KOMPAS.com - Hai, apa kabarmu? Pekan ini, Indonesia makin merah putih karena makin banyak bendera dipasang dan berkibar di mana-mana. Di sekitar tempat tinggalmu pasti demikian juga.
Di taman dan balai warga dekat tempat saya tinggal, warga membuat hiasan merah putih dari botol-botol yang diproduksi produsen plastik untuk menjual air minum yang disedot dari alam.
Sampah plastik produsen plastik yang banyak jumlahnya perlu dimanfaatkan. Kreativitas memungkinkan botol-botol sulit terurai itu jadi hiasan kemerdekaan. Setelah itu, tetap akan jadi sampah yang sulit terurai juga.
Dalam catatan saya, minggu ini kita akan memasuki bulan kelima penetapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB). Karena panjangnya masa PSBB ini dan terus menerusnya diperpanjang, mungkin sebagian dari kita tidak lagi peduli atau tidak merasa dalam situasi PSBB.
Ini jadi kabar baik sebenarnya. PSBB sudah menjadi keseharian. PSBB sudah jadi laku normal baru. PSBB sudah menjadi kebiasaan baru.
Banyak teori perubahan perilaku menyebut, dibutuhkan waktu minimal 66 hari atau sekitar dua bulan untuk perubahan perilaku. Tanda perilaku yang berubah adalah, kita melakukan kebiasaan baru tidak dengan perasaan terpaksa, mengalir saja.
Saya sendiri menjadi seperti mekanis karena perilaku yang berubah itu. Misalnya, setiap kembali ke rumah dari luar, langkah pertama selalu menuju tempat cuci tangan, mencuci tangan dengan sabun, baru kemudian beraktivitas lain.
Hal yang sebelum PSBB tidak saya lakukan, di awal-awal PSBB terpaksa saya lakukan, dan memasuki bulan kelima ini, seperti mekanis saya lakukan. Hal yang sama terjadi untuk anggota keluarga saya.
Untuk upaya-upaya baik ini, kita perlu mengingat bahkan mencatat. Ingatan dan catatan itu baik untuk bekal kepercayaan diri bahwa kita bisa melakukan upaya-upaya baik lainnya.
Perjalanan dalam situasi pandemi ini masih panjang dan masih banyak memerlukan upaya-upaya baik lainnya.
Berkerja dari rumah, belajar dari rumah dan beribadah di rumah tidak mengurangi kelelahan atau kerepotan. Untuk beberapa hal, kerepotan justru bertambah, terutama untuk kamu yang punya anak-anak usia sekolah di rumah.
Kerepotan ini adalah tanda bahwa kita perlu melakukan sejumlah perubahan. Normal lama tidak lagi relevan dan membutuhkan normal baru. Kerepotan di awal-awal adalah pertanda diperlukannya perubahan atau penyesuaian itu.
Oya, sepekan terakhir, di tengah kerepotanmu, banyak peristiwa terjadi. Selain peristiwa, banyak hal-hal baru yang menjadi perhatian publik. Itu yang setidaknya terbaca dari kecenderungan pembaca Kompas.com sepekan terakhir.
Soal minat mencari mobil bekas dengan harga yang terjangkau tinggi sekali peminatnya di kompas.com. Berita berisi informasi terkait mobil bekas dengan harga Rp 20 juta banyak dibaca.