Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polemik Draf Omnibus Law Cipta Kerja, Apakah Boleh Diedit Setelah Disahkan?

Kompas.com - 14/10/2020, 15:08 WIB
Nur Fitriatus Shalihah,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

"Tidak boleh ada revisi, tidak boleh ada penambahan kata, frasa, kalimat selain yang disetujui," katanya dalam acara Sapa Indonesia Pagi Kompas TV, Rabu (14/10/2020).

Feri mengatakan, perubahan yang diperbolehkan hanya berkisar pada typo atau salah ketik.

Sementara Supratman mengatakan ada penambahan frasa.

"Ya tidak boleh (revisi). Penjelasan Pak Supratman itu clear bahwa ada penambahan frasa yaitu 'pemerintah daerah' maknanya yang disahkan sebelum penambahan itu tidak terdapat frasa 'pemerintah daerah'," ujar Feri.

Menurut Feri ketika frasa itu dimasukkan, berarti ketika disetujui bersama tidak ada pembahasan mengenai itu.

Baca juga: Perubahan Draf UU Cipta Kerja dan Kesakralan yang Hilang

Pengawasan masyarakat

Selain itu pihaknya juga mengatakan, masyarakat tidak bisa mengecek kebenarannya, sebab masyarakat tidak memiliki draf yang disetujui sebelum dan setelah perubahan.

Feri juga mengatakan jika ada penambahan frasa, kalimat, apalagi pasal maka konsekuensinya akan berbeda. Hal itu bisa menimbulkan tafsir yang berbeda.

"Kesalahan-kesalahan ini baru disadari setelah terburu-buru disetujui mungkin tidak melibatkan perancang di Kementerian Hukum dan HAM atau di DPR sehingga tidak matang," tuturnya.

Selain itu dia mengatakan DPR juga telah melanggar asas karena terlalu lama mengeluarkan draf ke publik.

"Perubahan macam apa yang dilakukan secara tersembunyi ini. Ini melanggar beberapa asas pembentuk undang-undang berkenaan dengan asas keterbukaan," ujar Feri.

Menanggapi hal itu Supratman mengatakan bahwa perubahan substansi tidak dilakukan.

"Saya pastikan bahwa perubahan substansi yang dimaksudkan Pak Feri itu tidak kita lakukan. Apa yang tercantum dalam undang-undang itu hanya terkait dengan simplifikasi yang seharusnya lengkap, tapi isinya sama sekali tidak berubah," katanya.

Baca juga: Apa Itu Omnibus Law Cipta Kerja, Isi, dan Dampaknya bagi Buruh?

 
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Hamas Terima Usulan Gencatan Senjata, Israel Justru Serang Rafah

Hamas Terima Usulan Gencatan Senjata, Israel Justru Serang Rafah

Tren
Pengakuan TikToker Bima Yudho Dapat Tawaran Endorse Bea Cukai, DBC: Tak Pernah Ajak Kerja Sama

Pengakuan TikToker Bima Yudho Dapat Tawaran Endorse Bea Cukai, DBC: Tak Pernah Ajak Kerja Sama

Tren
Mengenal Rafah, Tempat Perlindungan Terakhir Warga Gaza yang Terancam Diserang Israel

Mengenal Rafah, Tempat Perlindungan Terakhir Warga Gaza yang Terancam Diserang Israel

Tren
Fortuner Polda Jabar Tabrak Elf Picu Kecelakaan di Tol MBZ, Pengemudi Diperiksa Propam

Fortuner Polda Jabar Tabrak Elf Picu Kecelakaan di Tol MBZ, Pengemudi Diperiksa Propam

Tren
Alasan Polda Metro Jaya Kini Kirim Surat Tilang via WhatsApp

Alasan Polda Metro Jaya Kini Kirim Surat Tilang via WhatsApp

Tren
UPDATE Identitas Korban Meninggal Tabrakan KA Pandalungan Vs Mobil di Pasuruan, Berasal dari Ponpes Sidogiri

UPDATE Identitas Korban Meninggal Tabrakan KA Pandalungan Vs Mobil di Pasuruan, Berasal dari Ponpes Sidogiri

Tren
Salinan Putusan Cerai Ria Ricis Beredar di Medsos, Bagaimana Aturan Publikasi Dokumen Perceraian?

Salinan Putusan Cerai Ria Ricis Beredar di Medsos, Bagaimana Aturan Publikasi Dokumen Perceraian?

Tren
Spyware Mata-mata asal Israel Diduga Dijual ke Indonesia

Spyware Mata-mata asal Israel Diduga Dijual ke Indonesia

Tren
Idap Penyakit Langka, Seorang Wanita di China Punya Testis dan Kromosom Pria

Idap Penyakit Langka, Seorang Wanita di China Punya Testis dan Kromosom Pria

Tren
Ribuan Kupu-kupu Serbu Kantor Polres Mentawai, Fenomena Apa?

Ribuan Kupu-kupu Serbu Kantor Polres Mentawai, Fenomena Apa?

Tren
Ramai soal Susu Dicampur Bawang Goreng, Begini Kata Ahli Gizi

Ramai soal Susu Dicampur Bawang Goreng, Begini Kata Ahli Gizi

Tren
57 Tahun Hilang Saat Perang Vietnam, Tentara Amerika Ini 'Ditemukan'

57 Tahun Hilang Saat Perang Vietnam, Tentara Amerika Ini "Ditemukan"

Tren
5 Tahun Menjabat, Sekian Uang Pensiun Seumur Hidup Anggota DPR RI

5 Tahun Menjabat, Sekian Uang Pensiun Seumur Hidup Anggota DPR RI

Tren
Kisah Celia, Wanita yang Tidak Makan Selama 4 Tahun akibat Sindrom Langka

Kisah Celia, Wanita yang Tidak Makan Selama 4 Tahun akibat Sindrom Langka

Tren
Tema Met Gala dari Masa ke Masa, 'Sleeping Beauties: Reawakening Fashion' Jadi Tajuk 2024

Tema Met Gala dari Masa ke Masa, "Sleeping Beauties: Reawakening Fashion" Jadi Tajuk 2024

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com