Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ramai soal Unggahan Hati Hewan Kurban yang Berlubang Diduga Sarang Cacing, Ini Penjelasannya...

Kompas.com - 04/08/2020, 11:46 WIB
Retia Kartika Dewi,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

Apriyani mengimbau, jika terdapat kelainan pada daging/jerohan bila kelainan sebagian kecil maka bagian yang mengalami kelainan disayat (trimming) dan dibuang sedangkan bagian yang normal boleh dikonsumsi.

Tetapi, apabila kelainannya ada pada keseluruhan bagian, maka seluruh bagian organ harus dimusnahkan.

Baca juga: Hati-hati, Berikut Ciri-ciri WhatsApp yang Sedang Disadap

Ciri hati hewan yang terinfeksi cacing

Apriyani mengungkapkan, pada bagian daging umumnya tidak ada cacing.

Namun, bagian pada hewan kurban yang perlu diperhatikan yakni adanya kista.

"Jika ada kelainan pada daging dan jerohan maka bagian daging dan jerohan yang mengalami kelainan disayat dan dimasukan dalam kantong selanjutnya dimusnahkan, sedangkan bagian yang tidak menujukkan kelainan boleh dikonsumsi," ujar Apriyani.

Terkait dengan pemusnahan cacing, ia mengungkapkan bahwa larva cacing akan mati dengan pemanasan pada suhu 65 derajat celsius selama 3 menit.

Baca juga: Berikut Bahaya Konsumsi Daging Babi Menurut Para Ahli Gizi

Bobot hewan menurun

Dilansir dari Kompas.id (16/6/2020), penyakit cacing hati (Fasciola hepatica) pada sapi masih menjadi momok bagi peternak sapi di Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur.

Fasciola hepatica merupakan salah satu penyakit menular yang menjangkiti sapi. Penyakit tersebut disebutkan membuat sapi kehilangan berat badan secara drastis.

”Sapi manggong (persilangan sapi limosin dan lokal) betina umur satu tahun berat normalnya bisa mencapai 250 kg. Namun, kalau sapi itu terjangkit penyakit cacing hati, beratnya hanya 100 kg,” ujar Arbain (51), peternak sapi di Kelurahan Boyolangu, Selasa (16/6/2020).

Baca juga: Viral, Video Sapi Masuk ke Toko Handphone di Kudus, Pemiliknya Masih Tanda Tanya

Sementara itu, Kepala Bidang Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat Veteriner Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Banyuwangi Nanang Sugiharto menyebutkan penyakit cacing hati gampang menular.

Tempat minum dan benda yang dijilat sapi bisa menjadi sarana penularan.

"Kalau di suatu daerah ada sapi yang tertular cacing hati, maka setiap satu bulan sekali sapi-sapi di daerah tersebut harus rutin diberi obat cacing. Sementara sapi lain juga harus diberi obat cacing tiga bulan sekali untuk pencegahan," kata dia.

Baca juga: Viral Video Seorang Pria Naiki Sapi ke Minimarket, Ini Cerita Lengkapnya

Diketahui, Banyuwangi merupakan salah satu sentra penghasil bibit sapi untuk wilayah Jawa Timur.

Dalam setahun Banyuwangi menghasilkan 42.000 hingga 45.000 anakan sapi. 30.000 di antaranya didistribusikan ke seluruh Jawa Timur, sementara 15.000 lainnya dibesarkan kembali oleh para peternak di Banyuwangi.

Namun, kalau sapi itu terjangkit penyakit cacing hati, beratnya hanya 100 kg.

Untuk mengatasi penyakit cacing hati, para peternak harus rutin memberikan obat cacing kepada hewan ternaknya.

Diketahui, pemberian obat cacing ini dilakukan setidaknya sebulan sekali.

Baca juga: Efek Mengonsumsi Magical Mushroom atau Jamur Tahi Sapi: Merasa Jadi Debu hingga Jadi Superman

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com