Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Disebut Efektif Cegah Gejala Corona, Bagaimana Penelitian Vaksin Pfizer?

Kompas.com - 10/11/2020, 19:00 WIB
Retia Kartika Dewi,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

Uji klinis Tahap III

Diketahui, uji klinis tahap III dari BNT162b2 dimulai pada 27 Juli 2020.

Hingga saat ini, uji telah mendaftarkan 43.538 peserta, dengan 38.955 peserta di antaranya telah menerima dosis kedua dari kandidat vaksin pada 8 November 2020.

Ribuan peserta ini dipilih dengan sekitar 42 persen peserta global dan 30 persen peserta AS yang memiliki latar belakang ras dan etnis yang beragam.

Percobaan akan berlanjut hingga analisis akhir, saat total 164 kasus Covid-19 yang dikonfirmasi telah bertambah.

Studi tersebut juga akan mengevaluasi potensi kandidat vaksin untuk memberikan perlindungan diri terhadap Covid-19 pada mereka yang pernah terpapar SARS-CoV-2 sebelumnya, serta pencegahan vaksin terhadap penyakit Covid-19 yang parah.

Selain itu, mereka akan mengevaluasi kasus Covid-19 yang terkonfirmasi yang muncul dari 7 hari setelah dosis kedua.

Dengan persetujuan FDA, titik akhir sekunder baru akan timbul pada 14 hari setelah dosis kedua.

Baca juga: Semua Relawan Uji Klinis Vaksin Covid-19 Sinovac Selesai Disuntik, Tinggal Pengamatan

1,3 miliar dosis pada 2021

Perusahaan percaya bahwa penambahan titik akhir sekunder ini akan membantu menyelaraskan data di semua studi vaksin Covid-19 dan memungkinkan pembelajaran lintas uji coba dan perbandingan antara platform vaksin baru ini.

Pfizer dan BioNTech terus mengumpulkan data keamanan dan saat ini memperkirakan bahwa median data keamanan selama dua bulan setelah dosis kedua (dan terakhir) dari kandidat vaksin akan tersedia pada minggu ketiga bulan November.

Selain itu, peserta akan terus dipantau untuk perlindungan dan keamanan jangka panjang selama dua tahun tambahan setelah dosis kedua mereka.

Bersamaan dengan data kemanjuran yang dihasilkan dari uji klinis, Pfizer dan BioNTech bekerja untuk menyiapkan data keselamatan dan manufaktur yang diperlukan untuk diserahkan ke FDA guna mendemonstrasikan keamanan dan kualitas produk vaksin yang diproduksi.

Berdasarkan proyeksi saat ini, mereka berharap dapat memproduksi hingga 50 juta dosis vaksin pada tahun 2020 secara global, hingga 1,3 miliar dosis pada tahun 2021.

Baca juga: Perdana, Amerika Serikat Izinkan Obat Antibodi untuk Pasien Covid-19

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com