Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Studi Terbaru Sebut NSAID Tidak Berhubungan dengan Keparahan Pasien Covid-19

Kompas.com - 22/09/2020, 13:31 WIB
Nur Rohmi Aida,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

Mengutip Kompas.com (17/6/2020) Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada Selasa (17/3/2020) melarang penggunaan NSAID termasuk ibuprofen usai Pemerintah Perancis memperingakan obat-obat anti-inflamasi dapat memperburuk efek virus pada tubuh.

Menteri Kesehatan Perancis Oliver Veran mengatakan obat anti-inflamasi non steroid seperti ibuprofen dapat memperburuk infeksi sehingga pihaknya menyarankan penggunaan paracetamol.

Pada 19 April 2020, WHO memperbarui rekomendasinya yang menerangkan tidak ada bukti mengenai adanya efek samping yang parah, pemanfaatan layanan kesehatan akut, maupun kelangsungan hidup jangka panjang, dan kualitas hidup pasien dengan Covid-19 yang diberikan NSAID.

Meski demikian mengutip dari situs resmi Badan Pengawas Obat dan Makanan AS (FDA), FDA merekomendasikan siapapun agar mendiskusikan penggunaan NSAID dengan dokter.

FDA juga memperingatkan aktivitas farmakologis NSAID dalam mengurangi peradangan dan demam dapat mengurangi kegunaan tanda diagnostik dalam mendeteksi infeksi.

 Baca juga: Ibuprofen dan Parasetamol, Mana yang Efektif untuk Pasien Covid-19?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com