Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Update Virus Corona Dunia 29 Mei: 5,9 Juta Orang Terinfeksi | Trump Kembali Salahkan China

Kompas.com - 29/05/2020, 08:32 WIB
Nur Rohmi Aida,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Hingga hari ini, Jumat (29/5/2020), jumlah kasus virus corona masih terus menunjukkan peningkatan.

Melansir data dari Worldometers, ada  5.900.267 kasus infeksi virus corona yang terkonfirmasi di seluruh dunia.

Dari jumlah itu, sebanyak 361.763 orang meninggal dunia dan 2.577.176 orang sembuh.

Berikut ini 10 besar negara dengan jumlah kasus Covid-19 terbanyak:

  1. Amerika Serikat: 1.767.856 orang terinfeksi, 103.319 orang meninggal dunia, 498.672 sembuh.
  2. Brazil: 438.812 orang terinfeksi, 26.991 orang meninggal dunia, 193.181 orang sembuh.
  3. Rusia: 379.051 orang terinfeksi, 4.142 orang meninggal dunia, 150.993 orang sembuh.
  4. Spanyol: 284.986 orang terinfeksi, 27.119 orang meninggal dunia, 196.958 orang sembuh.
  5. Inggris: 269.127 orang terinfeksi, 37.837 orang meninggal dunia
  6. Italia: 231.732 orang terinfeksi, 33.142 orang meninggal dunia, 150.604 orang sembuh.
  7. Perancis: 186.238 orang terinfeksi, 28.662 orang meninggal dunia, 67.191 orang sembuh.
  8. Jerman: 182.452 orang terinfeksi, 8.570 orang meninggal dunia, 163.200 orang sembuh.
  9. India: 165.386 orang terinfeksi, 4.711 orang meninggal dunia, 70.920 orang sembuh.
  10. Turki: 160.980 orang terinfeksi, 4.461 orang meninggal dunia, 124.370 orang sembuh.

Baca juga: Rincian Kasus Virus Corona di 34 Provinsi hingga 28 Mei 2020

Berikut ini berbagai update seputar virus corona di dunia:

Peringatan PBB

Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres.AFP / DON EMMERT Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres.
Ketua PBB memperingatkan para pemimpin dunia bahwa pandemi Covid-19 akan menyebabkan kehancuran dan penderitaan tak terbayangkan di seluruh dunia dengan tingkat kelaparan yang diprediksi dialami 1,6 miliar orang yang tak dapat mencari nafkah.

"Kerugian 8,5 triliun dollar dalam output global, kontraksi paling tajam sejak depresi hebat tahun 1930-an," ujar Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres.

Gueterres menyerukan agar negara-negara segera mengambil tindakan kolektif di berbagai bidang penting yakni meningkatkan likuiditas keuangan global, memberikan keringanan utang, melibatkan kreditor swasta, menghilangkan halangan dalam masalah pajak, pencucian uang dan korupsi.

Baca juga: PBB: Korea Utara dan Korea Selatan Bersalah dalam Baku Tembak di Zona Demiliterisasi

Spanyol

Sejumlah orang dari dalam mobil menonton film di Drive-in Cinema di Denia, Spanyol,  Kamis (14/5/2020). Bioskop drive-in dengan konsep menonton film dari dalam mobil yang sempat jaya dahulu kala, kini kembali menjadi tren di berbagai negara karena pandemi virus corona.ANTARA FOTO/JOSE JORDAN Sejumlah orang dari dalam mobil menonton film di Drive-in Cinema di Denia, Spanyol, Kamis (14/5/2020). Bioskop drive-in dengan konsep menonton film dari dalam mobil yang sempat jaya dahulu kala, kini kembali menjadi tren di berbagai negara karena pandemi virus corona.
Tren kasus Spanyol menunjukkan penurunan. Kasus kematian baru akibat virus corona di negara itu menunjukkan penambahan satu dalam dua hari berturut-turut.

Sementara itu total 38 kematian dilaporkan selama tujuh hari terakhir.

Pihak berwenang juga menggunakan metodelogi baru dalam penghitungan kasus dan kematian akibat virus corona.

Ke depan, penambahan jumlah kasus diperkirakan akan mengalami fluktuasi.

Baca juga: Mengenang Korban Covid-19, Spanyol Adakan 10 Hari Berkabung Nasional

Amerika Serikat

Trump kembali menyalahkan China atas merebaknya virus corona. Ia menyebut virus corona adalah hadiah yang sangat buruk dari China.

"Di seluruh dunia, corona virus hadiah yang sangat buruk dari China,” ujar Trump dalam sebuah unggahan di akun Twitter-nya.

Pernyataan itu ia keluarkan satu jam setelah mengunggah twit tentang angka kematian di AS akibat virus corona yang mencapai 100.000 orang.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com