KOMPAS.com - Pekan terakhir Juli menyajikan beragam cerita mengenai virus corona dari seluruh penjuru dunia.
Sejumlah negara yang sebelumnya telah sukses mengendalikan penyebaran Covid-19, kini tengah menghadapi gelombang kedua infeksi virus yang bermula di Kota Wuhan itu.
Bahkan, beberapa di antaranya berada dalam kewaspadaan tinggi setelah kemunculan kasus infeksi baru dalam beberapa hari terakhir.
Di China, infeksi-infeksi baru dalam jumlah kecil telah muncul dalam dua bulan terakhir.
Namun, pada Rabu (29/7/2020), Negeri Tirai Bambu itu melaporkan 101 kasus baru, laporan tertinggi sejak 3,5 bulan yang lalu.
Menurut laporan Komisi Kesehatan Nasional, dikutip dari Reuters, Rabu (29/7/2020), 89 di antara kasus baru itu berasal dari Xinjiang.
Kota industri Dalian, Provinsi Liaoning memiliki kasus baru tertinggi kedua setelah Xinjiang. Klaster baru di wilayah itu bahkan menyebar ke sembilan kota di lima provinsi.
Kondisi serupa juga dihadapi oleh Vietnam. Setelah tiga bulan tanpa kasus, negara berpenduduk 84 juta jiwa itu kini telah mencatat 80 kasus baru dan semuanya terkait dengan Kota Da Nang.
Awal pekan ini, Da Nang telah ditutup untuk wisatawan dan saat ini telah masuk ke tahap penguncian total, dikutip dari The Guardian, Rabu.
Kementerian Kesehatan juga melaporkan delapan transmisi lokal baru terkait dengan kasus di Da Nang, termasuk kasus di beberapa kota lain dan Hanoi.
Baca juga: Kasus Virus Corona di China Kembali Melonjak, Klaster Baru Menyebar ke 5 Provinsi...
Pada Senin (27/7/2020), negara bagian Victoria bahkan melaporkan 532 kasus baru, laporan harian tertinggi yang memaksa wilayah itu berada dalam penguncian enam minggu.
Negara tetangganya, Selandia Baru, juga bergulat dengan beberapa kelompok virus yang bermunculan di sebuah hotel, restoran Thailand, dan sebuah klub, seperti dilansir dari Reuters, Senin.
Selandia Baru sejauh ini melaporkan 19 kasus baru, sehingga memiliki total 3.498 kasus, sekitar 1.100 kasus aktif.
Baca juga: Australia Beri Rp 61 Miliar kepada WHO untuk Dukung Indonesia Atasi Covid-19
Setelah berhasil meratakan kurva Covid-19 dengan penguncian ketat pada musim semi, sejumlah negara Eropa kini mulai melihat tanda-tanda kemunculan gelombang kedua Covid-19.
Liburan musim panas menjadi salah satu alasan kemunculan itu. Banyak pembatasan internasional telah dicabut pada Juni 2020.
Dikutip dari NPR, Selasa (28/7/2020), statistika Covid-19 terbaru di Eropa menunjukkan peningkatan angka infeksi per 100.000 orang dalam 14 hari terakhir.
Spanyol disebut sebagai sumber potensial kasus baru karena lonjakan kasus selama liburan musim panas ini.
Hal ini dibuktikan dengan data Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (CDC) Eropa yang menunjukkan bahwa Negeri Matador itu memiliki 47 kasus per 100.000 orang.
Inggris dan Jerman pun mulai mewaspadai potensi penyebaran dari Spanyol dengan mengeluarkan peringatan perjalan.
Di Jerman, selama tujuh hari terakhir telah melaporkan rata-rata 557 kasus baru per hari, naik dari sekitar 350 kasus pada awal Juni.
"Kami belum tahu apakah ini adalah awal dari gelombang kedua tetapi tentu saja bisa," kata kepala Robert Koch Institute Lothar Wieler, dikutip dari Barrons, Selasa.
"Tetapi saya optimis bahwa jika kita mengikuti aturan kebersihan, kita dapat mencegahnya, itu terserah kita," tambahnya.
Baca juga: Uni Eropa Buka Perbatasan untuk 15 Negara, Indonesia Tidak Termasuk
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.