"Bekal itu saya makan setelah shalat Dhuhur. Baru dua suapan, tiba-tiba ada telepon masuk dari RSUD yang mengatakan bahwa saya positif corona," kata Raflin.
Mendapat kabar tersebut, Raflin terkejut.
Pasalnya, saat tes swab, ia pernah bertanya kepada petugas RSUD bahwa hasil dari tes swab akan keluar paling cepat tiga hari dan paling lama tujuh hari.
"Saya juga kaget yang swab waktu di RSUD, saya tanya pihak rumah sakit saat pendaftaran hasil paling cepat 3 hari, paling lama 7 hari," papar Raflin.
Tak hanya itu yang membuatnya shock, dari semua karyawan yang mengikuti tes swab, hanya dirinya yang dinyatakan positif Covid-19.
Raflin akhirnya diimbau oleh RSUD yang mengeluarkan hasil tes swab, untuk melakukan isolasi mandiri di rumah.
Baca juga: Kisah Pasien Covid-19 di Depok Sulit Cari Rumah Sakit dan Terbelit Administrasi karena Swab Mandiri
Setelah itu, Raflin langsung bergegas pulang.
Sementara, semua orang yang kontak erat dengan Raflin, didata satu per satu untuk di tes oleh dinas terkait.
"Saat itu kondisinya satu kampung gempar, bahkan satu kecamatan. Karena pada malam sebelum hasil tes keluar, saya ikut rapat di kelurahan yang dihadiri orang-orang pemerintahan," ucap Raflin.
Akhirnya, lanjut dia, didapati ada 20 orang yang pernah kontak dekat dengan dia dan diharuskan mengikuti tes swab serta isolasi.
Dari 20 orang tersebut, terdapat di antaranya adalah anak-anak dan sang istri.
"Saya hanya bisa nangis saat lihat video anak-anak saya di-swab. Gara-gara saya, anak yang belum tahu apa-apa juga ikut merasakan," kata Raflin.
Namun, ia bersyukur, semua yang pernah kontak dekat dengan Raflin atau 20 orang tadi, dinyatakan negatif Covid-19.
Namun, setelah ia dinyatakan positif, keluarga Raflin sempat dijauhi oleh tetangga sekitar.
Bahkan, anak-anak tetangga yang biasanya bermain dengan sang anak, saat itu tidak ada lagi.