Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Besok, ASN Bisa Daftar Konsultasi Daring Masalah Kepegawaian, Ini Caranya

Kompas.com - 06/09/2020, 19:50 WIB
Nur Rohmi Aida,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Badan Kepegawaian Negara (BKN) membuka layanan konsultasi daring. Konsultasi daring ini bisa dimanfaatkan oleh para aparatur sipil negara (ASN).

Pendaftaran untuk konsultasi daring ini akan dimulai Senin (7/9/2020) pukul 08.00 WIB.

Sementara, layanan konsultasi daring akan dilakukan pada 9 September 2020 pukul 10.00-12.00 WIB. 

“Jadi daftar dulu sebelum ikut konsultasi daring,” kata Kepala Biro Humas, Hukum, dan Kerja Sama BKN Paryono saat dihubungi Kompas.com Minggu (6/9/2020).

Konsultasi daring ini akan membahas masalah kepegawaian di kalangan Aparatur Sipil Negara (ASN).

Tema konsultasi daring seputar jabatan fungsional kepegawaian.

Para ASN diimbau mendaftar untuk mengajukan pertanyaan sesuai dengan tema yang ditentukan. Kuota konsultasi daring ini terbatas bagi 50 orang. 

Pendaftaran akan ditutup otomatis apabila kuota telah terenuhi.

Baca juga: Tes Baca Al Quran di Lelang Jabatan ASN Gowa, Ini Kata Pakar Hukum

Cara mendaftar konsultasi daring

Untuk melakukan pendaftaran konsultasi daring, ASN dapat menghubungi melalui chat Whatsapp ke nomor 08999242515.

Caranya, mendaftarkan diri dengan mencantumkan nama lengkap, NIP, instansi asal, dan pertanyaan yang akan diajukan.

Konsultasi daring akan dilakukan melalui zoom dan live streaming via Youtube.

“Jadi yang tidak mendaftar karena terbatas kuota tetap bisa memantau atau ikut,” ujar Paryono.

Informasi ini juga dibagikan melalui akun Twitter BKN.

Pertanyaan para ASN ini akan dijawab oleh pejabat yang kompeten.

“Pejabat yang kompeten dari unit teknis yang akan kami jadikan narasumber,” kata Paryono.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Benarkah Kucing Lebih Menyukai Manusia yang Tidak Menyukai Mereka?

Benarkah Kucing Lebih Menyukai Manusia yang Tidak Menyukai Mereka?

Tren
Banjir di Sulawesi Selatan, 14 Orang Meninggal dan Ribuan Korban Mengungsi

Banjir di Sulawesi Selatan, 14 Orang Meninggal dan Ribuan Korban Mengungsi

Tren
Buah-buahan yang Aman Dikonsumsi Anjing Peliharaan, Apa Saja?

Buah-buahan yang Aman Dikonsumsi Anjing Peliharaan, Apa Saja?

Tren
BPOM Rilis Daftar Suplemen dan Obat Tradisional Mengandung Bahan Berbahaya, Ini Rinciannya

BPOM Rilis Daftar Suplemen dan Obat Tradisional Mengandung Bahan Berbahaya, Ini Rinciannya

Tren
Arkeolog Temukan Vila Kaisar Pertama Romawi, Terkubur di Bawah Abu Vulkanik Vesuvius

Arkeolog Temukan Vila Kaisar Pertama Romawi, Terkubur di Bawah Abu Vulkanik Vesuvius

Tren
Kapan Seseorang Perlu ke Psikiater? Kenali Tanda-tandanya Berikut Ini

Kapan Seseorang Perlu ke Psikiater? Kenali Tanda-tandanya Berikut Ini

Tren
Suhu Panas Melanda Indonesia, 20 Wilayah Ini Masih Berpotensi Diguyur Hujan Sedang-Lebat

Suhu Panas Melanda Indonesia, 20 Wilayah Ini Masih Berpotensi Diguyur Hujan Sedang-Lebat

Tren
Apa Beda KIP Kuliah dengan Beasiswa pada Umumnya?

Apa Beda KIP Kuliah dengan Beasiswa pada Umumnya?

Tren
Kisah Bocah 6 Tahun Meninggal Usai Dipaksa Ayahnya Berlari di Treadmill karena Terlalu Gemuk

Kisah Bocah 6 Tahun Meninggal Usai Dipaksa Ayahnya Berlari di Treadmill karena Terlalu Gemuk

Tren
ASN Bisa Ikut Pelatihan Prakerja untuk Tingkatkan Kemampuan, Ini Caranya

ASN Bisa Ikut Pelatihan Prakerja untuk Tingkatkan Kemampuan, Ini Caranya

Tren
Arkeolog Temukan Kota Hilang Berusia 8.000 Tahun, Terendam di Dasar Selat Inggris

Arkeolog Temukan Kota Hilang Berusia 8.000 Tahun, Terendam di Dasar Selat Inggris

Tren
Daftar Harga Sembako per Awal Mei 2024, Beras Terendah di Jawa Tengah

Daftar Harga Sembako per Awal Mei 2024, Beras Terendah di Jawa Tengah

Tren
Menakar Peluang Timnas Indonesia Vs Guinea Lolos ke Olimpiade Paris

Menakar Peluang Timnas Indonesia Vs Guinea Lolos ke Olimpiade Paris

Tren
Berapa Suhu Tertinggi di Asia Selama Gelombang Panas Terjadi?

Berapa Suhu Tertinggi di Asia Selama Gelombang Panas Terjadi?

Tren
Menyusuri Ekspedisi Arktik 1845 yang Nahas dan Berujung Kanibalisme

Menyusuri Ekspedisi Arktik 1845 yang Nahas dan Berujung Kanibalisme

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com