Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bagaimana Cara Membedakan Flu dengan Covid-19?

Kompas.com - 25/09/2020, 12:30 WIB
Nur Rohmi Aida,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Penyakit Covid-19 disebutkan memiliki gejala yang mirip dengan flu biasa.

Hal ini menimbulkan kebingungan tersendiri bagi orang-orang untuk menentukan apakah dirinya mengalami flu, atau tengah terinfeksi virus corona SARS-CoV-2.

Lantas, sebenarnya bagaimana cara membedakan antara flu biasa dan Covid-19?

Mengutip dari ABC News(24/9/2020), penyakit Covid-19 maupun flu tidak mungkin bisa dibedakan tanpa menjalani tes terlebih dahulu.

Hal ini mengingat keduanya memiliki gejala serupa, sehingga hanya dengan tes yang benar-benar bisa membedakannya.

Baca juga: Bagaimana Vaksin Flu dapat Membantu Melawan Covid-19?

Kedua penyakit ini sama-sama memiliki gejala demam, batuk, sesak napas, kelelahan, dan sakit kepala.

Meski demikian, satu-satunya perbedaan gejala yang mungkin adalah jika seseorang terkena flu, ia akan mengalami sangat mual hanya saat minggu pertama sakit.

Akan tetapi, bagi mereka yang terinfeksi Covid-19, maka dimungkinkan akan merasa sangat buruk saat memasuki minggu kedua, ketiga, dan mungkin akan sakit dalam waktu yang lama.

Perbedaan yang lain adalah Covid-19 lebih mungkin menyebabkan hilangnya rasa atau bau dibandingkan mereka yang terkena flu.

Sayangnya, tak semua orang mengalami gejala hilangnya rasa dan bau ini, sehingga ini bukanlah cara yang dapat diandalkan untuk membedakan virus.

Baca juga: Lansia, Covid-19, dan Vaksin Flu di Tengah Pandemi...

Komplikasi

Ilustrasi demam, gejala covid-19, pasien covid-19, pasien virus coronaShutterstock/Eagle Ayes Ilustrasi demam, gejala covid-19, pasien covid-19, pasien virus corona

Sementara itu, mengutip dari CDC, perbedaan lain dari flu dengan Covid-19 yakni terkait komplikasi.

Pada Covid-19 dan flu sama-sama dapat menyebabkan komplikasi, termasuk radang paru-paru, gagal napas, sindrom gangguan pernapasan akut, sepsis, dan cedera jantung.

Akan tetapi, pada flu kebanyakan orang akan sembuh dalam beberapa hari hingga kurang dari dua minggu, tetapi sebagian orang akan mengalami komplikasi sebagaimana disebutkan di atas.

Baca juga: Angka Kematian Covid-19 di Indonesia Tembus 10.000, Apa yang Salah?

Pada Covid-19, komplikasi tambahan yang dapat terjadi di antaranya mencakup:

  • Gumpalan darah di vena dan arteri paru-paru, jantung, kaki, atau otak
  • Sindrom Peradangan Multisistem pada Anak-anak (MIS-C)

Selain itu, baik Covid-19 maupun flu sama-sama dapat menyebabkan keparahan baik pada orangtua, orang dengan kondisi medis tertentu, maupun orang hamil.

Perbedaannya, risiko komplikasi pada anak sehat lebih tinggi pada flu dibandingkan Covid-19.

Baca juga: Saat WHO Peringatkan tentang Bahaya Nasionalisme Vaksin...

Pengobatan terbaik

Ilustrasi uji klinis vaksin corona pada anak. Dokter pediatrik menilai uji vaksin Covid-19 pada anak juga perlu segera dimulai.SHUTTERSTOCK/Tatevosian Yana Ilustrasi uji klinis vaksin corona pada anak. Dokter pediatrik menilai uji vaksin Covid-19 pada anak juga perlu segera dimulai.

Pada bayi dan anak-anak dengan kondisi medis yang mendasari keduanya sama-sama memiliki risiko komplikasi.

Adapun pada anak usia sekolah yang terinfeksi Covid-19 berisiko lebih tinggi terkena komplikasi terkait Sindrom Peradangan Multisistem pada Anak (MIS-C), komplikasi Covid-19 yang jarang tetapi parah.

Bagaimanapun, untuk membedakan antara flu dan Covid-19, dokter perlu melakukan tes guna menentukan pengobatan terbaik.

Baca juga: Memahami PCR dan Rapid Test pada Hasil Lab Covid-19, Seperti Apa?

Ahli penyakit menular di Bringham and Women's Hospital dan Harvard Medical School di Boston Dr Daniel Solomon mengatakan, sangat mungkin bagi seseorang untuk mengalami kedua infeksi secara bersamaan.

Ia mengatakan, seseorang perlu dites salah satu atau kedua tes virus maka hal itu tergantung bagaimana tes yang tersedia, serta jenis virus apa yang sedang beredar di lingkungannya.

“Saat ini kami tidak melihat penularan influenza dari komunitas, jadi pengujian flu secara luas belum direkomendasikan,” kata Solomon dikutip dari ABC News.

Baca juga: Sinovac Optimistis Vaksin Virus Corona Siap Awal 2021

Covid-19 dan flu sendiri menyebar melalui tetesan dari hidung dan mulut.

Kedua penyakit ini sama-sama bisa menyebar bahkan saat seseorang belum tahu bahwa mereka sakit.

Masa inkubasi flu lebih pendek di mana dibutuhkan satu hingga empat hari untuk merasa sakit usai dirinya terinfeksi.

Sementara Covid-19 dapat memakan waktu hingga 14 hari untuk mulai menimbulkan gejala.

Umumnya Covid-19 lebih menular jika dibandingkan flu.

Baca juga: 5 Hal yang Perlu Diketahui soal OTG pada Covid-19

Akan tetapi, banyak orang yang tidak menyebarkan virus kepada siapa pun, sedangkan yang lain dapat menyebarkannya ke banyak orang.

“Peristiwa penyebar luas ini lebih sering terjadi pada orang dengan Covid-19 daripada flu,” ujar Solomon.

Pencegahan flu dapat dimulai dengan suntikan flu tahunan yang disesuaikan dengan jenis flu yang banya beredar.

Baca juga: Update Vaksin Corona: Meningkat, Kini 5 Vaksin Disetujui Terbatas

Sementara pada Covid-19 belum terdapat vaksin yang dibutuhkan meskipun saat ini sejumlah negara tengah berusaha untuk mengembangkannya.

Tindakan pencegahan meliputi cuci tangan, pakai masker, dan jarak sosial selain merupakan pencegahan Covid-19 juga merupakan tindakan pencegahan flu.

Para ahli berharap dengan dipatuhinya anjuran tersebut parahnya flu musiman tahun ini juga dapat berkurang.

Baca juga: Hari Ini Rekor Kasus Harian Covid-19, Zona Merah Bertambah Jadi 58, Mana Saja?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com