Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Viral Pewarna Makanan Karmin Berasal dari Kutu Daun, Ini Penjelasan LIPI

Kompas.com - 17/09/2020, 20:03 WIB
Retia Kartika Dewi,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Sebuah video yang menampilkan sejumlah produk makanan dengan perasa strawberry tengah viral di media sosial pada Senin (14/9/2020).

Pengunggah video tersebut yakni akun Twitter REBVBLI VIDEO, @repvblikvideo.

"Baru tau kalau kutu ternyata enak. Auto seminggu enggak minum susu dan yogurt strawberry," tulis akun @repvblikvideo dalam twitnya.

Baca juga: Sakit Perut Usai Minum Susu? Mungkin Ini Penyebabnya Menurut Ahli Gizi

Namun, dalam video tersebut dijelaskan bahwa pewarna karmin dalam produk makanan tersebut berasal dari kutu daun.

Hingga Kamis (17/9/2020), video tersebut telah ditonton lebih dari 120.800 kali dan telah disukai sebanyak 2.600 kali oleh pengguna Twitter lainnya.

Baca juga: Kasus Orangtua Beri Kopi pada Bayi, Susu Kedelai Bisa Jadi Alternatif

Lantas, benarkah kutu daun merupakan bahan pewarna yang disebut karmin tersebut?

Peneliti bidang botani fitokimia dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Andria Agusta mengungkapkan bahwa karmin memang berasal dari serangga yakni cochineal.

"Memang karmin (carmine) merupakan zat warna dari sejenis serangga atau insect. Senyawa berupa kompleks antrakuinon yang berwarna merah pekat," ujar Andria saat dihubungi Kompas.com, Kamis (17/9/2020).

Menurutnya, senyawa kompleks karmin ini dibuat dari carminic acid.

"Nah caminic acid inilah yang diisolasi dari insect/serangga," lanjut dia.

Baca juga: Mengapa Lebah Madu Mati Setelah Menyengat?

Selain itu, Andria menjelaskan, proses isolasi yang dimaksud dapat dilakukan dengan beragam cara.

Salah satunya dengan merebus serangga tersebut dengan air.

"Saat merebus dengan air, nanti zat warnanya akan terlarut dan kalau dikeringkan akan didapat zat warnanya. Itu cara paling sederhana," kata dia.

Kemudian, jika seseorang ingin mendapatkan mutu yang bagus, maka diperlukan perlakuan tambahan seperti membuang lemak pada kutu daun terlebih dulu.

Setelah lemaknya dibuang, serangga itu dapat diekstrak menggunakan pelarut organik seperti etanol.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com