banyak pekerja, menata ulang jalur distribusi, hingga mengubah ukuran kemasan menjadi lebih besar.

Langkah-langkah antisipasi itu disebut membuat para produsen harus menanggung ongkos finansial yang lebih tinggi.

Sementara itu, pengamat ekonomi menyebut bahwa pembeli saat ini menyadari bahwa mereka tidak bisa mengeluarkan uang dalam jumlah besar, sehingga kecil kemungkinan akan terjadi panic buying.

Konsumen diprediksi akan menahan diri untuk menumpuk stok kebutuhan sehari-hari di rumah, walaupun ada promo potongan harga, karena perekonomian yang lemah membuat mereka ingin menghemat sumber daya finansial yang dimiliki.

Hal tersebut disampaikan oleh Benny Mantin, direktur Luxembourg Centre of Logistics and Supply Chain Management.

Analisis dari Reuters juga memperlihatkan bahwa konsumen di Amerika Serikat dan Eropa melakukan pembelian kebutuhan sehari-hari dalam jumlah lebih sedikit dibanding saat lockdown pertama.

Baca juga: Inggris Larang Orang dari Denmark Masuki Wilayahnya Usai Kasus Mutasi Corona pada Cerpelai

Lockdown kedua di Inggris

Dikutip dari laman resmi Pemerintah Inggris, 31 Oktober 2020, lockdown kembali diberlakukan pada Kamis (5/11/2020) hingga Rabu (2/12/2020).

Ketentuan lockdown yang harus dipatuhi oleh penduduk Inggris antara lain:

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Singapore Airlines Bayar Ganti Rugi Penumpang Rp 42 Juta karena Kursi Pesawat Tak Bisa Direbahkan

Singapore Airlines Bayar Ganti Rugi Penumpang Rp 42 Juta karena Kursi Pesawat Tak Bisa Direbahkan

Tren
Update Harga BBM Mei 2024: Pertamina Tetap, Shell, Vivo, dan BP Naik

Update Harga BBM Mei 2024: Pertamina Tetap, Shell, Vivo, dan BP Naik

Tren
Bertemu di Play-off Olimpiade Paris 2024, Ini Perbandingan Ranking FIFA Indonesia Vs Guinea

Bertemu di Play-off Olimpiade Paris 2024, Ini Perbandingan Ranking FIFA Indonesia Vs Guinea

Tren
Berapa Banyak Aktivitas Fisik yang Dibutuhkan Kucing Peliharaan?

Berapa Banyak Aktivitas Fisik yang Dibutuhkan Kucing Peliharaan?

Tren
Bisakah Vitamin D Menurunkan Berat Badan? Ini Penjelasannya

Bisakah Vitamin D Menurunkan Berat Badan? Ini Penjelasannya

Tren
Link Live Streaming dan Jadwal Pertandingan Perempat Final Thomas dan Uber Cup 2024 Hari Ini

Link Live Streaming dan Jadwal Pertandingan Perempat Final Thomas dan Uber Cup 2024 Hari Ini

Tren
Tumor Disebut Bisa Menumbuhkan Gigi dan Rambut Sendiri, Benarkah?

Tumor Disebut Bisa Menumbuhkan Gigi dan Rambut Sendiri, Benarkah?

Tren
7 Fakta Pembunuhan Wanita dalam Koper di Cikarang, Pelaku Ditangkap Jelang Resepsi 5 Mei

7 Fakta Pembunuhan Wanita dalam Koper di Cikarang, Pelaku Ditangkap Jelang Resepsi 5 Mei

Tren
BMKG: Wilayah Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 3-4 Mei 2024

BMKG: Wilayah Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 3-4 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] Suhu Panas Menerjang Indonesia di Awal Mei 2024 | Jadwal Laga Indonesia Vs Irak di Piala Asia U23

[POPULER TREN] Suhu Panas Menerjang Indonesia di Awal Mei 2024 | Jadwal Laga Indonesia Vs Irak di Piala Asia U23

Tren
Kemendikbud: Penerima KIP Kuliah Bergaya Hidup Mewah Diminta Mundur

Kemendikbud: Penerima KIP Kuliah Bergaya Hidup Mewah Diminta Mundur

Tren
Covid-19 Varian FLiRT Terdeteksi di AS, Memicu Peringatan Lonjakan Kasus di Musim Panas

Covid-19 Varian FLiRT Terdeteksi di AS, Memicu Peringatan Lonjakan Kasus di Musim Panas

Tren
Machu Picchu dan Borobudur

Machu Picchu dan Borobudur

Tren
6 Kebiasaan Sederhana yang Membantu Meningkatkan Angka Harapan Hidup

6 Kebiasaan Sederhana yang Membantu Meningkatkan Angka Harapan Hidup

Tren
Bolehkah Memakai 'Pimple Patch' Lebih dari Sekali?

Bolehkah Memakai "Pimple Patch" Lebih dari Sekali?

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com