Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saat Ratusan Orang Meninggal karena Salah Informasi Covid-19...

Kompas.com - 13/08/2020, 09:34 WIB
Mela Arnani,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

Media sosial juga membantu para penipu yang memanfaatkan keadaan, dengan menjual produk yang diklaim dapat menangkal virus.

Selain itu, para pengikut di media sosial ini didesak memberikan sejumlah uang sebagai imbalan untuk suplemen ajaib, yang ternyata adalah pemutih yang diencerkan.

Baca juga: Vaksin Corona dari Oxford Dinilai Aman, Dijanjikan Siap pada September

Ancaman konspirasi

Saat vaksin bermunculan, terdapat ancaman lebih lanjut bahwa juru kampanye anti vaksin akan menggunakan platform media sosial untuk membujuk orang agar tidak melindungi dirinya.

Meski perusahaan media sosial telah menghapus dan memberi label informasi yang menyesatkan tentang vaksin, kabar terbaru di Amerika Serikat menunjukkan bahwa 28 persen orang negara tersebut percaya bahwa Bill Gates ingin menggunakan vaksin untuk menanamkan microchip pada manusia.

Para dokter menyampaikan, pencapaian vaksin virus corona yang efektif bisa sepenuhnya dirusak oleh informasi yang salah.

Baca juga: 3 Alasan Mengapa Pembuatan Vaksin Corona Butuh Waktu yang Lama

Sebelumnya, hampir 300 orang di Iran dilaporkan tewas setelah menenggak metanol, bahan yang mereka kira bisa mengobati virus corona.

Di Iran, minuman keras dilarang, sehingga jika ada orang yang menginginkannya, maka mereka harus mendapatkannya secara ilegal.

Kabar palsu tentang obat virus corona itu menyebar di media sosial seantero Iran, di tengah anggapan pemerintah meremehkan wabah ini sebelum menyebar.

Baca juga: Deretan Pejabat Iran yang Terinfeksi Virus Corona

Diberitakan Kompas.com (30/3/2020), akun berbahasa Farsi di media sosial secara salah mengabarkan pemberitaan dari tabloid yang dipublikasikan pada awal Februari.

Dalam pemberitaan itu, seorang guru sekolah Inggris disebutkan sembuh dari Covid-19 setelah meminum campuran wiski serta madu.

Sejumlah orang pun percaya bahwa mengonsumsi minuman berkadar alkohol tinggi bisa membunuh virus yang berada di tubuh mereka.

Baca juga: Simak, Ini 10 Cara Pencegahan agar Terhindar dari Virus Corona

Ketakutan akan virus tersebut, ditambah percaya dengan kabar di internet, membuat warga di Shiraz dan Provinsi Khuzestan menenggak alkohol mengandung metanol.

Video yang ditayangkan media setempat menunjukkan pasien dengan infus di lengan mereka, terbaring di ranjang rumah sakit yang lebih dibutuhkan bagi pasien virus corona.

KOMPAS.com/Akbar Bhayu Tamtomo Infografik: Tingkat Risiko Kegiatan pada Masa Pandemi Covid-19

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Head to Head Indonesia Vs Filipina, Garuda di Atas Angin

Head to Head Indonesia Vs Filipina, Garuda di Atas Angin

Tren
Kapolda Ahmad Luthfi Segera jadi Irjen Kemendag, Bagaimana Nasibnya di Pilgub Jateng 2024?

Kapolda Ahmad Luthfi Segera jadi Irjen Kemendag, Bagaimana Nasibnya di Pilgub Jateng 2024?

Tren
Pesawat Austrian Airlines Terjang Badai Es, Bagian Depan sampai Berlubang Besar

Pesawat Austrian Airlines Terjang Badai Es, Bagian Depan sampai Berlubang Besar

Tren
Cara Daftar PPDB Online Jakarta 2024, Pilih Sekolah di ppdb.jakarta.go.id

Cara Daftar PPDB Online Jakarta 2024, Pilih Sekolah di ppdb.jakarta.go.id

Tren
Menteri Kabinet Perang Israel Benny Gantz Mundur, Konflik Berpotensi Semakin Memanas

Menteri Kabinet Perang Israel Benny Gantz Mundur, Konflik Berpotensi Semakin Memanas

Tren
Jadwal Indonesia Vs Filipina 11 Juni 2024, Pukul Berapa?

Jadwal Indonesia Vs Filipina 11 Juni 2024, Pukul Berapa?

Tren
Ormas Keagamaan Tolak Kelola Tambang, Bahlil: Tidak Bisa Kami Paksa

Ormas Keagamaan Tolak Kelola Tambang, Bahlil: Tidak Bisa Kami Paksa

Tren
9 Tanda Tubuh Kekurangan Kalsium, Salah Satunya Mudah Cemas

9 Tanda Tubuh Kekurangan Kalsium, Salah Satunya Mudah Cemas

Tren
Benarkah Tidak Sarapan Bikin Tubuh Gemuk? Ini Menurut Riset dan Ahli

Benarkah Tidak Sarapan Bikin Tubuh Gemuk? Ini Menurut Riset dan Ahli

Tren
Jenis Ikan yang Perlu Dibatasi Penderita Batu Ginjal, Apa Saja?

Jenis Ikan yang Perlu Dibatasi Penderita Batu Ginjal, Apa Saja?

Tren
Peran Tersangka Pengeroyokan Bos Rental Mobil di Pati: Pertama Pukul Korban, Diikuti Warga Lain

Peran Tersangka Pengeroyokan Bos Rental Mobil di Pati: Pertama Pukul Korban, Diikuti Warga Lain

Tren
5 Fakta Polwan Bakar Suami di Mojokerto gara-gara Gaji Ke-13, Berawal dari Judi 'Online'

5 Fakta Polwan Bakar Suami di Mojokerto gara-gara Gaji Ke-13, Berawal dari Judi "Online"

Tren
Bukan Tempat Bersandar, Ini Nama dan Fungsi Tiang Kecil di Trotoar

Bukan Tempat Bersandar, Ini Nama dan Fungsi Tiang Kecil di Trotoar

Tren
BPK Temukan Penyimpangan Anggaran Perjalanan Dinas PNS Senilai Rp 39,26 Miliar, Ini Rinciannya

BPK Temukan Penyimpangan Anggaran Perjalanan Dinas PNS Senilai Rp 39,26 Miliar, Ini Rinciannya

Tren
Beredar Jadwal Seleksi CPNS Dibuka 24 Juni-13 Juli 2024, Ini Kata BKN

Beredar Jadwal Seleksi CPNS Dibuka 24 Juni-13 Juli 2024, Ini Kata BKN

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com