"Anda harus memperlakukannya seperti pakaian dalam dan sering mencucinya," ujar Asisten Profesor Dermatologi di Sekolah Kedokteran Lewis Katz di Temple University, Dr Candrice Health.
"Selain itu, Anda tidak ingin semua minyak, keringat, dan kotoran itu tinggal di sana dan kemudian Anda menerapkannya kembali ke wajah Anda terus-menerus," lanjut dia.
Baca juga: Cara Menghilangkan Bekas Jerawat dan Flek Hitam Lebih Cepat
2. Sederhanakan rutinitas perawatan kulit
Beberapa orang dinilai menggunakan terlalu banyak produk kecantikan.
Saat hendak memakai masker, ada baiknnya mempertimbangkan penggunaan rutinitas perawatan kulit yang paling mendasar, yakni pembersih wajah tanpa sabun yang lembut dan pelembab bebas pewangi.
Direktur Bedah Kulit di Sekolah Medis Dell di Universitas Texas, Dr S Tyler Hollmig, mengatakan pelembab berfungsi ganda yakni melembabkan kulit dan melindungi gesekan masker dengan kulit wajah.
Alasan lain untuk menggunakan sedikit produk wajah yakni dengan mengingat efek samping oklusi dari penggunaan masker, yakni meningkatkan produksi minyak ke kulit wajah.
Baca juga: 860 Kilogram Masker Bekas di Jakarta Dimusnahkan Selama Pandemi
3. Tidak menggunakan makeup sementara waktu
Selain itu, jika Anda harus merias wajah untuk video call atau pertemuan video, maka Anda harus menghapus makeup itu saat berpergian.
Dr Candrice Health mengatakan makeup mampu membuat pori-pori tersumbat dan menimbulkan jerawat saat menggunakan masker.
Ia menyarankan untuk menggunakan pelembab dan tabir surya saja dalam rutinitas keseharian.
Dokter kulit di New York, Dr Shari Marchbein, menyarankan jika berkeringat di balik masker, sebaiknya dibersihkan menggunakan micellar water atau pembersih lembut untuk membersihkan wajah dengan cepat.
Baca juga: Satgas Covid-19 Antar 20.000 Masker untuk Pernikahan Putri Rizieq Shihab
Akan tetapi, jika telah terlanjur terkena maskne, bagaimana cara mengobatinya?
Perlu diingat perawatan jerawat dapat menyebabkan iritasi dan seseorang masih harus mengatasi iritasi yang berlanjut dari pemakaian masker.
Profesor Klinis Dermatologi di Yale School of Medicine, Dr Mona Gohara, merekomendasikan penggunaan perawatan berkandungan benzoyl peroxide dengan konsentrasi 2,5 atau 5 persen, bukan 10 persen.