KOMPAS.com - Siapa yang tersenyum atau mungkin tertawa lebar saat melihat berbagai tulisan yang ada pada bak truk pengangkut barang?
Tulisan yang ada pada bak truk kerap menarik perhatian. Tak sedikit yang mengabadikan dan membaginya di media sosial.
Bak truk seringkali dihiasi dengan tulisan-tulisan atau gambar-gambar yang unik, menarik, dan terkadang menggelitik.
Misalnya saja pada foto bak truk yang diunggah di Twitter oleh akun @Ubaidullah_Sdq.
Ojo wani-wani nglawan sopir & kernet truk. pic.twitter.com/0vp3aKWacE
— Ubayd (@Ubaidullah_Sdq) August 1, 2020
Pada foto tersebut, ada tulisan sebagai berikut:
Kalah Rupo Menang Duppo
Kalah Pangkat Menang Tirakat
Kalah Duit Menang Wirid
Kalah Kabeh Ngaji Meneh
Jika diartikan ke dalam bahasa Indonesia, tulisan tersebut kurang lebih memiliki arti sebagai berikut:
Kalah Rupa tapi Menang Dupa
Kalah Pangkat tapi Menang Tirakat (Usaha)
Kalah Duit tapi Menang Wirid
Kalah Semua ya Ngaji Lagi
Sementara, jika dimaknai sebagai satu-kesatuan maka kalimat-kalimat dalam tulisan tersebut memiliki makna bahwa seseorang boleh kalah dalam hal-hal duniawi, seperti ketampanan/kecantikan, status pekerjaan, dan kekayaan.
Namun, seseorang tidak boleh kalah dalam hal-hal spiritual, dilambangkan dengan dupa, tirakat yang berarti usaha dengan sungguh-sungguh, serta wirid atau zikir.
Jika dalam hal spiritual masih kalah juga, maka itu artinya seseorang masih harus mengaji atau kembali memperdalam ilmunya.
Dari kalimat-kalimat yang terlihat sederhana, dan berada di tempat yang sederhana pula, ternyata terdapat makna yang sangat dalam.
Baca juga: Kisah Bisnis Rumahan Es Krim Rasa Unik, Eksperimen sampai Jualan Online
Bagaimana melihat fenomena tulisan pada bak truk dari kacamata budaya?
Dosen Prodi Indonesia di Fakultas Ilmu Pengetahun Budaya Universitas Indonesia Sunu Wasono, mengatakan, bak pengangkut barang pada truk ibarat sebuah kanvas yang bisa dilukis atau ditulisi apa saja, yang kemudian membuatnya menjadi ruang berekspresi.
"Kalau bagi sopir truk mungkin itu cara yang paling efektif, karena (truk) dibawa ke mana-mana kan. Dengan begitu apa yang ia tulis itu bisa dibaca orang lain," kata Sunu saat dihubungi Kompas.com, Senin (3/8/2020).