Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menkes Terawan Trending di Twitter, Berikut Sederet Pernyataannya Selama Pandemi Corona

Kompas.com - 29/09/2020, 15:30 WIB
Vina Fadhrotul Mukaromah,
Jihad Akbar

Tim Redaksi

"Inggris saja di-bully. Kenapa? Karena supirnya saja tidak pakai masker, tidak pakai APD (alat pelindung diri) membawa warga ke tempat militernya itu 200 km lebih, tidak pakai APD. Nah, ini Indonesia lengkap semua, semua memakai keamanan yang baik," kata Terawan, Selasa (4/2/2020). 

Bantah riset Profesor Harvard 

Pada bulan Februari 2020, penelitian dari seorang profesor asal Harvard T.H. Chan School of Public Health Amerika Serikat menyebut Indonesia seharusnya sudah memiliki 5 kasus infeksi virus corona.

Dalam penelitian itu, Profesor Marc Lipsitch menyebut Indonesia kemungkinan memiliki kasus-kasus virus corona yang belum terungkap.

Ia memprediksi Indonesia menjadi salah satu negara yang belum memiliki sistem deteksi kuat untuk mengetahui keberadaan penyakit dengan nama resmi Covid-19

Menkes Terawan pun merespons hasil penelitian tersebut.

"Itu namanya menghina, wong peralatan kita kemarin di-fixed-kan dengan Duta Besar Amerika Serikat (AS). Kita menggunakan kit (alat)-nya dari AS," kata Terawan

Ia menegaskan Indonesia sudah menjalankan prosedur sesuai dengan standar yang ditetapkan oleh WHO.

Baca juga: Cerita Najwa Shihab, Hampir Setiap Pekan Kirim Undangan ke Menkes Terawan

Penyebab masker mahal

Setelah dua kasus pertama virus corona di Indonesia diumumkan pada 2 Maret 2020, sempat terjadi peningkatan harga masker yang tinggi di Indonesia.

Menkes Terawan mengatakan, Senin (2/3/2020), tingginya harga masker seiring penyebaran virus corona tak bisa dilepaskan dari mekanisme pasar.

Terawan menuturkan, harga masker akan terus melambung selama masyarakat terus mencari masker di pasar. 

Ia tidak mengungkapkan solusi yang ditawarkan Kemenkes untuk menekan harga masker di pasaran.

Sementara itu, saat ditanya mengenai kepanikan publik yang menyerbu sejumlah pasar swalayan, Terawan tak menjawab.

"Yang bikin panik kamu kok," kata Terawan singkat sambil berjalan meninggalkan lokasi konpers di Kantor Kemenkes, Jakarta.

DBD lebih mematikan

Menkes Terawan mengatakan permasalahan di Indonesia tidak hanya soal virus corona.

Menurut dia, salah satu penyakit yang justru lebih mematikan adalah demam berdarah dengue (DBD).

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Perjalanan Sashya Subono, Animator Indonesia di Balik Film Avatar, She-Hulk, dan Hawkeye

Perjalanan Sashya Subono, Animator Indonesia di Balik Film Avatar, She-Hulk, dan Hawkeye

Tren
Ramai soal Mobil Diadang Debt Collector di Yogyakarta padahal Beli 'Cash', Ini Faktanya

Ramai soal Mobil Diadang Debt Collector di Yogyakarta padahal Beli "Cash", Ini Faktanya

Tren
Pria di India Ini Memiliki Tumor Seberat 17,5 Kg, Awalnya Mengeluh Sakit Perut

Pria di India Ini Memiliki Tumor Seberat 17,5 Kg, Awalnya Mengeluh Sakit Perut

Tren
Daftar 10 Ponsel Terlaris di Dunia pada Awal 2024

Daftar 10 Ponsel Terlaris di Dunia pada Awal 2024

Tren
Ramai soal Pejabat Ajak Youtuber Korsel Mampir ke Hotel, Ini Kata Kemenhub

Ramai soal Pejabat Ajak Youtuber Korsel Mampir ke Hotel, Ini Kata Kemenhub

Tren
Beredar Penampakan Diklaim Ular Jengger Bersuara Mirip Ayam, Benarkah Ada?

Beredar Penampakan Diklaim Ular Jengger Bersuara Mirip Ayam, Benarkah Ada?

Tren
Warganet Sambat ke BI, Betapa Susahnya Bayar Pakai Uang Tunai di Jakarta

Warganet Sambat ke BI, Betapa Susahnya Bayar Pakai Uang Tunai di Jakarta

Tren
Daftar Bansos yang Cair Mei 2024, Ada PKH dan Bantuan Pangan Non-tunai

Daftar Bansos yang Cair Mei 2024, Ada PKH dan Bantuan Pangan Non-tunai

Tren
8 Catatan Prestasi Timnas Indonesia Selama Dilatih Shin Tae-yong

8 Catatan Prestasi Timnas Indonesia Selama Dilatih Shin Tae-yong

Tren
Promo Tiket Ancol Sepanjang Mei 2024, Ada Atlantis dan Sea World

Promo Tiket Ancol Sepanjang Mei 2024, Ada Atlantis dan Sea World

Tren
Viral, Video Drone Diterbangkan di Kawasan Gunung Merbabu, TNGM Buka Suara

Viral, Video Drone Diterbangkan di Kawasan Gunung Merbabu, TNGM Buka Suara

Tren
Daftar 19 Wakil Indonesia dari 9 Cabor yang Sudah Pastikan Tiket ke Olimpiade Paris 2024

Daftar 19 Wakil Indonesia dari 9 Cabor yang Sudah Pastikan Tiket ke Olimpiade Paris 2024

Tren
Warga Bandung “Menjerit” Kepanasan, BMKG Ungkap Penyebabnya

Warga Bandung “Menjerit” Kepanasan, BMKG Ungkap Penyebabnya

Tren
Medan Magnet Bumi Melemah, Picu Kemunculan Makhluk Aneh 500 Juta Tahun Lalu

Medan Magnet Bumi Melemah, Picu Kemunculan Makhluk Aneh 500 Juta Tahun Lalu

Tren
Jadwal Keberangkatan Haji 2024 dari Indonesia, Ini Cara Mengeceknya

Jadwal Keberangkatan Haji 2024 dari Indonesia, Ini Cara Mengeceknya

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com