Media sosial juga membantu para penipu yang memanfaatkan keadaan, dengan menjual produk yang diklaim dapat menangkal virus.
Selain itu, para pengikut di media sosial ini didesak memberikan sejumlah uang sebagai imbalan untuk suplemen ajaib, yang ternyata adalah pemutih yang diencerkan.
Baca juga: Vaksin Corona dari Oxford Dinilai Aman, Dijanjikan Siap pada September
Saat vaksin bermunculan, terdapat ancaman lebih lanjut bahwa juru kampanye anti vaksin akan menggunakan platform media sosial untuk membujuk orang agar tidak melindungi dirinya.
Meski perusahaan media sosial telah menghapus dan memberi label informasi yang menyesatkan tentang vaksin, kabar terbaru di Amerika Serikat menunjukkan bahwa 28 persen orang negara tersebut percaya bahwa Bill Gates ingin menggunakan vaksin untuk menanamkan microchip pada manusia.
Para dokter menyampaikan, pencapaian vaksin virus corona yang efektif bisa sepenuhnya dirusak oleh informasi yang salah.
Baca juga: 3 Alasan Mengapa Pembuatan Vaksin Corona Butuh Waktu yang Lama
Sebelumnya, hampir 300 orang di Iran dilaporkan tewas setelah menenggak metanol, bahan yang mereka kira bisa mengobati virus corona.
Di Iran, minuman keras dilarang, sehingga jika ada orang yang menginginkannya, maka mereka harus mendapatkannya secara ilegal.
Kabar palsu tentang obat virus corona itu menyebar di media sosial seantero Iran, di tengah anggapan pemerintah meremehkan wabah ini sebelum menyebar.
Baca juga: Deretan Pejabat Iran yang Terinfeksi Virus Corona
Diberitakan Kompas.com (30/3/2020), akun berbahasa Farsi di media sosial secara salah mengabarkan pemberitaan dari tabloid yang dipublikasikan pada awal Februari.
Dalam pemberitaan itu, seorang guru sekolah Inggris disebutkan sembuh dari Covid-19 setelah meminum campuran wiski serta madu.
Sejumlah orang pun percaya bahwa mengonsumsi minuman berkadar alkohol tinggi bisa membunuh virus yang berada di tubuh mereka.
Baca juga: Simak, Ini 10 Cara Pencegahan agar Terhindar dari Virus Corona
Ketakutan akan virus tersebut, ditambah percaya dengan kabar di internet, membuat warga di Shiraz dan Provinsi Khuzestan menenggak alkohol mengandung metanol.
Video yang ditayangkan media setempat menunjukkan pasien dengan infus di lengan mereka, terbaring di ranjang rumah sakit yang lebih dibutuhkan bagi pasien virus corona.