Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pesan untuk Kita Semua dari Temuan Kasus Covid-19 di Pesta Wisuda...

Kompas.com - 14/07/2020, 10:15 WIB
Luthfia Ayu Azanella,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Kasus harian di Solo, Jawa Tengah, beberapa hari lalu bertambah 18 kasus. Angka ini merupakan tambahan kasus harian tertinggi di Solo sejak pertama kali Covid-19 terkonfirmasi di kota itu.

Banyaknya tambahan kasus ini salah satunya berasal dari kasus penularan Covid-19 yang diduga terjadi dalam sebuah pesta perayaan wisuda mahasiswa.

Seperti diberitakan Kompas.com, Senin (13/7/2020), pesta wisuda digelar oleh seorang mahasiswa Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo.

Diduga terjadi penularan infeksi virus corona dari pesta wisuda tersebut.

Sebanyak 25 orang tenaga medis yang merupakan mahasiswa pendidikan spesialis paru di RSUD Dr Moewardi Solo terkonfirmasi positif Covid-19.

Peristiwa ditemukannya sejumlah kasus positif yang berawal dari sebuah acara bukan pertama kali ini terjadi.

Sebelumnya, penularan Covid-19 juga terjadi pada pesta pernikahan di Semarang. Pesta ini digelar dengan tidak mengikuti protokol pencegahan Covid-19.

Akibatnya sejumlah kerabat terinfeksi, termasuk ibu salah satu mempelai meninggal dan sang ayah kritis di rumah sakit.

Baca juga: Duka Usai Pesta Pernikahan, Satu Per Satu Kerabat Positif Covid-19, Ada yang Meninggal 

Apa yang bisa dijadikan pelajaran dari dua kasus ini?

Epidemiolog Dicky Budiman menganjurkan masyarakat tidak mengadakan dan menghadiri kerumunan apa pun.

Situasi pandemi virus corona di Indonesia belum mereda.

"Pada kondisi seperti saat ini, di mana pandemi sedang meningkat kasusnya secara progresif baik di dunia dan Indonesia, sikap dan langkah terbaik yg harus dilakukan adalah meminimalisir kerumunan atau keramaian," kata Dicky saat dihubungi Kompas.com, Selasa (14/7/2020) pagi.

Dicky menekankan, hal ini patut dipertimbangkan karena ada 3 cara penularan virus kini harus diwaspadai.

Kandidat doktor di Griffith University ini menyebutkan, ketiga cara itu adalah melalui perantara tetesan cairan tubuh atau droplet penderita, melalui menyentuh permukaan yang terkontaminasi virus atau fomite, dan melalui udara atau aerosol airbone, terutama di ruangan dengan ventilasi buruk.

Untuk mencegah penularan melalui tetesan cairan bisa dilakukan dengan menggunakan masker, rajin mencuci tangan, dan menjaga jarak aman.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com