Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Update Vaksin Corona: Meningkat, Kini 5 Vaksin Disetujui Terbatas

Kompas.com - 19/09/2020, 10:04 WIB
Nur Fitriatus Shalihah,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Para ilmuwan dari berbagai negara berlomba-lomba menemukan vaksin untuk menghadapi virus corona. Namun saat ini belum ada yang disetujui sebagai vaksin corona.

Diberitakan Kompas.com, Sabtu (12/9/2020), para peneliti sedang menguji 38 vaksin dalam uji klinis pada manusia dan setidaknya 93 vaksin praklinis sedang dalam penyelidikan aktif pada hewan.

Sebanyak 3 vaksin di dunia sudah disetujui terbatas menurut New York Times, Kamis (10/9/2020). Namun saat ini jumlahnya sudah bertambah.

Baca juga: Saat WHO Peringatkan tentang Bahaya Nasionalisme Vaksin...

Masih dari sumber yang sama, para peneliti kini tengah menguji 40 vaksin dalam uji klinis pada manusia, dan setidaknya 92 vaksin praklinis sedang dalam penyelidikan aktif pada hewan.

Percobaan terkait vaksin sudah dimulai sejak Januari 2020 dengan mengurai genom SARS-CoV-2.

Uji coba keamanan vaksin pertama pada manusia dimulai pada Maret.

Baca juga: Saat Masker Disebut Lebih Efektif Cegah Covid-19 Dibanding Vaksin...

Berikut ini pembaruan terkait vaksin:

  • 9 September: vaksin buatan Universitas Hong Kong memasuki Fase 1.
  • 12 September: vaksin AstraZeneca melanjutkan uji coba vaksin di Inggris dan Brasil.
  • 15 September: vaksin Covaxx dan Universitas Tübingen Jerman memasuki Fase 1. Selain itu dua vaksin Fase 3 oleh Sinopharm diberikan persetujuan darurat di Uni Emirat Arab.

Baca juga: Mutasi Virus SARS-CoV-2 Ada di Indonesia, 3 di Antaranya di DIY-Jateng

Ilustrasi vaksin Covid-19. (Do. Shutterstock) Ilustrasi vaksin Covid-19. (Do. Shutterstock)

Berikut ini tahapan-tahapan pembuatan vaksin:

Pengujian praklinis

Para ilmuwan menguji vaksin baru pada sel dan memberikannya kepada hewan seperti tikus atau monyet untuk melihat apakah vaksin itu menghasilkan respons imun.

Fase 1

Pada tahap ini ilmuwan memberikan vaksin kepada beberapa orang untuk menguji keamanan dan dosis serta untuk memastikan bahwa vaksin tersebut merangsang sistem kekebalan.

Fase 2 (percobaan diperluas)

Kemudian para ilmuwan memberikan vaksin kepada ratusan orang yang dibagi menjadi beberapa kelompok, seperti anak-anak dan orang tua. Hal ini untuk melihat apakah vaksin bekerja berbeda pada mereka.

Uji coba lanjutan ini menguji keamanan vaksin dan kemampuannya untuk merangsang sistem kekebalan.

Fase 3 (percobaan efisiensi)

Ilmuwan memberikan vaksin kepada ribuan orang dan menunggu untuk melihat berapa banyak yang terinfeksi, dibandingkan dengan sukarelawan yang menerima plasebo. Uji coba ini dapat menentukan apakah vaksin melindungi dari virus corona.

Selain itu, uji coba Tahap 3 cukup besar untuk mengungkapkan bukti efek samping yang relatif jarang yang mungkin terlewatkan dalam penelitian sebelumnya.

Baca juga: Uji Klinis Fase 3 Baru Dimulai, Kenapa 50 Juta Bulk Vaksin Covid-19 Sudah Mulai Diterima November?

Ilustrasi pemberian vaksin corona, vaksinasi Covid-19 melawan pandemi virus corona.SHUTTERSTOCK/Africa Studio Ilustrasi pemberian vaksin corona, vaksinasi Covid-19 melawan pandemi virus corona.

Pemakaian terbatas (persetujuan dini)

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com