Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Donald Trump dan Sederet Pernyataan Kontroversialnya soal Virus Corona

Kompas.com - 19/07/2020, 07:30 WIB
Ahmad Naufal Dzulfaroh,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Presiden Amerika Serikat Donald Trump tak henti-hentinya melontarkan pernyataan kontroversial terkait pandemi virus corona jenis baru penyebab Covid-19.

Terbaru, Trump bersumpah tak akan mewajibkan warganya untuk memakai masker demi menekan penyebaran virus corona.

Menurut Trump, warga AS harus memiliki kebebesan untuk memilih mengenakan masker atau tidak.

Berikut sejumlah pernyataan kontroversial Tump tentang virus corona:

Flu biasa

Ketika awal virus corona muncul, Trump pernah menganggap infeksi virus corona sebagai flu biasa. Alasannya, angka kematian flu jauh lebih tinggi setiap tahunnya dibanding Covid-19.

Ia juga mempertanyakan penutupan akses perekonomian melalui social distancing dan larangan wisata, serta mengklaim tak akan menutup negaranya.

"Kami tidak pernah menutup negara karena flu," kata Trump, seperti diberitakan Kompas.com, 1 April 2020.

Namun, Trump akhirnya mengakui pentingnya jarak sosial dan proyeksi kematian akibat Covid-19 bisa mencapai 2,2 juta orang.

Baca juga: Jilat Ludahnya Sendiri, Trump: Virus Corona Bukan Flu Biasa

Korban Covid-19 tak seburuk klaim WHO

Dalam sebuah program televisi, Trump menyebut angka kematian akibat virus corona tak seburuk klaim WHO.

Orang nomor satu di Negeri "Uncle Sam" itu menyebut data yang diungkap WHO salah.

"Aku pikir 3,4 persen (jumlah korban) adalah angka yang salah. Sekarang, ini memang cuma firasatku, tapi juga berdasarkan dari banyak percakapan dengan orang yang melakukan ini," kata Trump, seperti diberitakan Kompas.com, 6 Maret 2020.

"Mereka (para pasien virus corona) akan pulih dengan cepat, bahkan tidak pergi ke dokter atau memanggil dokter," lanjut dia.

Suntik disinfektan dan sinar UV untuk obat

Pada 24 April 2020, Trump mengusulkan suntik disinfektan dan sinar UV untuk mengobati viris corona.

"Jadi seandainya tubuh kita terpapar - oleh sinar ultraviolet atau cahaya yang sangat kuat, saya pikir Anda mengatakan belum memeriksa tetapi Anda akan mengujinya," kata Trump, dikutip dari Kompas.com, 24 April 2020.

"Lalu saya melihat disinfektan membasminya dalam satu menit. Satu menit. Dan apakah ada cara kita bisa melakukan sesuatu seperti itu, dengan menyuntikkan ke dalam atau hampir membersihkan?" lanjut Trump.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com