Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tips Bangun Pagi Tanpa Alarm

Kompas.com - 09/11/2020, 20:03 WIB
Mela Arnani,
Jihad Akbar

Tim Redaksi

Selama satu minggu, bangunlah sedikit lebih awal, dengan mengurangi hingga 30 menit per harinya.

Sebagai contoh, jika harus tidur pukul 22.00 bukan 23.00, coba kembalikan waktu tidur secara bertahap dalam kelipatan 15 menit atau pukul 22.45 selama minggu pertama, 22.30 selama minggu kedua, dan 22.15 selama minggu ketiga.

Melakukan transisi secara perlahan ini akan memberi tubuh lebih banyak waktu untuk menyesuaikan diri dengan jadwal baru dan membuat lebih mudah tertidur.

Harus diperhatikan, saat memulai melakukan kompresi tidur jangka pendek, dapat membuat tubuh lelah lebih awal dari biasanya.

Namun, kemudian secara strategis akan berujung mencapai target waktu tidur dan bangun yang diinginkan.

Baca juga: Fakta di Balik Dorongan Tekan Tombol Snooze Setiap Bangun Pagi

  • Cahaya pagi

Cahaya alami pagi hari jauh lebih kuat daripada cahaya sore dalam menyelaraskan siklus tidur dan bangun.

Selain itu, cahaya pagi matahari akan mematikan sekresi alami melatonin dari kelenjar pineal.

Mendapatkan cahaya pagi bisa dilakukan dengan berjalan-jalan santai atau minum kopi di dekat jedela yang menghadap matahari terbit.

Cahaya pagi dapat membantu memprogram ulang ritme sikardian.

Baca juga: Simak, Tips Aman Menginap di Hotel Saat Pandemi Corona

  • Jaga waktu bangun tetap stabil

Konsisten menjadi kunci, sehingga jaga waktu tidur dan bangun tetap stabil selama tujuh hari dalam seminggu.

Apablia harus bepergian berbeda zona waktu, jika memungkinkan sebaiknya tetap gunakan jam zona waktu asli.

  • Kesabaran

Dalam beberapa minggu awal melakukan kebiasaan ini, seseorang mungkin menyadari bahwa dirinya terbangun sebelum alarm berbunyi.

Namun, setelah berbulan-bulan, seseorang mungkin tidak lagi membutuhkan alarm sama sekali.

Sehingga, bisa mendapatkan tidur cukup dan memanfaatkan pagi untuk kegiatan produktif.

Baca juga: Kebiasaan Berolahraga di Pagi Hari Terbukti Menurunkan Risiko Kanker

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com