Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[HOAKS] Narasi Foto Anjing Diklaim Mencari Pemiliknya Saat Gempa Turki

Kompas.com - 01/11/2020, 21:01 WIB
Tim Cek Fakta

Penulis

hoaks

hoaks!

Berdasarkan verifikasi Kompas.com sejauh ini, informasi ini tidak benar.

KOMPAS.com - Beredar foto seekor anjing di tengah puing reruntuhan yang dinarasikan tengah mencari tuannya saat gempa melanda Turki pada 30 Oktober 2020.

Narasi itu tidak benar.

Dari penelusuran digital, foto tersebut pernah beredar pada 2018, 2019, dan awal 2020 di beberapa situs web dan media sosial, sebelum gempa berkekuatan 7.0 magnitudo melanda Turki pada 30 Oktober 2020.

Narasi yang Beredar

Akun Facebook Triana Andini pada Sabtu (31/10/2020) mengunggah dua buah foto di akun grup Facebook yang masing-masing foto menggambarkan seekor anjing di tengah puing reruntuhan.

Foto pertama menggambarkan anjing di tengah puing reruntuhan menatap bebatuan. Adapun, foto kedua menunjukkan seekor anjing berada persis di depan tangan manusia yang terjulur ke luar bebatuan.

Di statusnya itu, akun tersebut menggambarkan kedua foto terjadi saat kejadian gempa di Turki pada 30 Oktober 2020. Berikut isi lengkap statusnya:

"Kesetiaan anjing yang mencari tuannya ????
*dalam kejadian gempa di Turki 7.0 magnitudo 30/10/2020*"

Status Facebook dengan narasi keliru anjing tengah mencari tuannya saat gempa di Turki, 30 Oktober 2020.Facebook Status Facebook dengan narasi keliru anjing tengah mencari tuannya saat gempa di Turki, 30 Oktober 2020.

Penelusuran Digital

Pemeriksaan narasi seekor anjing tengah menyelamatkan manusia saat gempa di Turki pada 30 Oktober 2020 dilakukan dengan cara menelusuri periode foto itu muncul.

Penelusuran dimulai dengan memasukkan setiap foto ke dalam mesin pencari Yandex. Foto pertama yakni foto seekor anjing di tengah puing dan foto kedua adalah foto seekor anjing di tengah puing berhadapan dengan tangan manusia. 

Berdasarkan pencarian di mesin pencari Yandex, foto pertama serupa dengan foto di situs web gambar dan video, alamy.com. Foto tersebut diambil pada 18 Oktober 2018, tanpa menyebut lokasi pengambilan foto.

Foto dari kontributor Jaroslav Noska itu diberi keterangan peristiwa anjing sedang mencari orang terluka di reruntuhan gempa.

Dari penelusuran di Google Image, didapati bahwa foto pertama dan juga foto kedua termuat di situs Gramho, web penganalisa akun Instagram. Foto itu muncul 9 bulan lalu dari akun Instagram @allah.yolunda23.

Sementara, dari penelusuran di Yandex, foto kedua muncul di situs web alamy.com yang diambil pada 18 Oktober 2018, tanpa keterangan lokasi. Foto diambil kontributor Jaroslav Noska.

Di situs web blog nibs.org, foto itu muncul pada artikel berjudul "An Earthquake can happen at any time. Are you ready?" yang terbit pada 26 Agustus 2019. Juga tidak ada keterangan lokasi.

Dari pencarian di Google Image, foto kedua persis sama dengan foto yang dimuat di situs web berita Meksiko, Tribuna. Gambar itu sebagai pelengkap artikel yang terbit pada 25 Januari 2020.

Tribuna menulis bahwa foto itu menggambarkan seekor anjing sedang mencari pemiliknya di reruntuhan bangunan akibat gempa berkekuatan 6,8 skala Richter yang melanda Turki.

Foto kedua juga dimuat akun Twitter @sokol36 dan akun Facebook Ardian Rira masing-masing pada 26 November 2019 dengan keterangan "Pray for Albania."

Kesimpulan

Berdasarkan penelusuran tim Cek Fakta Kompas.com, narasi pada foto seekor anjing di tengah puing reruntuhan saat gempa di Turki pada 30 Oktober 2020 tidak benar. 

Foto tersebut pernah dimuat di sejumlah situs web dan media sosial pada 2018, 2019, dan awal 2020.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Suhu di Semarang Disebut Lebih Panas dari Biasanya, Ini Penyebabnya Menurut BMKG

Suhu di Semarang Disebut Lebih Panas dari Biasanya, Ini Penyebabnya Menurut BMKG

Tren
Selalu Merasa Lapar Sepanjang Hari? Ketahui 12 Penyebabnya

Selalu Merasa Lapar Sepanjang Hari? Ketahui 12 Penyebabnya

Tren
Prakiraan BMKG: Wilayah yang Berpotensi Dilanda Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir 13-14 Mei 2024

Prakiraan BMKG: Wilayah yang Berpotensi Dilanda Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir 13-14 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] UKT dan Uang Pangkal yang Semakin Beratkan Mahasiswa | Kronologi Kecelakaan Bus Subang

[POPULER TREN] UKT dan Uang Pangkal yang Semakin Beratkan Mahasiswa | Kronologi Kecelakaan Bus Subang

Tren
7 Gejala Stroke Ringan yang Sering Diabaikan dan Cara Mencegahnya

7 Gejala Stroke Ringan yang Sering Diabaikan dan Cara Mencegahnya

Tren
Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana, Izin Kendaraan Mati, Pengusaha Harus Dipolisikan

Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana, Izin Kendaraan Mati, Pengusaha Harus Dipolisikan

Tren
8 Tanda Batu Ginjal dan Cara Mencegahnya

8 Tanda Batu Ginjal dan Cara Mencegahnya

Tren
400 Produk Makanan India Ditandai Mengandung Kontaminasi Berbahaya

400 Produk Makanan India Ditandai Mengandung Kontaminasi Berbahaya

Tren
Kecelakaan Maut Rombongan SMK di Subang dan Urgensi Penerapan Sabuk Pengaman bagi Penumpang Bus

Kecelakaan Maut Rombongan SMK di Subang dan Urgensi Penerapan Sabuk Pengaman bagi Penumpang Bus

Tren
'Whistleblower' Israel Ungkap Kondisi Tahanan Palestina, Sering Alami Penyiksaan Ekstrem

"Whistleblower" Israel Ungkap Kondisi Tahanan Palestina, Sering Alami Penyiksaan Ekstrem

Tren
9 Negara Tolak Palestina Jadi Anggota PBB, Ada Argentina-Papua Nugini

9 Negara Tolak Palestina Jadi Anggota PBB, Ada Argentina-Papua Nugini

Tren
Vasektomi Gratis dan Dapat Uang Imbalan, Ini Penjelasan BKKBN

Vasektomi Gratis dan Dapat Uang Imbalan, Ini Penjelasan BKKBN

Tren
Pendaftaran CPNS 2024 Diundur hingga Juni 2024, Ini Alasan Kemenpan-RB

Pendaftaran CPNS 2024 Diundur hingga Juni 2024, Ini Alasan Kemenpan-RB

Tren
Profil Jajang Paliama, Mantan Pemain Timnas yang Meninggal karena Kecelakaan

Profil Jajang Paliama, Mantan Pemain Timnas yang Meninggal karena Kecelakaan

Tren
Dampak Badai Magnet Ekstrem di Indonesia, Sampai Kapan Terjadi?

Dampak Badai Magnet Ekstrem di Indonesia, Sampai Kapan Terjadi?

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com