Dilansir Harian Kompas, Selasa 23 Juni 2009, namanya kembali mencuat pada Pilkada Gubernur Maluku Utara 2007.
Dia kembali mencalonkan diri bersama Abdurrahim Fabanyo.
Kiprahnya tak hanya di dunia pemerintahan, Gafur juga memiliki karya berupa buku. Salah satunya berjudul Hari-hari Terakhir Seorang Presiden.
Dikutip Harian Kompas, Rabu (26/7/2000), buku itu diluncurkan di Jakarta pada 24 Juli 2000.
Baca juga: Hari Ini dalam Sejarah: Soeharto Dilantik sebagai Presiden RI Gantikan Soekarno
Abdul Gafur menyimpulkan bahwa sosok Soeharto adalah negarawan.
Soeharto memilih mundur demi keselamatan bangsa daripada kekuasaan pribadinya.
Dia menempatkan kepentingan bangsa di atas kepentingan pribadi.
"Apa yang akan terjadi, kalau Pak Harto tidak mau mundur? Kehancuran yang melanda bangsa ini akan semakin parah," katanya.
Hari-hari Terakhir Seorang Presiden setebal 227 halaman itu mencoba membawa ingatan pembaca pada peristiwa Mei yang memaksa Soeharto turun dari kursi kepresidenan yang didudukinya selama 32 tahun.
Baca juga: Sejarah Perayaan Imlek di Indonesia, 32 Tahun Dilarang oleh Soeharto
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.