Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Epidemiolog: Razia Masker Salah Kaprah dan Tidak Efektif, Ini Penjelasannya

Kompas.com - 20/09/2020, 11:32 WIB
Dandy Bayu Bramasta,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Kasus Covid-19 di Indonesia terus mengalami peningkatan sejak pengumuman kasus perdana pada 2 Maret 2020.

Untuk menekan penyebaran kasus, operasi yustisi digelar sejak Senin (14/9/2020). Operasi itu menyasar masyarakat yang tidak menggunakan masker.

Operasi Yustisi ini melibatkan anggota TNI- Polri, Satpol PP, pemerintah daerah, kejaksaan, hingga pengadilan.

Bagi warga yang terbukti melanggar protokol kesehatan, akan ada sanksi tegas yang diberikan. 

Sanksi yang diberlakukan selama operasi yustisi mengacu pada peraturan daerah (perda) yang berlaku di tiap wilayah.

Baca juga: Update Covid-19 di Dunia 20 September: 30,9 Juta Infeksi | 10 Negara dengan Kasus Terbanyak

Lantas, seberapa efektif pemberlakuan operasi yustisi yang menyasar masyarakat dalam kaitannya menekan jumlah kasus?

Tidak efektif, sepanjang...

Tim gabungan memakaikan masker kepada pengendara di seputaran Pasar Sentral Bantaeng, Sulawesi Selatan. Selasa (15/9/2020).   KOMPAS.com/NURWAHIDAH Tim gabungan memakaikan masker kepada pengendara di seputaran Pasar Sentral Bantaeng, Sulawesi Selatan. Selasa (15/9/2020).

Epidemiolog dari Griffith University Australia Dicky Budiman menyatakan, penerapan operasi tersebut tidak akan berbuah apa-apa sepanjang strategi utama dari pandemi tidak dijalankan optimal.

Bahkan, lanjut Dicky, digelarnya operasi masker bila dianggap untuk menurunkan atau menekan jumlah kasus adalah suatu hal yang salah kaprah.

"Razia masker ini menurut saya seperti salah kaprah. Dalam arti begini, kalau diartikan bisa menekan jumlah kasus, ya harusnya dibarengi strategi utama yang optimal," kata Dicky kepada Kompas.com, Minggu (20/9/2020).

Menurut Dicky, memang benar ada peran penting dari masyarakat setidaknya 70 persen dalam melandaikan kurva kasus. Namun, hal itu saja tidak akan efektif.

Apabila upaya penurunan kurva ingin berjalan efektif, lanjut Dicky, harus dibarengi dengan strategi utama penyelesaian pandemi yang optimal.

"Strategi utama seperti testing, tracing, dan isolasi. Itu harus optimal semuanya. Jadi, seperti aktivitas memakai masker segala macam juga harus dibarengi dengan strategi utama," jelas Dicky.

"Jadi, masyarakat jangan dikejar untuk pakai masker dan segala macem, tapi saat ini terkesan strategi utama tidak dilakukan dengan optimal. Nah ini salah kaprah," imbuhnya.

Baca juga: Ahli Sebut Data Testing dan Tracing di Tiap Daerah Harus Ditampilkan, Ini Alasannya...

Kapasitas testing dan tracing yang optimal

Giatkan Pemakaian Masker, Tim Covid Kembali Razia MaskerKOMPAS.COM/JUNAEDI Giatkan Pemakaian Masker, Tim Covid Kembali Razia Masker

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

8 Latihan yang Meningkatkan Keseimbangan Tubuh, Salah Satunya Berdiri dengan Jari Kaki

8 Latihan yang Meningkatkan Keseimbangan Tubuh, Salah Satunya Berdiri dengan Jari Kaki

Tren
2 Suplemen yang Memiliki Efek Samping Menaikkan Berat Badan

2 Suplemen yang Memiliki Efek Samping Menaikkan Berat Badan

Tren
BMKG: Inilah Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir 12-13 Mei 2024

BMKG: Inilah Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir 12-13 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] Prakiraan Cuaca BMKG 11-12 Mei | Peserta BPJS Kesehatan Bisa Berobat Hanya dengan KTP

[POPULER TREN] Prakiraan Cuaca BMKG 11-12 Mei | Peserta BPJS Kesehatan Bisa Berobat Hanya dengan KTP

Tren
Kronologi Kecelakaan Bus di Subang, 9 Orang Tewas dan Puluhan Luka-luka

Kronologi Kecelakaan Bus di Subang, 9 Orang Tewas dan Puluhan Luka-luka

Tren
Warganet Pertanyakan Mengapa Aurora Tak Muncul di Langit Indonesia, Ini Penjelasan BRIN

Warganet Pertanyakan Mengapa Aurora Tak Muncul di Langit Indonesia, Ini Penjelasan BRIN

Tren
Saya Bukan Otak

Saya Bukan Otak

Tren
Pentingnya “Me Time” untuk Kesehatan Mental dan Ciri Anda Membutuhkannya

Pentingnya “Me Time” untuk Kesehatan Mental dan Ciri Anda Membutuhkannya

Tren
Bus Pariwisata Kecelakaan di Kawasan Ciater, Polisi: Ada 2 Korban Jiwa

Bus Pariwisata Kecelakaan di Kawasan Ciater, Polisi: Ada 2 Korban Jiwa

Tren
8 Misteri di Piramida Agung Giza, Ruang Tersembunyi dan Efek Suara Menakutkan

8 Misteri di Piramida Agung Giza, Ruang Tersembunyi dan Efek Suara Menakutkan

Tren
Mengenal Apa Itu Eksoplanet? Berikut Pengertian dan Jenis-jenisnya

Mengenal Apa Itu Eksoplanet? Berikut Pengertian dan Jenis-jenisnya

Tren
Indonesia U20 Akan Berlaga di Toulon Cup 2024, Ini Sejarah Turnamennya

Indonesia U20 Akan Berlaga di Toulon Cup 2024, Ini Sejarah Turnamennya

Tren
7 Efek Samping Minum Susu di Malam Hari yang Jarang Diketahui, Apa Saja?

7 Efek Samping Minum Susu di Malam Hari yang Jarang Diketahui, Apa Saja?

Tren
Video Viral, Pengendara Motor Kesulitan Isi BBM di SPBU 'Self Service', Bagaimana Solusinya?

Video Viral, Pengendara Motor Kesulitan Isi BBM di SPBU "Self Service", Bagaimana Solusinya?

Tren
Pedang Excalibur Berumur 1.000 Tahun Ditemukan, Diduga dari Era Kejayaan Islam di Spanyol

Pedang Excalibur Berumur 1.000 Tahun Ditemukan, Diduga dari Era Kejayaan Islam di Spanyol

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com