Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Update Covid-19 Dunia 22 September: 31,4 Juta Orang Terinfeksi | Myanmar Lockdown Kota Yangon

Kompas.com - 22/09/2020, 09:04 WIB
Luthfia Ayu Azanella,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

Semua perhotelan diminta untuk tutup pada pukul 22.00 sejak Kamis (17/9/2020), setelah status waspada pandemi di negara itu ditingkatkan menjadi level tertinggi kedua untuk pertama kalinya sejak Juni 2020.

Dalam pidatonya, Johnson meminta orang-orang untuk kembali berdiam di rumah jika tidak menimbulkan kerugian.

Ia juga menekankan kembali pentingnya menggunakan masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak fisik.

Semua ini disampaikan Johnson setelah penasihat ilmiah pemerintah nInggris memperingatkan kasus Covid-19 bisa menjadi 50.000 per hari pada pertengahan Oktober 2020, dan 200 atau lebih kematian per hari pada November nanti, apabila tidak ada perubahan arah kebijakan.

Baca juga: Titik Kritis Pandemi Virus Corona di Inggris, Apa yang Terjadi di Sana?

Myanmar

Salah satu negara di Asia Tenggara yang juga terdampak pandemi Covid-19, Myanmar, memberlakukan kebijakan penguncian atau lockdown kota terbesarnya, Yangon.

Penguncian dilakukan karena kasus infeksi meningkat menjelang diadakannya pemilihan umum pada 8 November 2020.

Pada Minggu (20/9/2020), kasus baru tercatat ada 671. Kasus ini merupakan yang tertinggi bagi negara tersebut sejak pertama kali kasus diketahui Maret 2020.

Sementara, pada Senin (21/9/2020), kasus baru masih ada di angka 600-an, yakni 610.

Melansir The Straits Times, penguncian rencananya akan dilakukan selama 2 pekan untuk menahan lonjakan kasus infeksi yang terjadi.

Kebijakan penguncian diberlakukan sejak Senin (21/9/2020), praktis semua masyarakat dilarang untuk bepergian dan diminta untuk tetap tinggal di rumah, kecuali untuk urusan penting yang telah diatur oleh otoritas setempat.

Mereka dilarang untuk pergi meninggalkan Yangon dan menuju kota-kota kecil di sekitarnya.

Korea Selatan

Seorang petugas medis membawa kipas angin portable untuk menyejukkan diri di tengah panasnya cuaca, saat melakukan tes Covid-19 ke para polisi di Kantor Polisi Metropolitan Seoul, Korea Selatan, pada Rabu (19/8/2020).AP/AHN YOUNG-JOON Seorang petugas medis membawa kipas angin portable untuk menyejukkan diri di tengah panasnya cuaca, saat melakukan tes Covid-19 ke para polisi di Kantor Polisi Metropolitan Seoul, Korea Selatan, pada Rabu (19/8/2020).
Negara yang dinilai cukup berhasil mengendalikan pandemi Covid-19 dengan melakukan inovasi teknologi pelacakan kasus, Korea Selatan, melaporkkan kemungkinan adanya reinfeksi virus corona.

Hal ini setelah dikumpulkan data adanya 705 orang yang dites dan dinyatakan positif Covid-19 setelah sebelumnya sembuh dari infeksi virus yang sama, sebagaimana mengutip The Korea Herald.

Salah satunya adalah perempuan berusia 20 tahun yang dua kali terinfeksi virus corona pada April lalu.

Dalam 2 infeksi yang dialaminya, ia hanya mengalami gejala ringan berupa batuk berdahak.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com