Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Selain di Unesa, Berikut Sederet Kejadian Memilukan Saat Ospek Mahasiswa Baru

Kompas.com - 16/09/2020, 14:05 WIB
Dandy Bayu Bramasta,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

Dari keterangan kerabat korban, Anton Jabarmase, Jonoly sebelumnya sering keluar masuk rumah sakit akibat disiksa para seniornya.

"Sebelum ini, dia (korban) juga pernah masuk rumah sakit karena disiksa. Orangtuanya ada di Tual, Maluku Tenggara. Bapaknya baru meninggal sebulan yang lalu," ujar Anton seperti dikutip Kompas.com, 26 Januari 2013.

Korban tewas karena kehabisan napas saat melewati rintangan air dan lumpur. Nyawanya tidak tertolong ketika dibawa lari ke rumah sakit.

Baca juga: Mendagri: Hentikan Kekerasan di IPDN

Ospek dengan kekerasan di Universitas Hasanuddin

Kejadian memilukan berikutnya saat ospek juga terjadi pada seorang maba di Universitas Hasanuddin (Unhas) Makassar.

Harian Kompas, Rabu (21/8/1996) memberitakan, aksi kekerasan ini menyebabkan Heriyanto (19), Maba Diploma III Jurusan Kesekretariatan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Unhas luka-luka.

Akibatnya, dia menderita luka berat di bagian kepala dan mendapat tiga jahitan. Menurut Hery, kejadiannya bermula saat dia akan mengembalikan biodata ke fakultas.

"Untuk sampai ke ruang pengembalian formulir dan biodata, kami harus melewati beberapa pos yang dijaga sedikitnya sepuluh senior," ujarnya.

Di tiap tempat itu, katanya, dia menerima perlakuan buruk dari hampir semua senior. Ada yang menendang dengan sepatu, menampar, mendorong dan sebagainya.

"Caranya yang keras dan kasar mengakibatkan gunting melukai kepala saya ketika rambut saya akan dipotong. Anehnya, sebelum dibawa ke rumah sakit mereka lebih dulu mencuci baju saya yang penuh darah dan menggantinya dengan baju yang lain," jelas Hery.

Ditambahkan, perlakuan yang paling tidak bisa diterima adalah saat kepala dan wajahnya harus "berurusan" dengan tapak sepatu para seniornya.

Baca juga: Viral Video Maba Unesa Dibentak Senior, Ini Sejarah Ospek di Indonesia

Dipaksa berhubungan intim 

Ratusan mahasiswa asal Mataram saat menggelar aksi di depan kampus ITN Malang, menuntut pihak ITN bertanggungjawab atas kasus kematian Fikri, mahasiswa baru yang ikut Ospek Oktober lalu. Senin (9/12/2013).KOMPAS.com/Yatimul Ainun Ratusan mahasiswa asal Mataram saat menggelar aksi di depan kampus ITN Malang, menuntut pihak ITN bertanggungjawab atas kasus kematian Fikri, mahasiswa baru yang ikut Ospek Oktober lalu. Senin (9/12/2013).

Berikutnya, ospek yang tidak manusiawi juga dialami oleh para maba Institut Teknologi nasional (ITN) Malang saat orientasi Kemah Bakti Desa (KBD) pada 13 Oktober 2013 lalu.

Nahasnya, ospek tersebut juga merenggut nyawa salah satu maba bernama Fikri Dolasmantya Surya.

Seorang saksi yang juga mengikuti Ospek ITN bersama Fikri itu menceritakan hingga kini ia dan teman-teman seangkatannya masih ingat perlakuan kasar panitia para seniornya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com