Imunitas atau kekebalan berhubungan erat antara pikiran dan kesehatan tubuh. Berbagai macam penyakit termasuk sakit perut hingga penyakit jantung berkaitan dengan efek stres dan kondisi emosional.
Perlu dipahami bahwa tingkat stres antara satu orang dengan orang lain berbeda-beda.
Sementara itu, olahraga teratur merupakan salah satu pilar hidup sehat. Olahraga bisa meningkatkan kesehatan jantung, menurunkan tekanan darah, membantu mengobrol berat badan, dan melindungi diri dari berbagai penyakit.
Olahraga dapat berkontribusi pada kesehatan secara umum.
Mengutip Healthline, tidur dan kekebalan mempunyai kaitan yang erat.
Kualitas tidur yang buruk dikaitkan dengan kerentanan yang lebih tinggi terhadap penyakit. Istirahat yang cukup dapat memperkuat kekebalan tubuh secara alami.
Orang dewasa setidaknya membutuhkan waktu tidur selama 7 jam atau lebih setiap malam.
Sementara, remaja membutuhkan waktu 8-10 jam, serta anak-anak di bawah usia itu membutuhkan waktu tidur hingga 14 jam.
Konsumsi makanan seperti buah-buahan, sayuran, kacang-kacangan, biji-bijian, dan polong-polongan kaya nutrisi dan antioksidan yang dapat membantu tubuh melawan patogen berbahaya.
Antioksidan dalam makanan membantu penurunan peradangan dengan memerangi senyawa tidak stabil yang disebut radikal bebas.
Peradangan kronis dikaitkan dengan berbagai kondisi kesehatan termasuk penyakit jantung, alzheimer, dan kanker.
Serat dalam makanan memberi makan mikrobioma usus atau bakteri sehat di usus.
Mikrobioma usus yang kuat dapat meningkatkan kekebalan tubuh dan membantu mencegah patogen berbahaya memasuki tubuh melalui saluran pencernaan.
Selain itu, buah dan sayuran kaya nutrisi seperti vitamin C dapat mengurangi durasi flu biasa. Beberapa vitamin lain, seperti D, A, hingga seng juga dibutuhkan tubuh.
Terkait dengan suplemen, menurut National Institutes of Health (NIH), tidak ada bukti yang mendukung penggunaan suplemen apa pun untuk mencegah atau mengobati Covid-19.