Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengapa Pandemi Corona Picu Lonjakan Limbah Plastik di Asia Tenggara?

Kompas.com - 10/08/2020, 07:00 WIB
Retia Kartika Dewi,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

Di seluruh negeri, sampah plastik meningkat dari 5.000 ton per hari menjadi 6.300 ton.

Thailand menghasilkan sekitar 2 juta ton sampah plastik pada tahun 2018, tetapi hanya 500.000 ton yang didaur ulang, sebagian besar berupa botol plastik.

Baca juga: Studi: Jumlah Sampah Plastik Meningkat Sepanjang WFH dan PSBB

Sekitar 1,2 juta ton di antara sisa yang tidak didaur ulang adalah kantong plastik, tutup botol, kotak plastik.

“Banyak barang yang berasal dari pengiriman makanan, alat makan, tusuk gigi, kotak dan tas. Orang Thailand tidak biasa memilah sampah," ujar Pichmol.

"Sekitar 80 persen dari barang-barang ini tidak akan didaur ulang karena terkontaminasi oleh makanan. Orang tidak tahu bahwa mereka harus membersihkan barang-barang itu terlebih dahulu, setidaknya dengan air, sebelum membuangnya," lanjut dia.

Diketahui, Thailand memberlakukan larangan kantong plastik pada awal 2020 sebagai bagian dari program yang diprakarsai pemerintah, yang sebagian merupakan tanggapan terhadap polusi plastik yang mengkhawatirkan di negara itu dalam beberapa tahun terakhir.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com