Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[KLARIFIKASI] Viral Video Pengendara Motor Disebut Adang Ambulans di Depok

Kompas.com - 12/07/2020, 18:30 WIB
Tim Cek Fakta

Penulis

klarifikasi

klarifikasi!

Berdasarkan verifikasi Kompas.com sejauh ini, ada yang perlu diluruskan terkait informasi ini.

KOMPAS.com - Sebuah video yang menampilkan seorang pria disebut mengadang laju mobil ambulans di Depok, viral di media sosial.

Unggahan itu dibagikan oleh pemilik akun Facebook Indah Purnamasari pada Sabtu (11/7/2020) pukul 11.36 WIB.

Dalam narasi bersama video yang beredar, disebut pria tersebut menghalang-halangi dan terus mengejar mobil ambulans itu.

Saat dikonfirmasi, pemotor tersebut mengklarifikasi informasi yang beredar.

Pemotor tersebut mengadang mobil ambulans untuk menanyakan mengapa ia sebelumnya ditabrak.

Setelah itu, ia juga mengaku tidak kembali mengejar mobil ambulans, melainkan mengejar seorang pemotor lain yang mengompor-ngompori warga sekitar untuk mengeroyoknya.

Narasi yang beredar

Berdasarkan penelusuran Kompas.com, salah satu pengguna Facebook Indah Purnamasari mengunggah video yang menampilkan seorang pria disebut mengadang laju mobil ambulans di Depok pada Sabtu (11/7/2020).

"Hallo semua. Kenalin, saya nurse indah, saya bekerja di salah satu ambulance yang berdomisili di depok. Pagi ini saya mau membagikan kisah saya saat bertugas..
.
.
Pagi ini saya ada respon pasien, pasien saya untuk kontrol ke salah satu rumah sakit swasta bilangan depok.
.
.
Awalnya kami (team) berjalan seperti biasanya, (pada umumnya). Ambulance saya berjalan dgn semestinya dan sewajarnya. Namun ketika sampai di daerah rumah sakit umum depok, kami mulai dihadang sama salah satu pengguna jalan (motor).
.
.
Awalnya kami pikir, mungkin org ini mau bantu kita buka jalan karna jalanan lumayan macet. Tapi kok gelagatnya lain. Kita k kanan, dia k kanan. Kita k kiri dia k kiri (intinya gak kasih kita jalan). Terus sesampainya kita d salah satu perum bilangan sawangan, kami bener2 dihadang dan praaangggg, terjadilah keributan yang bisa kalian semua lihat d video saya.
.
.
Sekali lg saya tekankan, SAYA DAN TIM SEDANG BAWA PASIEN. ADA PASIEN DAN 2 ANAK PASIEN DI DALAMNYA JUGA..
.
.
TOLONG BANTU VIRALKAN GAES. PENGAKUAN PELAKU, DIA SBG PENGGUNA JALAN JUGA INGIN DI PRIORITASKAN DI JALAN JG. WHAT THE HELL???? GUE LAGI BAWA PASIEN DAN LO MINTA D PRIORITASKAN JG. SITU SEHAT???? AMBULANCE PUNYA BADAN HUKUM SAAT DIJALAN BRO!!! OTAK SEHAT????
.
.
PLIS KALIAN KALAU DIJALAN DENGER ATAU LIAT ADA AMBULANCE LEWAT, PLIS LAH MINGGIR GAUSAH SOK DIJALANAN. KALIAN KALAU SAKIT BUTUH KAMI PARA NAKES, DAN PLIS KALIAN PUNYA OTAK DI PAKE, JGN CUMA D PIARA AJA... KASIAN DI KSH OTAK TP GAK D PAKE!!!!
.
.
Semoga ini bs memberikan k kita semua pentingnya tidak egois k sesama," tulis akun Facebook Indah Purnamasari.

Berikut tangkapan layar unggahan Indah, yang pada Senin (13/7/2020) telah dihapus.

Unggahan video yang dibagikan perawat Indah tentang seorang pengemudi motor yang disebut mengadang ambulans yang melintas.Facebook Indah Purnamasari Unggahan video yang dibagikan perawat Indah tentang seorang pengemudi motor yang disebut mengadang ambulans yang melintas.
Unggahan video yang sama juga dibagikan oleh sejumlah pemilik akun, salah satunya Info Cegatan Wilayah Sragen. Dokumen unggahan bisa diakses di link ini: Video viral pengemudi adang mobil ambulans.

Konfirmasi Kompas.com

Kompas.com mengkonfirmasi kedua belah pihak, yakni pengunggah sekaligus perawat yang ada di dalam mobil ambulans tersebut, serta pria yang disebut mengadang mobil ambulans.

Pengunggah yang bernama Indah Purnamasari menuturkan, bahwa memang benar dirinya sendiri yang mengunggah unggahan tersebut.

Indah juga membenarkan bahwa dirinya yang juga sebagai perawat berada dalam mobil ambulans ketika itu.

"Iya benar. Saat itu saya dan driver ambulans bawa pasien yang mau kontrol ke Rumah Sakit Mitra Keluarga," kata Indah saat dihubungi Kompas.com, Sabtu (11/7/2020).

Adapun kejadian pengadangan tersebut, lanjut Indah, terjadi di Komplek BDN, Depok pada Sabtu (11/7/2020) sekitar pukul 08.15 WIB.

Dalam perjalanan menuju rumah sakit, dia, sopir ambulans dan pasien dengan 2 anaknya tak mengalami kendala apapun.

"Kita jalan juga semestinya pasien, karena pasien kita bukan kode merah, hanya pasien kontrol. Jadi kita bawanya nggak terlalu kencang, standarnya mobil ambulans kalau lagi bawa pasien. Lampu rotator dan sirine juga nyala," kata Indah.

Kemudian, sesampainya di area RSUD Depok, Indah melanjutkan, terdapat seorang pemotor yang mencoba menghalangi laju mobil ambulans.

Indah awalnya berpikir pemotor tersebut ingin membantu membuka jalan karena kondisi arus lalu-lintas pada saat tersebut lumayan padat.

"Tetapi kok si pemotor ini kayak menghalangin gitu, kita ke kanan dia ikut ke kanan, kita ke kiri dia ikut ke kiri," terang Indah.

"Karena si pemotor ini berada di tengah-tengah kita, dan gak mau minggir sama sekali, ke kres gitu loh sama mobil kita," imbuh dia.

Indah menjelaskan, mobil ambulans yang dia tumpangi tergores pada bagian bodi sebelah kiri.

HOAKS ATAU FAKTA?

Jika Anda mengetahui ada berita viral yang hoaks atau fakta, silakan klik tombol laporkan hoaks di bawah ini

closeLaporkan Hoaks checkCek Fakta Lain
Berkat konsistensinya, Kompas.com menjadi salah satu dari 49 Lembaga di seluruh dunia yang mendapatkan sertifikasi dari jaringan internasional penguji fakta (IFCN - International Fact-Checking Network). Jika pembaca menemukan Kompas.com melanggar Kode Prinsip IFCN, pembaca dapat menginformasikannya kepada IFCN melalui tombol di bawah ini.
Laporkan
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

[POPULER TREN] Kronologi dan Motif Suami Mutilasi Istri di Ciamis | Peluang Indonesia vs Guinea

[POPULER TREN] Kronologi dan Motif Suami Mutilasi Istri di Ciamis | Peluang Indonesia vs Guinea

Tren
5 Kasus Pembunuhan Mutilasi yang Jadi Sorotan Dunia

5 Kasus Pembunuhan Mutilasi yang Jadi Sorotan Dunia

Tren
Daftar Terbaru Kereta Ekonomi New Generation dan Stainless Steel New Generation, Terbaru KA Lodaya

Daftar Terbaru Kereta Ekonomi New Generation dan Stainless Steel New Generation, Terbaru KA Lodaya

Tren
Daftar Sekolah Kedinasan yang Buka Pendaftaran pada Mei 2024, Lulus Bisa Jadi PNS

Daftar Sekolah Kedinasan yang Buka Pendaftaran pada Mei 2024, Lulus Bisa Jadi PNS

Tren
Sering Dikira Sama, Apa Perbedaan Psikolog dan Psikiater?

Sering Dikira Sama, Apa Perbedaan Psikolog dan Psikiater?

Tren
Benarkah Kucing Lebih Menyukai Manusia yang Tidak Menyukai Mereka?

Benarkah Kucing Lebih Menyukai Manusia yang Tidak Menyukai Mereka?

Tren
Banjir di Sulawesi Selatan, 14 Orang Meninggal dan Ribuan Korban Mengungsi

Banjir di Sulawesi Selatan, 14 Orang Meninggal dan Ribuan Korban Mengungsi

Tren
Buah-buahan yang Aman Dikonsumsi Anjing Peliharaan, Apa Saja?

Buah-buahan yang Aman Dikonsumsi Anjing Peliharaan, Apa Saja?

Tren
BPOM Rilis Daftar Suplemen dan Obat Tradisional Mengandung Bahan Berbahaya, Ini Rinciannya

BPOM Rilis Daftar Suplemen dan Obat Tradisional Mengandung Bahan Berbahaya, Ini Rinciannya

Tren
Arkeolog Temukan Vila Kaisar Pertama Romawi, Terkubur di Bawah Abu Vulkanik Vesuvius

Arkeolog Temukan Vila Kaisar Pertama Romawi, Terkubur di Bawah Abu Vulkanik Vesuvius

Tren
Kapan Seseorang Perlu ke Psikiater? Kenali Tanda-tandanya Berikut Ini

Kapan Seseorang Perlu ke Psikiater? Kenali Tanda-tandanya Berikut Ini

Tren
Suhu Panas Melanda Indonesia, 20 Wilayah Ini Masih Berpotensi Diguyur Hujan Sedang-Lebat

Suhu Panas Melanda Indonesia, 20 Wilayah Ini Masih Berpotensi Diguyur Hujan Sedang-Lebat

Tren
Apa Beda KIP Kuliah dengan Beasiswa pada Umumnya?

Apa Beda KIP Kuliah dengan Beasiswa pada Umumnya?

Tren
Kisah Bocah 6 Tahun Meninggal Usai Dipaksa Ayahnya Berlari di Treadmill karena Terlalu Gemuk

Kisah Bocah 6 Tahun Meninggal Usai Dipaksa Ayahnya Berlari di Treadmill karena Terlalu Gemuk

Tren
ASN Bisa Ikut Pelatihan Prakerja untuk Tingkatkan Kemampuan, Ini Caranya

ASN Bisa Ikut Pelatihan Prakerja untuk Tingkatkan Kemampuan, Ini Caranya

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com