Di sisi lain, dokter spesialis kedokteran olahraga, dr Michael Triangto menyampaikan, jika orang yang melakukan olahraga berat, maka makin lelah badan dan justru menjadi drop.
"Sesuai dengan kurva J, yang menunjukkan semakin kita melakukan olahraga berat, kita makin lelah justru tindakan tersebut menjadikan badan drop," ujar Michael saat dihubungi Kompas.com, Jumat (4/9/2020).
Menurutnya, jika kita asumsikan Dwayne Johnson dengan badan kekar, pasti ia akan mempertahankan bentuk tubuh seperti itu.
Baca juga: Meninggal karena Menggunakan Masker Saat Olahraga, Benarkah Demikian?
Michael menambahkan, jika mempertahankan bentuk badan merupakan sebuah tuntutan pekerjaan, maka apa yang dilakukannya hanya mempertahankan bentuk badannya saja, tidak untuk kesehatannya.
Michael menjelaskan anggapan yang salah terkait persepsi badan kekar yang disebutkan tidak mudah terserang penyakit.
"Jadi, ini merupakan dua hal yang berbeda antara memiliki bentuk badan dengan kekebalan tubuh terhadap penyakit," kata dia.
"Harus ada korelasi intensitas olahraganya, kalau intenstasnya ringan untuk meningkatkan kesehatan kita, untuk olahraga ringan-sedang itu yang dianjurkan," lanjut dia.
Baca juga: Rajin Olahraga tapi Bisa Kena Serangan Jantung? Ini Penjelasannya...
Sebab, jika kesehatan tetap baik, kemungkinan kita terinfeksi penyakit apa pun, termasuk Covid-19, itu menjadi lebih kecil kemungkinan risikonya.
Selain itu, orang yang tidak terbiasa berolahraga rutin dan tiba-tiba melakukan olahraga berat, ini yang menurutnya relatif susah.
Hal ini dikarenakan, intensitas yang dilakukan berlebihan, sehingga membuka peluang, seperti Dwayne Johnson yang terbiasa berolahraga itu terkena infeksi.
Baca juga: Mengenal CrossFit, Klub Olahraga yang Ditekuni Ashraf Sinclair
Sementara, jika tidak berolahraga sama sekali juga tidak membuat tubuh sehat, jika berolahraga dengan intensitas ringan-sedang lebih baik, sedangkan untuk orang yang melakukan olahraga berat justru yang lebih mudah cedera.
"Dengan demikian, wajar-wajar saja jika dia terkena Covid-19," katanya lagi.
Tak hanya itu, tidak ada jaminan bagi orang yang berbadan kekar untuk tidak terkena virus.
Baca juga: Mengenal Apa Itu Road Bike di Tengah Wacana Jalur Sepeda Tol Dalam Kota...
Lebih lanjut, Michael menambahkan, dalam berolahraga sebaiknya kita harus tahu tujuannya, apakah untuk kesehatan, prestasi, atau untuk rekreasi.
Jika untuk prestasi, biasanya olahraga dilakukan untuk pertandingan, berusaha untuk mendapatkan tubuh yang bagus, namun tujuan ini tidak dapat dibandingkan dengan tujuan kesehatan maupun rekreasi.
Untuk tujuan kesehatan yakni olahraga yang dilakukan secara rutin dengan intensitas ringan. Umumnya tindakan ini justru membosankan.
Sementara, untuk tujuan rekreasi yakni olahraga yang dilakukan untuk bersenang-senang atau menimbulkan rasa fun.
Baca juga: Selain Bulu Tangkis, Ini Olahraga yang Cocok untuk Anak Sesuai Usia
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.