KOMPAS.com - Di tengah pandemi Covid-19, Jepang kini juga harus berhadapan dengan wabah flu burung di prefektur Kagawa bagian barat.
Anadolu Agency, Jumat (5/11/2020), memberitakan, Jepang memusnahkan sekitar 330.000 ekor ayam pada Kamis (4/11/2020) setelah wabah flu burung dikonfirmasi.
Flu burung didiagnosis pada ayam di sebuah peternakan di Mitoyo, sebuah kota di prefektur Kagawa barat.
Pemerintah daerah setempat telah meminta bantuan dari angkatan bersenjata.
Operasi pemusnahan diharapkan selesai dalam sepuluh hari ke depan.
Operasi itu dilakukan setelah peternakan yang terinfeksi melaporkan bahwa hampir 3.800 ekor ayam mati dalam empat hari.
Otoritas setempat telah melarang peternakan ayam dalam radius 10 kilometer dari lokasi yang terinfeksi untuk memindahkan unggas dan telur apa pun.
Baca juga: Belajar dari Flu Burung, Cara Ini Dapat Bantu Indonesia Atasi Covid-19
Langkah tersebut memengaruhi 4,62 juta ayam di 115 peternakan, tetapi belum ada laporan kematian unggas massal lainnya di zona tersebut.
Diberitakan Kyodo News, Kamis (4/11/2020), peternak unggas di daerah itu menyatakan keprihatinan tentang dampaknya terhadap bisnis mereka.
"Saya dalam masalah karena saya tidak dapat mengirim telur kecuali (ayam saya) dipastikan negatif dalam tes," kata seorang pria berusia 60-an yang menjalankan peternakan unggas dalam zona 3 km.
Hal yang sama dikatakan Hiroaki Ando (59) yang menjalankan peternakan dalam zona 10 km.
"Saya hanya bisa berdoa agar ayam saya tidak terinfeksi," ujar dia.
"Saya tidak mengerti bagaimana infeksi itu berasal karena kami dengan cermat menerapkan langkah-langkah sanitasi," kata presiden perusahaan yang mengoperasikan peternakan yang terinfeksi.
Dia mengaku tidak punya pilihan selain menunggu instruksi dari pihak berwenang.
Kementerian Pertanian menyatakan Jepang akan menangguhkan ekspor ayam dan telur untuk sementara waktu.
Di Tokyo, Perdana Menteri Yoshihide Suga menginstruksikan anggota kabinet untuk mengambil langkah pencegahan dan berbagi informasi dengan cepat, sambil meminta peternak unggas untuk tetap waspada.
"Tidak ada masalah meski konsumen memakan telur dan daging dari ayam yang terjangkit penyakit itu. Saya minta masyarakat tidak terlalu khawatir," kata Wakil Menteri Pertanian senior Yasuhiro Hanashi.
Dia menyatakan bahwa kementeriannya telah mengirimkan tim investigasi epidemiologi.
Kementerian Lingkungan Hidup meningkatkan kewaspadaan nasional terhadap burung liar ke level tiga. Peringatan dinaikkan pada dua minggu lalu setelah wabah flu burung di Korea Selatan.
Kementerian meningkatkan pengawasan terhadap kematian mencurigakan dari burung liar dalam radius 10 km dari peternakan yang terinfeksi di Kagawa.
Wabah flu burung di Jepang sebelumnya terjadi pada Januari 2018 dan juga terjadi di Prefektur Kagawa yang terletak di pulau utama Shikoku.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.