Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kota Semarang Lama Ditetapkan Menjadi Kawasan Cagar Budaya Nasional

Kompas.com - 21/08/2020, 21:00 WIB
Nur Rohmi Aida,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Kawasan Kota Semarang Lama ditetapkan sebagai kawasan Cagar Budaya Nasional oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) melalui Direktoraat Jenderal Kebudayaan.

Wakil Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu yang juga menjabat sebagai Ketua Badan Pengelola Kawasan Kota Lama (BPK2L) membenarkan penetapan Semarang Lama sebagai kawasan cagar budaya.

“Betul,” ujar Hevearita, yang biasa disapa Ita ini, saat dihubungi Kompas.com, Jumat (21/8/2020).

Ita mengatakan, penetapan status ini dilakukan sesuai Surat Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Nomor: 682/P/2020 yang ditandatangani Mendikbud Nadiem Makarim pada 12 Agustus 2020.

Baca juga: Renovasi Gedung Sarinah Akan Memperhatikan Aspek Cagar Budaya

Perjuangan sejak lama

Ita mengatakan, perjuangan penetapan Kota Semarang Lama menjadi kawasan Cagar Budaya Nasional ini telah dilakukan sejak sekitar 2017.

Langkah ini berawal dari rencana masuknya situs Kota Lama Semarang ke daftar Situs Heritage UNESCO.

“Ternyata saat dicek kelengkapannya belum punya SK Cagar Budaya Nasional. Bahkan tingkat provinsi saja belum,” kata Ita.

Kemudian, Kota Lama akhirnya diperjuangkan untuk mendapatkan status cagar budaya nasional.

Akan tetapi, menurut dia, dari pembahasan bersama tim ahli Cagar Budaya Pusat, pengajuan status cagar budaya nasional, apalagi untuk masuk ke daftar UNESCO, tidak akan cukup jika hanya mengandalkan Kota Lama Semarang.

Alasannya, untuk wilayah lain seperti di negara-negara Eropa, sudah banyak wilayah yang memiliki bangunan gedung-gedung layaknya di Kota Lama.

Selanjutnya, Tim Cagar Budaya Nasional mengusulkan agar ada penekanan pada cerita sejarah masa lalu di seputar kawasan itu.

“Nah Kota Lama ini kan bagian dari Semarang Lama yang terdiri dari 4 kawasan yaitu Kauman, Melayu, Pecinan, baru Kota Lama. Nah di situ kan ada telling story yang ditonjolkan itu. Ada kawasan yang menjadi satu, yang hidup tumbuh berdampingan sampai sekarang,” papar Ita.

Baca juga: Sejumlah Bangunan Cagar Budaya di Kota Malang Didigitalisasi

“Itu yang diminta dari tim cagar budaya sehingga tidak jadi hanya Kota Lama Semarang, tapi penetapannya Kota Semarang Lama,” lanjut dia.

Secara keseluruhan, di Kawasan Semarang Lama terdapat banyak peninggalan-peninggalan masa lampau yang menggambarkan sejarah Semarang lama.

Secara singkat, Ita menjelaskan, wilayah Semarang Lama dibagi menjadi empat kawasan.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Benarkah Antidepresan Bisa Memicu Hilang Ingatan? Ini Penjelasan Ahli

Benarkah Antidepresan Bisa Memicu Hilang Ingatan? Ini Penjelasan Ahli

Tren
WHO Peringatkan Potensi Wabah MERS-CoV di Arab Saudi Saat Musim Haji

WHO Peringatkan Potensi Wabah MERS-CoV di Arab Saudi Saat Musim Haji

Tren
Mengapa Lumba-lumba Berenang Depan Perahu? Ini Alasannya Menurut Sains

Mengapa Lumba-lumba Berenang Depan Perahu? Ini Alasannya Menurut Sains

Tren
Cara Cek NIK KTP Jakarta yang Non-Aktif dan Reaktivasinya

Cara Cek NIK KTP Jakarta yang Non-Aktif dan Reaktivasinya

Tren
Berkaca dari Kasus Mutilasi di Ciamis, Mengapa Orang dengan Gangguan Mental Bisa Bertindak di Luar Nalar?

Berkaca dari Kasus Mutilasi di Ciamis, Mengapa Orang dengan Gangguan Mental Bisa Bertindak di Luar Nalar?

Tren
3 Bek Absen Melawan Guinea, Ini Kata Pelatih Indonesia Shin Tae-yong

3 Bek Absen Melawan Guinea, Ini Kata Pelatih Indonesia Shin Tae-yong

Tren
Alasan Israel Tolak Proposal Gencatan Senjata yang Disetujui Hamas

Alasan Israel Tolak Proposal Gencatan Senjata yang Disetujui Hamas

Tren
Pendaftaran Komcad 2024, Jadwal, Syaratnya, dan Gajinya

Pendaftaran Komcad 2024, Jadwal, Syaratnya, dan Gajinya

Tren
Studi Baru Ungkap Penyebab Letusan Dahsyat Gunung Tonga pada 2022

Studi Baru Ungkap Penyebab Letusan Dahsyat Gunung Tonga pada 2022

Tren
Mengenal 7 Stadion yang Jadi Tempat Pertandingan Sepak Bola Olimpiade Paris 2024

Mengenal 7 Stadion yang Jadi Tempat Pertandingan Sepak Bola Olimpiade Paris 2024

Tren
Mengenal Alexinomia, Fobia Memanggil Nama Orang Lain, Apa Penyebabnya?

Mengenal Alexinomia, Fobia Memanggil Nama Orang Lain, Apa Penyebabnya?

Tren
Sunat Perempuan Dilarang WHO karena Berbahaya, Bagaimana jika Telanjur Dilakukan?

Sunat Perempuan Dilarang WHO karena Berbahaya, Bagaimana jika Telanjur Dilakukan?

Tren
UU Desa: Jabatan Kades Bisa 16 Tahun, Dapat Tunjangan Anak dan Pensiun

UU Desa: Jabatan Kades Bisa 16 Tahun, Dapat Tunjangan Anak dan Pensiun

Tren
Harga Kopi di Vietnam Melambung Tinggi gara-gara Petani Lebih Pilih Tanam Durian

Harga Kopi di Vietnam Melambung Tinggi gara-gara Petani Lebih Pilih Tanam Durian

Tren
Kasus Mutilasi di Ciamis dan Tanggung Jawab Bersama Menangani Orang dengan Gangguan Mental

Kasus Mutilasi di Ciamis dan Tanggung Jawab Bersama Menangani Orang dengan Gangguan Mental

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com