Marliana menjelaskan, para siswa perlu mengikuti upacara virtual layaknya upacara asli untuk melatih kedisiplinan mereka.
"Karena gini, biasanya MPLS itu penggodokan anak-anak tentang sekolah, tata tertib, siswa harus tepat waktu. Tapi membentuk anak-anak tertib sekarang kan susah karena situasi seperti ini (pandemi), jadi kita usahakan supaya anak-anak itu ruhnya masih dapet meskipun di rumah," kata dia.
Marliana melanjutkan, para siswa juga dilatih disiplin dengan bersiap sejak pagi. Meski MPLS virtual, tapi mereka tetap masuk pukul 06.45 WIB.
Baca juga: Melihat Risiko dan Hasil Pembukaan Sekolah di Tengah Pandemi Corona...
Dia mengatakan ada presensi tiap hari selama MPLS, jadi harus bersiap sejak pagi.
Adapun acara yang diikuti para siswa selama upacara virtual mirip seperti upacara pembukaan MPLS pada umumnya, yakni terdiri dari sambutan-sambutan, mulai dari kepala sekolah, ketua panitia, waka kesiswaan dan sebagainya.
"Selain itu ada pembacaan ikrar anti kekerasan, penyematan tanda peserta, dan sebagainya tapi para siswa menontonnya dari layar," jelas dia.
Marliana menambahkan, MPLS berlangsung selama empat hari sejak Senin (13/7).
Untuk MPLS di SMAN 15 Bandung, pihaknya menggunakan Zoom dan WhatsApp.
"Untuk materi umum setiap harinya disampaikan lewat Zoom. Sedangkan materi khusus tiap kelas disampaikan melalui grup WhatsApp," kata dia.
"Karena belum boleh datang ke sekolah, kita usahakan untuk saat ini yang terbaik seperti itu," lanjutnya.
Baca juga: Video Viral Pikap Halangi Laju Mobil Pemadam Kebakaran di Bandung, Ini Cerita Lengkapnya
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.