Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tentukan Pilihanmu
0 hari menuju
Pemilu 2024
Kompas.com - 01/04/2020, 09:50 WIB

WASHINGTON, DC, KOMPAS.com - Presiden AS Donald Trump mengatakan pada Selasa (31/3/2020) bahwa risiko dari virus corona alias Covid-19 secara tegas lebih buruk daripada flu biasa. Secara tidak langsung, Trump telah "menjilat ludahnya sendiri".

Padahal, pada konferensi pers berita harian virus corona sebelumnya di Gedung Putih, Trump yang melansir ucapan "banyak orang" mengatakan bahwa negara harus membiarkan laju virus corona, seperti layaknya flu musiman.

"Biarlah, jangan lakukan apa pun, anggap itu (virus corona) sebagai flu," kata orang-orang itu menurut Trump.

Namun, kini Trump mengatakan, "Itu bukan flu. Itu (virus corona) ganas."

Baca juga: Taman Nasional di AS Tetap Buka, 7 Orang Terinfeksi Virus Corona

Pernyataan Trump jelas kontras dengan banyak hal baru-baru ini ketika dia membuat argumen sendiri terkait wabah virus corona.

Pasalnya, sebelumnya dia kerap membandingkan virus corona dengan penyebaran flu tahunan.

Trump juga tampaknya mempertanyakan kebutuhan atau perlunya penutupan akses perekonomian melalui social distancing dan larangan wisata.

Pada 9 Maret lalu, misalnya, Trump mencatat 10.000 orang Amerika tewas karena flu biasa setiap tahunnya.

Dalam kicauannya di Twitter dia menulis, "Tidak ada yang ditutup. Hidup dan perekonomian terus berjalan," ujarnya.

Baca juga: Suami Ini Dituduh Bunuh Istrinya Saat Karantina Bersama akibat Virus Corona di Inggris

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dia juga pernah berargumen dalam wawancaranya bersama Fox News pada pekan lalu. "Kami tidak pernah menutup negara karena flu," ujar Trump yang merujuk pada angka kematian rata-rata per tahun karena flu sebanyak 36.000 orang.

Namun, kini semua itu berbeda. Perkataan yang Trump ucapkan sekarang adalah kebalikan dari yang sebelumnya dia lontarkan di hadapan publik terkait wabah virus corona.

Pada Selasa (31/3/2020), Trump mengatakan, tanpa jarak sosial, proyeksi kematian akibat Covid-19 di AS bisa mencapai 2,2 juta orang.

Halaman:
Baca tentang
Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+