Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

China Setujui Uji Vaksin Corona yang Dikembangkan pada Sel Serangga ke Manusia

Kompas.com - 23/08/2020, 18:31 WIB
Vina Fadhrotul Mukaromah,
Jihad Akbar

Tim Redaksi

KOMPAS.com - China telah menyetujui uji coba kepada manusia untuk vaksin virus corona potensial yang telah dikembangkan sebelumnya dalam sel serangga.

Melansir Straits Times, Sabtu (22/8/2020), keterangan ini disampaikan oleh pemerintah lokal di kota Chengdu.

Menurut pemerintah Kota Chengdu, dengan menggunakan sel serangga untuk menumbuhkan protein dari vaksin virus corona (pertama di China), produksi skala besar dapat dipercepat. 

Vaksin ini dikembangkan oleh West China Hospital Sichuan University di Chengdu.

Administrasi Produk Medis Nasional telah memberikan persetujuan vaksin tersebut untuk masuk ke tahap uji coba klinis.

Saat diujicobakan ke monyet, vaksin ini disebut menunjukkan kemampuannya untuk mencegah infeksi SARS-CoV-2, tanpa efek samping yang terlihat mencolok.

Baca juga: Uji Klinis Fase 3 Baru Dimulai, Kenapa 50 Juta Bulk Vaksin Covid-19 Sudah Mulai Diterima November?

Hingga kini, para ilmuwan China tengah melakukan penelitian dan pengembangan pada delapan vaksin potensial lainnya untuk virus corona.

Adapun, vaksin-vaksin tersebut tengah menjalani fase-fase pengujian yang berbeda dari uji coba klinis.

Pihak asing, termasuk BioNTech Jerman dan Inovio Pharma dari Amerika Serikat (AS), juga turut serta bekerja sama dengan firma lokal untuk menguji vaksin eksperimentalnya di China.

Sebagaimana diketahui, berbagai pihak dan negara memang tengah berlomba-lomba untuk mengembangkan vaksin untuk mengakhiri pandemi virus corona.

Ada sembilan dari 29 vaksin potensial bagian dari Fasilitas Vaksin Global Covax, yang tengah diuji pada manusia.

Setidaknya 92 negara telah turut serta dalam Covax, sebuah upaya untuk mengumpulkan biaya, memproduksi, hingga mendistribusikan vaksin yang efektif. Sedangkan, 80 negara lainnya telah menyatakan minatnya, meskipun belum berkomitmen.

Sebelumnya, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah meminta semua negara untuk segera bergabung dalam program vaksin virus corona global ini. 

Baca juga: Perkembangan Terkini Uji Klinis Vaksin Corona di Bandung

Direktur Jenderal WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus, mengatakan tanpa vaksinasi, pademi virus corona akan mengancam populasi global.

Hal tersebut juga akan berdampak pada sektor perekonomian.

"Cara tercepat untuk mengakhiri pandemi ini dan membuka kembali ekonomi adalah mulai melindungi populasi yang memliliki risiko tinggi di mana pun juga, daripada seluruh populasi dari beberapa negara saja," ujarnya. 

Ia mengatakan, 20 persen populasi dari setiap negara, termasuk pekerja kesehatan, orang berusia di atas 65 tahun, atau mereka yang mengalami riwayat kesehatan, akan ditargetkan dalam gelombang pertama vaksinasi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com