Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gejala Norovirus di Indonesia, Penyebab, Penanganan, dan Pencegahannya

Kompas.com - 20/10/2020, 11:38 WIB
Luthfia Ayu Azanella,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Selain virus corona, masyarakat saat ini diramaikan dengan berita munculnya norovirus

Dikutip dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC), norovirus adalah virus yang sangat menular. Orang yang terinfeksi virus ini akan mengalami muntah dan diare, serta menyerang segala usia.

Seperti diberitakan Kompas.com, Senin (12/10/2020), lebih dari 70 orang mahasiswa di sebuah universitas di Taiyuan, Provinsi Shanxi, China utara mengalami diare dan muntah-muntah.

Berdasarkan hasil analisis sampel pada 28 kasus mahasiswa itu, Departemen Pengendalian dan Pencegahan Penyakit di Taiyuan menemukan 11 kasus positif norovirus. 

Baca juga: 6 Fakta Norovirus, Ada di Indonesia hingga Menular Melalui Makanan

Selain di China, norovirus diketahui juga sudah ada di Indonesia. Hal itu tercatat dalam jurnal PubMed yang ditulis oleh sejumlah peneliti di antaranya dari Indonesia 2019 lalu.

Disebutkan dalam studi yang dilakukan pada sejumlah anak berusia kurang dari 5 tahun yang dirawat akibat diare akut di rumah sakit di Surabaya, menunjukkan infeksi Genogroup Norovirus (GI dan II).

Hal itu teridentifikasi pada feses (tinja) 31 pasien anak berusia 1-60 bulan yang dirawat di rumah sakit dengan diare akut dari April 2012 hingga Maret 2013.

Gejala norovirus

CDC Amerika Serikat juga menyebutkan, infeksi norovirus menyebabkan radang lambung atau usus, yang disebut gastroenteritis akut.

Orang yang terinfeksi akan mengalami gejala hanya dalam waktu 12 hingga 48 jam setelah terpapar virus.

Biasanya, orang yang terinfeksi virus ini bisa membaik dalam satu hingga tiga hari. Akan tetapi, infeksi Norovirus bisa memicu muntah, diare, dan sakit perut yang parah.

Kondisi tersebut bisa menyebabkan dehidrasi, yang memicu penyakit serius.

Baca juga: Infeksi Norovirus: Gejala, Komplikasi, Cara Mencegah, dan Mengatasinya

 

Gejala yang umum dialami saat terinfeksi Norovirus antara lain:

  1. Diare
  2. Muntah
  3. Mual
  4. Sakit perut
  5. Demam
  6. Sakit kepala
  7. Pegal-pegal.

Selain itu, akibat terlalu banyak cairan yang keluar, penderita pun bisa mengalami dehidrasi.

Kondisi ini paling banyak dialami oleh anak kecil, orang tua, dan orang dengan kondisi penyakit lain.

Saat dehidrasi terjadi, penderita akan sedikit buang air kecil, mengalami kering mulut dan tenggorokan, pusing saat berdiri, dan pada anak-anak mereka akan menangis namun dengan sedikit atau bahkan tanpa mengeluarkan air mata.

Namun meskipun demikian, penderita infeksi norovirus kebanyakan akan segera membaik dalam jangka waktu 1-3 hari.

Baca juga: INFOGRAFIK: Apa Itu Norovirus?

Penanganan

Guru besar pada Departemen Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia-RS Cipto Mangunkusumo, Prof Dr dr Ari Fahrial Syam SpPD(K) MMB FINASIM FACP mengatakan, penanganan infeksi norovirus adalah dengan memberikan obat-obatan untuk menghilangkan gejala sakit.

Di samping juga mencegah terjadinya dehidrasi, akibat muntah dan diare.

Pasien yang terinfeksi Norovirus, juga harus mengganti makanan dengan yang lebih lunak, seperti bubur dan menghindari makan pedas dan berlemak.

Pencegahan

 

Untuk mencegah terinfeksi norovirus, Ari menyebutkan ada cara yang bisa kita lakukan, yaitu memastikan kualitas makanan terjaga baik yang disediakan oleh restoran, kantin atau di rumah tangga.

Selain itu, masyarakat juga diingatkan untuk harus selalu rajin mencuci tangan memakai sabun.

(Sumber: Kompas.com/Ellyvon Pranita | Editor: Bestari Kumala Dewi/Ariska Puspita Anggraini/Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas) 

KOMPAS.com/Akbar Bhayu Tamtomo Infografik: Apa itu Norovirus?

 
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Berkaca dari Kasus Mutilasi di Ciamis, Mengapa Orang dengan Gangguan Mental Bisa Bertindak di Luar Nalar?

Berkaca dari Kasus Mutilasi di Ciamis, Mengapa Orang dengan Gangguan Mental Bisa Bertindak di Luar Nalar?

Tren
3 Bek Absen Melawan Guinea, Ini Kata Pelatih Indonesia Shin Tae-yong

3 Bek Absen Melawan Guinea, Ini Kata Pelatih Indonesia Shin Tae-yong

Tren
Alasan Israel Tolak Proposal Gencatan Senjata yang Disetujui Hamas

Alasan Israel Tolak Proposal Gencatan Senjata yang Disetujui Hamas

Tren
Pendaftaran Komcad 2024, Jadwal, Syaratnya, dan Gajinya

Pendaftaran Komcad 2024, Jadwal, Syaratnya, dan Gajinya

Tren
Studi Baru Ungkap Penyebab Letusan Dahsyat Gunung Tonga pada 2022

Studi Baru Ungkap Penyebab Letusan Dahsyat Gunung Tonga pada 2022

Tren
Mengenal 7 Stadion yang Jadi Tempat Pertandingan Sepak Bola Olimpiade Paris 2024

Mengenal 7 Stadion yang Jadi Tempat Pertandingan Sepak Bola Olimpiade Paris 2024

Tren
Mengenal Alexinomia, Fobia Memanggil Nama Orang Lain, Apa Penyebabnya?

Mengenal Alexinomia, Fobia Memanggil Nama Orang Lain, Apa Penyebabnya?

Tren
Sunat Perempuan Dilarang WHO karena Berbahaya, Bagaimana jika Telanjur Dilakukan?

Sunat Perempuan Dilarang WHO karena Berbahaya, Bagaimana jika Telanjur Dilakukan?

Tren
UU Desa: Jabatan Kades Bisa 16 Tahun, Dapat Tunjangan Anak dan Pensiun

UU Desa: Jabatan Kades Bisa 16 Tahun, Dapat Tunjangan Anak dan Pensiun

Tren
Harga Kopi di Vietnam Melambung Tinggi gara-gara Petani Lebih Pilih Tanam Durian

Harga Kopi di Vietnam Melambung Tinggi gara-gara Petani Lebih Pilih Tanam Durian

Tren
Kasus Mutilasi di Ciamis dan Tanggung Jawab Bersama Menangani Orang dengan Gangguan Mental

Kasus Mutilasi di Ciamis dan Tanggung Jawab Bersama Menangani Orang dengan Gangguan Mental

Tren
Potensi Manfaat Tanaman Serai untuk Mengatasi Kecemasan Berlebih

Potensi Manfaat Tanaman Serai untuk Mengatasi Kecemasan Berlebih

Tren
Terkait Penerima KIP Kuliah yang Bergaya Hedon, UB: Ada Evaluasi Ulang Tiga Tahap

Terkait Penerima KIP Kuliah yang Bergaya Hedon, UB: Ada Evaluasi Ulang Tiga Tahap

Tren
Catat, Ini 5 Jenis Kendaraan yang Dibatasi Beli Pertalite di Batam Mulai Agustus

Catat, Ini 5 Jenis Kendaraan yang Dibatasi Beli Pertalite di Batam Mulai Agustus

Tren
Wacana Pembongkaran Separator di Ring Road Yogyakarta, Begini Kata Ahli UGM

Wacana Pembongkaran Separator di Ring Road Yogyakarta, Begini Kata Ahli UGM

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com