Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kasus Covid-19 di Indonesia Tembus 300.000 Kasus dalam 7 bulan

Kompas.com - 04/10/2020, 16:15 WIB
Vina Fadhrotul Mukaromah,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Pemerintah RI kembali mengumumkan 3.992 kasus baru virus corona yang terjadi di Indonesia, Minggu (4/10/2020).

Dengan demikian, jumlah total kasus Covid-19 saat ini telah melewati angka 300.000, tepatnya 303.498 kasus dalam waktu 7 bulan. 

Indonesia berada di peringkat ke-22 kasus terbanyak Covid-19, melewati Jerman yang saat ini melaporkan 300.028 kasus dan 9.597 korban meninggal. 

Penambahan jumlah kasus dalam beberapa waktu terakhir pun menunjukkan bahwa laju kecepatan penyebaran virus semakin cepat.

Update corona di Dunia 4 Oktober 2020screenshoot Update corona di Dunia 4 Oktober 2020

Menurut keterangan yang diterima Kompas.com dari Pandemic Talks, Minggu (4/10/2020), Indonesia hanya membutuhkan waktu 11 hari untuk melewati angka 300.000 kasus dari 250.000 kasus.

Artinya ada lebih dari 50.000 kasus infeksi yang dilaporkan dalam kurun waktu 11 hari terakhir. 

Baca juga: UPDATE 4 September: Bertambah 3.992, Kasus Covid-19 di Indonesia Jadi 303.498

Waktu dan jumlah penambahan kasus

Berikut adalah pertumbuhan kasus yang Indonesia setiap 50.000 kasus yang dirangkum oleh Pandemic Talks:

  • 2 kasus ke 50 ribu kasus: 115 hari (2 Maret-25 Juni)
  • 50 ribu kasus ke 100 ribu kasus: 32 hari (26 Juni-27 Juli)
  • 100 ribu kasus ke 150 ribu kasus: 26 hari (28 Juli-22 Agustus)
  • 150 ribu kasus ke 200 ribu kasus: 17 hari (23 Agustus-8 September)
  • 200 ribu kasus ke 250 ribu kasus: 13 hari (9 September-22 September)
  • 250 ribu kasus ke 300 ribu kasus: 11 hari (23 September-4 Oktober)

Berdasarkan data tersebut, ditunjukkan bahwa waktu yang dibutuhkan untuk mencapai 50 ribu kasus semakin memendek dari waktu ke waktu. 

"Padahal jumlah tes per hari rerata sepekan terakhir stagnan di 27.000 tes per orang per hari," tulis Pandemic Talks.

 
 
 
Lihat postingan ini di Instagram
 
 

300.000 cases "Welcome, to The Hunger Games!" - Capitol -

Sebuah kiriman dibagikan oleh Pandemic Talks #ProtokolVDJ (@pandemictalks) pada 4 Okt 2020 jam 1:16 PDT

Baca juga: Jokowi Klaim Penanganan Covid-19 di Indonesia Lebih Baik, Benarkah?

Kasus kematian dan tingkat kesembuhan

Selain jumlah kasus baru, Indonesia juga kembali mencatatkan 96 kasus kematian baru, sehingga jumlah total kasus kematian yang telah terjadi menjadi sebanyak 11.151 kasus.

Dari segi jumlah kasus kematian, Indonesia berada di posisi ke-17 di dunia.

"Itu pun baru jumlah kematian yang terkonfirmasi positif. Jika kematian sebenarnya sesuai standar WHO atau data RS online di Indonesia seharusnya sudah ada lebih dari 25 ribu kematian akibat Covid-19," kata analis data yang juga merupakan salah satu inisiator Pandemic Talks, Firdza Radiany kepada Kompas.com, Minggu (4/10/2020).

Sementara, terkait tingkat kesembuhan, Firdza menilai bahwa itu bukan hal yang seharusnya dibanggakan jika dibandingkan negara-negara lain.

Beberapa waktu lalu, Presiden Jokowi menyoroti soal tingkat kesembuhan pasien Covid-19 di Indonesia yang disebut tinggi, yaitu sebesar 74 persen.

"Seharusnya juga yang dibanggakan bukan tingkat kesembuhan 74 persen. Indonesia dibanding negara ASEAN juga kalah tingkat kesembuhannya. Misalnya dibandingkan Malaysia dan Singapura yang tingkat kesembuhannya mencapai 90 persen," jelasnya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Bandara di Jepang Catat Nol Kasus Kehilangan Bagasi Selama 30 Tahun, Terbaik di Dunia

Bandara di Jepang Catat Nol Kasus Kehilangan Bagasi Selama 30 Tahun, Terbaik di Dunia

Tren
La Nina Berpotensi Tingkatkan Curah Hujan di Indonesia, Kapan Terjadi?

La Nina Berpotensi Tingkatkan Curah Hujan di Indonesia, Kapan Terjadi?

Tren
Kasus yang Bikin Bea Cukai Disorot: Sepatu Impor hingga Alat Bantu SLB

Kasus yang Bikin Bea Cukai Disorot: Sepatu Impor hingga Alat Bantu SLB

Tren
Biaya Kuliah Universitas Negeri Malang 2024/2025 Program Sarjana

Biaya Kuliah Universitas Negeri Malang 2024/2025 Program Sarjana

Tren
Hari Pendidikan Nasional 2024: Tema, Logo, dan Panduan Upacara

Hari Pendidikan Nasional 2024: Tema, Logo, dan Panduan Upacara

Tren
Beredar Kabar Tagihan UKT PGSD UNS Capai Rp 44 Juta, Ini Penjelasan Kampus

Beredar Kabar Tagihan UKT PGSD UNS Capai Rp 44 Juta, Ini Penjelasan Kampus

Tren
Semifinal Indonesia Vs Uzbekistan Piala Asia U23 2024 Hari Ini, Pukul Berapa?

Semifinal Indonesia Vs Uzbekistan Piala Asia U23 2024 Hari Ini, Pukul Berapa?

Tren
Ramai soal 'Review' Resto Bikin Usaha Bangkrut, Pakar Hukum: Sah tapi Harus Berimbang

Ramai soal "Review" Resto Bikin Usaha Bangkrut, Pakar Hukum: Sah tapi Harus Berimbang

Tren
6 Kondisi Penumpang Kereta yang Berhak Dapat Kompensasi KAI, Apa Saja?

6 Kondisi Penumpang Kereta yang Berhak Dapat Kompensasi KAI, Apa Saja?

Tren
3 Pemain Uzbekistan yang Patut Diwaspadai Timnas Indonesia, Salah Satunya Punya Nilai Rp 86,81 Miliar

3 Pemain Uzbekistan yang Patut Diwaspadai Timnas Indonesia, Salah Satunya Punya Nilai Rp 86,81 Miliar

Tren
Sepak Terjang Benny Sinomba Siregar, Paman Bobby Nasution yang Ditunjuk Jadi Plh Sekda Kota Medan

Sepak Terjang Benny Sinomba Siregar, Paman Bobby Nasution yang Ditunjuk Jadi Plh Sekda Kota Medan

Tren
Jadwal dan Live Streaming Indonesia Vs Uzbekistan di Semifinal Piala Asia U23, Kick Off 21.00 WIB

Jadwal dan Live Streaming Indonesia Vs Uzbekistan di Semifinal Piala Asia U23, Kick Off 21.00 WIB

Tren
Siapa Kandidat Terkuat Pengganti Rafael Struick di Laga Indonesia Vs Uzbekistan?

Siapa Kandidat Terkuat Pengganti Rafael Struick di Laga Indonesia Vs Uzbekistan?

Tren
Mengapa Bisa Mengigau Saat Tidur? Ternyata Ini Penyebabnya

Mengapa Bisa Mengigau Saat Tidur? Ternyata Ini Penyebabnya

Tren
Tanggal 1 Mei Hari Libur Apa?

Tanggal 1 Mei Hari Libur Apa?

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com