Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saat Infeksi Virus Corona Global Tembus 17 Juta Kasus, Bagaimana Kondisi Negara-negara di Dunia?

Kompas.com - 31/07/2020, 09:30 WIB
Retia Kartika Dewi,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Infeksi virus corona jenis baru atau SARS-CoV-2 tercatat telah melampaui angka 17 juta kasus di seluruh dunia pada Kamis (30/7/2020).

Dilansir dari SCMP, (30/7/2020), melonjaknya angka tersebut juga diiringi dengan naiknya kematian di AS yakni sebanyak 1.267 akibat virus corona dalam 24 jam terakhir.

Data situs real time dari Universitas Johns Hopkins menunjukkan bahwa AS merupakan negara yang paling terpukul, karena jumlah kasus infeksi dan angka kematiannya paling banyak di seluruh dunia.

Disusul kemudian Brazil dengan kematian yang melampaui 90.000 kasus.

Baca juga: Vaksin Corona dari Oxford Dinilai Aman, Dijanjikan Siap pada September

Segala upaya melawan virus corona

Negara-negara di seluruh dunia, sebagian besar mengaku telah berupaya melawan virus penyebab penyakit Covid-19 ini.

Upaya pencegahan pun terus dilakukan lantaran melihat adanya peningkatan kasus yang merusak ekonomi dan memaksa tindakan perlindungan yang telah mengganggu segala aspek kehidupan.

Bahkan, upaya untuk mencegah virus ini telah mengorbankan lebih dari 665.000 orang di seluruh dunia.

Sementara itu, banyak ahli kesehatan menyampaikan, wabah AS dapat dikendalikan lebih besar jika pedoman untuk menjaga jarak sosial dan memakai masker di tempat umum dapat diberlakukan secara nasional.

Baca juga: Pakai Masker di Masa Pandemi Bisa Picu Jerawat? Berikut Cara Mengatasinya...

Gelombang kedua infeksi virus corona

Turis yang memakai masker pelindung mengunjungi Roma, Italia, 26 Februari 2020. Menurut statistik resmi terbaru, lebih dari 370 orang telah terinfeksi oleh virus corona Wuhan, dan setidaknya 12 orang meninggal karena COVID-19 di negara Mediterania sejauh ini. EPA-EFE/ETTORE FERRARIETTORE FERRARI Turis yang memakai masker pelindung mengunjungi Roma, Italia, 26 Februari 2020. Menurut statistik resmi terbaru, lebih dari 370 orang telah terinfeksi oleh virus corona Wuhan, dan setidaknya 12 orang meninggal karena COVID-19 di negara Mediterania sejauh ini. EPA-EFE/ETTORE FERRARI

Di Eropa, beberapa negara telah memberlakukan pembatasan perjalanan ke dan dari Spanyol.

Perdana Menteri Inggris, Boris Johnson mengimbau negara-negara Eropa lainnya dapat menghadapi gelombang kedua infeksi virus corona, meskipun jumlah kasus virus corona di Inggris juga memprihatinkan.

Kemudian, Menteri Kesehatan Perancis, Olivier Veran mengungkapkan bahwa negaranya tidak dalam gelombang kedua infeksi virus corona.

Baca juga: Mengapa Angka Infeksi dan Kematian akibat Virus Corona di Spanyol Tinggi?

"Ketika muncul klaster, kami memiliki tanda-tanda peringatan dari rumah sakit tertentu yang telah melihat tren peningkatan kasus. Kami sedang menguji lebih banyak (pasien)," ujar Olivier.

Sementara itu, Spanyol menjadi salah satu negara yang paling parah dilanda virus corona.

Pihaknya mengatakan bahwa itu adalah tujuan yang aman dan mengkritik karantina di Inggris, yang mencakup pulau-pulau tanpa wabah yang signifikan.

Baca juga: Saat Kasus Covid-19 di Eropa Kembali Melonjak...

Perkembangan kasus di Asia

Di sisi lain, badai mengkhawatirkan terus berlanjut di Asia bagian timur. China melaporkan ada penambahan 105 kasus Covid-19 yang dikonfirmasi pada Kamis (30/7/2020).

Ratusan kasus tersebut hampir semuanya berasal dari Xinjing.

Tak hanya itu, wilayah barat laut di China dilaporkan ada 96 kasus, dengan 5 lainnya berada di Provinsi Liaoning timur laut dan 1 kasus di Beijing, serta 3 sisanya dibawa oleh wisatawan China dari luar negeri.

Baca juga: Saat Warga Hong Kong Alami Kelelahan Pandemi

Hong Kong juga berjuang untuk menahan wabah gelombang terbaru, dengan lebih dari 100 kasus baru dilaporkan pada Kamis (30/7/2020).

Kemudian, Vietnam melaporkan ada sembilan kasus baru dari infeksi Covid-19 pada Kamis.

Adapun wabah pertama dalam lebih dari tiga bulan menyebar ke kota-kota sementara pihak berwenang mengatakan mereka tidak dapat melacak sumbernya.

Dan di Australia, klaster atau pusat virus corona di Victoria akan membuat pemakaian masker wajib dilakukan di seluruh negara bagian setelah adanya laporan penambahan kasus sebnyak 723 kasus.

Sementara di Indonesia, dilaporkan ada penambahan kasus harian sebanyak 1.904 kasus yang menjadikan total penghitungan negara menjadi 106.336 kasus.

Baca juga: Memprediksi Kapan Pandemi Covid-19 di Indonesia Akan Berakhir...

KOMPAS.com/Akbar Bhayu Tamtomo Infografik: 5 Kesalahan Umum Cara Pakai Masker

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com