Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Belajar dari Kasus Nenek di Indramayu, Bagaimana Pertolongan Pertama Saat Disembur Ular?

Kompas.com - 11/08/2020, 18:35 WIB
Ahmad Naufal Dzulfaroh,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

 

KOMPAS.com - Seorang nenek di Indramayu, Jawa Barat disembur ular kobra ketika sedang tidur pulas pada Kamis (7/8/2020).

Akibat semburan itu, nenek yang berinisial Y (67) mengalami bengkak di bagian mata. Ia pun langsung dilarikan ke rumah sakit.

Beruntung, nenek tersebut berhasil diselamatkan setelah ditangani oleh tim medis rumah sakit.

Nenek tersebut bahkan sudah dapat kembali pulang ke rumahnya setelah mendapatkan perawatan dari rumah sakit. 

Belajar dari kasus serupa, bagaimana penanganan pertama ketika disembur ular kobra?

Baca juga: Mata Seorang Nenek Bengkak Disembur Ular Kobra

Tidak perlu panik

Ahli Herpetologi (reptil dan amfibi) dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Amir Hamidy mengatakan bahwa masyarakat tak perlu panik ketika berada dalam posisi tersebut.

Sebab menurut Amir, semburan ular itu bisa hilang cukup dengan membilasnya dengan air bersih.

"Kalau kena semburan (ular) biasanya ya segera dicuci bersih," kata Amir saat dihubungi Kompas.com, Selasa (11/8/2020).

Namun meskipun demikian, pihaknya juga mengingatkan hal yang tak boleh dilakukan apabila semburan mengenai mata. Yaitu menguceknya. 

Sebab Amir mengatakan, mengucek mata setelah terkena semburan ular bisa mengakibatkan kebutaan.

Sama halnya ketika semburan ular terkena kulit, semburan di area mata juga bisa dibersihkan dengan membilasnya dengan air.

"Kena mata juga harus dicuci bersih dan jangan dikucek, karena itu bisa menyebabkan kebutaan," papar dia.

"Pihak medis sebenarnya sudah tahu cara menanganinya, tapi saya kira cukup dengan dibersihakan dengan air saja," tambah dia.

Baca juga: Pertolongan Pertama Saat Digigit Ular Kobra

Tidak mengenai luka

Selain itu, Amir juga mengingatkan agar semburan itu tidak sampai mengenai luka yang ada di kulit. Sebab, apabila semburan mengenai luka bisa berakibat sangat fatal.

Menurut dia, semburan bisa ular kobra merupakan salah satu mekanisme pertahanan pertama ketika mereka merasa terancam.

Ketika musuh tak kunjung mundur, ular kobra tersebut akan menggigitnya.

"Yang disemburkan ini kan bukan air, tapi bisa dan cairannya sama dengan gigitan. Karena kobra ini punya mekanisme pertahan diri bagian atasnya, maka dia dapat menyemprotkan bisa itu," papar dia.

Jaga jarak 2 meter

Untuk itu, masyarakat perlu menjaga jarak sekitar 2 meter agar tetap di luar zona berbahaya atau zona defensif ular.

Amir pun mengimbau kepada masyarakat agar berhati-hati karena ular seringkali muncil pada musim kemarau seperti ini.

Sebelumnya, Komandan Regu II Pemadam Kebakaran (Damkar) Kabupaten Indramayu Dedi Supriyadi mengatakan, pihaknya telah berhasil mengevakuasi ular tersebut.

Saat dievakuasi, ular dengan panjang sekitar 1 meter itu bersembunyi di bawah kursi.

Baca juga: INFOGRAFIK: Pertolongan Pertama yang Harus Dilakukan jika Digigit Ular

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com