Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Jaya Suprana
Pendiri Sanggar Pemelajaran Kemanusiaan

Penulis adalah pendiri Sanggar Pemelajaran Kemanusiaan.

Tiga Permohonan Terkait Coronayudha

Kompas.com - 07/08/2020, 16:44 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

DENGAN penuh kerendahan hati, saya memberanikan diri mengajukan tiga permohonan terkait Coronayudha (perang melawan Corona) kepada yang terhormat Pemerintah Republik Indonesia sebagai berikut:

Pertama

Sejumlah dokter, perawat dan petugas kebersihan rumah sakit yang berada di gugus terdepan medan pertempuran Coronayudha melawan angkara murka virus Corona telah gugur sebagai pahlawan kesehatan Indonesia.

Para beliau adalah ibarat laskar kamikaze yang maju ke medan perang atas kesadaran penuh bahwa setiap saat berada di dalam ancaman marabahaya yang bukan saja merusak kesehatan namun bahkan membawa maut.

Bahkan segenap sanak-keluarga masing-masing para pahlawan kesehatan juga sudah siap mengikhlaskan keluarga mereka untuk berkorban bagi negara, bangsa dan rakyat Indonesia.

Lagu Gugur Bunga mengungkapkan keikhlasan para pahlawan kesehatan beserta para sanak keluarga masing-masing dalam menghadapi maut di gugus terdepan pertempuran melawan angkara murka Corona.

Maka, dengan penuh kerendahan hati saya memohon perkenan pemerintah meningkatkan perhatian, kepedulian serta dukungan demi mengurangi risiko terburuk yang rawan menimpa para pahlawan kesehatan yang bertugas di medan terdepan Coronayudha.

Kedua

Pilkada 2020 tampaknya tetap akan diselenggarakan meski Olimpiade 2020 telah ditunda. Insya Allah, bangsa Indonesia tidak lupa fakta bahwa pada pemilu yang baru saja lalu, secara memilukan ratusan petugas pemilu telah mengorbankan nyawa mereka demi pesta demokrasi yang seharusnya bukan menyengsarakan rakyat Indonesia.

 

Ilustrasi PilkadaKOMPAS/PRIYOMBODO Ilustrasi Pilkada

Seorang warga berkorban nyawa sudah terlalu banyak apalagi ratusan. Insya Allah, para petugas pemilu yang mengorbankan nyawa jangan dianggap hanya sekadar merupakan angka statistik belaka.

Maka dengan penuh kerendahan hati saya memberanikan diri mengajukan permohonan ke dua kepada pemerintah terkait Coronayudha yaitu mohon pemerintah berkenan meningkatkan perhatian, kepedulian serta dukungan perlindungan kesehatan seoptimal mungkin agar jangan sampai seorang pun petugas pemilu gugur ketika berjuang menunaikan tugas mulia menegakkan pilar-pilar demokrasi bagi negara, bangsa dan rakyat .

Ketiga

Musim kebakaran hutan sudah mulai tiba di persada Nusantara tercinta. Berbagai lokasi kebakaran hutan telah seperti lazimnya menimbulkan dampak bencana prahara asap yang potensial merusak kesehatan saluran pernafasan warga bukan hanya di Indonesia namun merambah sampai ke Singapura, Malaysia, Thailand dan Filipina.

Maka, sangat layak dikhawatirkan bahwa asap kebakaran hutan akan bergabung dengan para virus Corona untuk dengan ganas merusak kesehatan saluran pernafasan manusia.

Petugas TNI saat melakukan pemadaman titik api kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Riau beberapa waktu lalu.KOMPAS.COM/IDON Petugas TNI saat melakukan pemadaman titik api kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Riau beberapa waktu lalu.

Telah terbukti bahwa secara sendiri-diri baik asap kebakaran hutan mau pun virus Corona sudah cukup ganas berjaya merusak kesehatan bahkan mematikan manusia.

Dapat dibayangkan betapa dahsyat dampak buruk yang akan timbul apabila asap kebakaran hutan dan virus Corona bersatupadu menebar angkara murka.

Maka, dengan penuh kerendahan hati saya memberanikan diri memohon Pemerintah Republik Indonesia untuk berkenan maksimal mengerahkan segenap jiwa-raga demi menanggulangi asap kebakaran hutan agar jangan ikut terjun ke gelanggang Coronayudha memperparah peperangan bangsa Indonesia melawan angkara murka Corona.

Doa

Sebagai warga Indonesia saya tidak berdaya melawan Corona kecuali dengan menaati segenap protokol kesehatan yang telah ditetapkan oleh Pemerintah.

Saya sangat berterima kasih atas segenap ikhtiar pemerintah menyelamatkan bangsa Indonesia dari malapetaka wabah Corona.

Saya tidak bisa berbuat banyak demi membalas segenap budi baik Pemerintah Indonesia kecuali bersujud memanjatkan doa permohonan kepada Yang Maha Kuasa berkenan melimpahkan anugerah berkah dan karunia kekuatan lahir batin kepada Pemerintah Indonesia agar mampu berjaya di medan pertempuran Coronayudha melawan angkara murka Corona!

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com