Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pesan untuk Kita Semua dari Temuan Kasus Covid-19 di Pesta Wisuda...

Kompas.com - 14/07/2020, 10:15 WIB
Luthfia Ayu Azanella,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

"Namun pada faktanya, tetap saja dari sekian orang tersebut akan ada yang abai, akan ada yang salah memakai maskernya, dan akan ada yang lupa cuci tangan," ujar Dicky.

Baca juga: Pesta Wisuda Diduga Penyebab 25 Mahasiswa Tertular Corona, Ganjar: Ini Kadang Kita Lepas Kontrol 

Demikian pula permukaan-permukaan benda yang banyak disentuh oleh orang-orang. Hal ini menyebabkan sulit untuk memastikan semua orang tetap menjaga gerakan dan jangkauan tangannya.

Oleh karena itu, meski sebuah acara telah menerapkan protokol kesehatan hal itu tidak dapat menjamin 100 persen tidak terjadinya transmisi virus antara satu orang dengan orang lain.

"Karena protokol kesehatan itu adalah upaya yang bermanfaat untuk menekan atau memperlambat terjadinya penularan atau penambahan kasus. Namun secara teori dan faktanya, hal ini tidak bisa menghilangkan sama sekali potensi penularan Covid-19," jelas Dicky.

Penanganan belum maksimal

Selain sarana penularan yang beragam dan sulit dihindari masyarakat, kondisi penanganan pandemi Covid-19 di Indonesia pun masih belum maksimal.

"Kondisi pandemi kita belum terkendali baik meski di daerah yang katakan termasuk zona hijau sekali pun. Hal ini berdasar data dan fakta jumlah cakupan tes kita yang masih belum ideal, baik secara nasional maupun daera," ujar Dicky.

"Hanya DKI saja yang memiliki cakupan tes mendekati kriteria WHO. Sedangkan daerah lainnya masih jauh dari kriteria ideal, sehingga klaim aman atau merasa aman ini akan sangat berbahaya," lanjut dia.

Dengan situasi ini, Dicky sangat menyarankan masyarakat untuk tidak menggelar acara yang memungkinkan terjadinya kerumunan, seperti pernikahan, wisuda, atau perayaan dan keramaian lainnya.

Hal yang sama juga disampaikan Pakar Epidemiologi dari Universitas Indonesia, Pandu Riono.

"Ya kerumunan potensial terjadi penularan," ujar Pandu, saat dihubungi secara terpisah, Selasa (14/7/2020) pagi.

Meski diberlakukan protokol kesehatan yang ketat, Pandu tetap meyakini kerumunan berpotensi menjadi area transmisi virus.

"Yakin dipatuhi? (Protokol kesehatan itu) Sulit dipatuhi. Karena sulit dipatuhi, tetap dilarang (ada) kerumunan orang," kata Pandu.

Baca juga: Sederet Fakta Lengkap Solo Zona Hitam Corona...

KOMPAS.com/Akbar Bhayu Tamtomo Infografik: Pencegahan Penularan Virus Corona

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Perjalanan Sashya Subono, Animator Indonesia di Balik Film Avatar, She-Hulk, dan Hawkeye

Perjalanan Sashya Subono, Animator Indonesia di Balik Film Avatar, She-Hulk, dan Hawkeye

Tren
Ramai soal Mobil Diadang Debt Collector di Yogyakarta padahal Beli 'Cash', Ini Faktanya

Ramai soal Mobil Diadang Debt Collector di Yogyakarta padahal Beli "Cash", Ini Faktanya

Tren
Pria di India Ini Memiliki Tumor Seberat 17,5 Kg, Awalnya Mengeluh Sakit Perut

Pria di India Ini Memiliki Tumor Seberat 17,5 Kg, Awalnya Mengeluh Sakit Perut

Tren
Daftar 10 Ponsel Terlaris di Dunia pada Awal 2024

Daftar 10 Ponsel Terlaris di Dunia pada Awal 2024

Tren
Ramai soal Pejabat Ajak Youtuber Korsel Mampir ke Hotel, Ini Kata Kemenhub

Ramai soal Pejabat Ajak Youtuber Korsel Mampir ke Hotel, Ini Kata Kemenhub

Tren
Beredar Penampakan Diklaim Ular Jengger Bersuara Mirip Ayam, Benarkah Ada?

Beredar Penampakan Diklaim Ular Jengger Bersuara Mirip Ayam, Benarkah Ada?

Tren
Warganet Sambat ke BI, Betapa Susahnya Bayar Pakai Uang Tunai di Jakarta

Warganet Sambat ke BI, Betapa Susahnya Bayar Pakai Uang Tunai di Jakarta

Tren
Daftar Bansos yang Cair Mei 2024, Ada PKH dan Bantuan Pangan Non-tunai

Daftar Bansos yang Cair Mei 2024, Ada PKH dan Bantuan Pangan Non-tunai

Tren
8 Catatan Prestasi Timnas Indonesia Selama Dilatih Shin Tae-yong

8 Catatan Prestasi Timnas Indonesia Selama Dilatih Shin Tae-yong

Tren
Promo Tiket Ancol Sepanjang Mei 2024, Ada Atlantis dan Sea World

Promo Tiket Ancol Sepanjang Mei 2024, Ada Atlantis dan Sea World

Tren
Viral, Video Drone Diterbangkan di Kawasan Gunung Merbabu, TNGM Buka Suara

Viral, Video Drone Diterbangkan di Kawasan Gunung Merbabu, TNGM Buka Suara

Tren
Daftar 19 Wakil Indonesia dari 9 Cabor yang Sudah Pastikan Tiket ke Olimpiade Paris 2024

Daftar 19 Wakil Indonesia dari 9 Cabor yang Sudah Pastikan Tiket ke Olimpiade Paris 2024

Tren
Warga Bandung “Menjerit” Kepanasan, BMKG Ungkap Penyebabnya

Warga Bandung “Menjerit” Kepanasan, BMKG Ungkap Penyebabnya

Tren
Medan Magnet Bumi Melemah, Picu Kemunculan Makhluk Aneh 500 Juta Tahun Lalu

Medan Magnet Bumi Melemah, Picu Kemunculan Makhluk Aneh 500 Juta Tahun Lalu

Tren
Jadwal Keberangkatan Haji 2024 dari Indonesia, Ini Cara Mengeceknya

Jadwal Keberangkatan Haji 2024 dari Indonesia, Ini Cara Mengeceknya

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com