Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[KLARIFIKASI] Penjelasan Telkomsel soal Keluhan Sering Dapat SMS dari Nomor Tak Dikenal

Kompas.com - 12/07/2020, 16:03 WIB
Tim Cek Fakta

Penulis

klarifikasi

klarifikasi!

Berdasarkan verifikasi Kompas.com sejauh ini, ada yang perlu diluruskan terkait informasi ini.

JAKARTA, KOMPAS.com - Pada Sabtu (11/7/2020), media sosial Twitter ramai dengan tanda pagar alias tagar #boikotTelkomsel.

Tagar ini muncul setelah para warganet yang mengaku pelanggan Telkomsel mengeluhkan banyaknya pesan singkat atau SMS dari nomor tak dikenal yang masuk ke ponsel mereka.

Mereka menduga ada penjualan data nomor ponsel pelanggan Telkomsel.

Mengonfirmasi hal ini, pihak Telkomsel menyatakan tidak menjual data pelanggan sehingga para pelanggan mendapat SMS dari orang tak bertanggung jawab.

Narasi yang beredar

Dari unggahan twit para pengguna Twitter, disebutkan bahwa nomor-nomor tak dikenal itu mengirimkan pesan singkat yang menawarkan berbagai macam produk, mulai dari menawarkan modal usaha, menawarkan produk CCTV, pengumuman undian berhadiah, dan banyak lagi.

Berikut beberapa di antaranya:

"Nomor baru beli di @byu_id oleh @Telkomsel tidak pernah diexkspose, tdk prnah dipakai selain untuk internetan, tdk pernah isi pulsa diluar, tp bisa kena spam, kalau bukan operator yg jual data pengguna trus siapa @byu_id??? #boikotTelkomsel," tulis akun @brgerking4life.

Keluhan yang sama disampaikan pengguna Twitter lainnya, di antaranya @parkjimsely.

Bagaimana penjelasan soal keluhan-keluhan ini?

Konfirmasi Kompas.com

Kompas.com mengonfirmasinya kepada GM External Corporate Communications Telkomsel Aldin Hasyim, Sabtu (11/7/2020).

Aldin menjelaskan, ada banyak kemungkinkan mengenai pelanggan Telkomsel yang mendapat SMS dengan isi beragam dari nomor tak dikenal tersebut.

Namun, ia menegaskan, Telkomsel tidak menjual data pelanggan sehingga para pelanggan mendapat SMS dari orang tak bertanggung jawab.

"Kami enggak mungkin menjual data. Kami punya standar dan aturan jadi itu tidak mungkin sekali kami lakukan," ujar Aldin.

Aldin memastikan, pesan yang diterima pelanggan dari nomor-nomor tidak dikenal itu bukan dari Telkomsel.

Menurut saja, bisa saja dilakukan oleh pelaku pengirim pesan dengan hanya mengurutkan nomor-nomor tertentu, sehingga nomor tujuan dipilih secara acak.

"Nomor-nomor panjang yang melakukan SMS promosi ada yang menjurus ke penipuan itu benar-benar di luar tanggung jawab operator," kata dia.

Selain itu, ungkap Aldin, data juga bisa didapat dari hacker yang melakukan hack terhadap suatu website.

Aldin mengatakan jika terjadi penipuan, pelanggan dapat menghubungi layanan call center 24 jam dengan menghubungi 188.

Selain itu bisa juga dengan cara:

  • Mengirimkan SMS pengaduan yang dikirimkan ke 1166 dengan format PENIPUAN#NO. MSISDN PENIPU#ISI SMS PENIPUAN. Layanan ini tidak dikenai biaya alias gratis.
  • Menghubungi melalui chatting dengan asisten virtual di LINE, Telegram, Facebook Messenger Telkomsel (facebook.com/telkomsel), dan Twitter @telkomsel. bisa juga
  • Mengirim email ke: cs@telkomsel.co.id
  • Informasi lebih lanjut mengenai penipuan yang mengatasnamakan Telkomsel dapat dilihat di menu Waspada Penipuan. 
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

UPDATE Identitas Korban Meninggal Tabrakan KA Pandalungan Vs Mobil di Pasuruan, Berasal dari Ponpes Sidogiri

UPDATE Identitas Korban Meninggal Tabrakan KA Pandalungan Vs Mobil di Pasuruan, Berasal dari Ponpes Sidogiri

Tren
Salinan Putusan Cerai Ria Ricis Beredar di Medsos, Bagaimana Aturan Publikasi Dokumen Perceraian?

Salinan Putusan Cerai Ria Ricis Beredar di Medsos, Bagaimana Aturan Publikasi Dokumen Perceraian?

Tren
Spyware Mata-mata asal Israel Diduga Dijual ke Indonesia

Spyware Mata-mata asal Israel Diduga Dijual ke Indonesia

Tren
Idap Penyakit Langka, Seorang Wanita di China Punya Testis dan Kromosom Pria

Idap Penyakit Langka, Seorang Wanita di China Punya Testis dan Kromosom Pria

Tren
Ribuan Kupu-kupu Serbu Kantor Polres Mentawai, Fenomena Apa?

Ribuan Kupu-kupu Serbu Kantor Polres Mentawai, Fenomena Apa?

Tren
Ramai soal Susu Dicampur Bawang Goreng, Begini Kata Ahli Gizi

Ramai soal Susu Dicampur Bawang Goreng, Begini Kata Ahli Gizi

Tren
57 Tahun Hilang Saat Perang Vietnam, Tentara Amerika Ini 'Ditemukan'

57 Tahun Hilang Saat Perang Vietnam, Tentara Amerika Ini "Ditemukan"

Tren
5 Tahun Menjabat, Sekian Uang Pensiun Seumur Hidup Anggota DPR RI

5 Tahun Menjabat, Sekian Uang Pensiun Seumur Hidup Anggota DPR RI

Tren
Kisah Celia, Wanita yang Tidak Makan Selama 4 Tahun akibat Sindrom Langka

Kisah Celia, Wanita yang Tidak Makan Selama 4 Tahun akibat Sindrom Langka

Tren
Tema Met Gala dari Masa ke Masa, 'Sleeping Beauties: Reawakening Fashion' Jadi Tajuk 2024

Tema Met Gala dari Masa ke Masa, "Sleeping Beauties: Reawakening Fashion" Jadi Tajuk 2024

Tren
Cabut Gigi Bungsu, ke Dokter Gigi Umum atau Spesialis Bedah Mulut?

Cabut Gigi Bungsu, ke Dokter Gigi Umum atau Spesialis Bedah Mulut?

Tren
Cara Daftar Anggota PPS Pilkada 2024, Berikut Syarat dan Prosedurnya

Cara Daftar Anggota PPS Pilkada 2024, Berikut Syarat dan Prosedurnya

Tren
Profil CNF Clairefontaine di Perancis, Tempat Pertandingan Indonesia Vs Guinea

Profil CNF Clairefontaine di Perancis, Tempat Pertandingan Indonesia Vs Guinea

Tren
Kronologi Fortuner Polda Jabar Picu Kecelakaan Beruntun di Tol MBZ, Diselesaikan secara Kekeluargaan

Kronologi Fortuner Polda Jabar Picu Kecelakaan Beruntun di Tol MBZ, Diselesaikan secara Kekeluargaan

Tren
Tabrakan KA Pandalungan Vs Mobil Terjadi di Pasuruan, 3 Orang Meninggal Dunia

Tabrakan KA Pandalungan Vs Mobil Terjadi di Pasuruan, 3 Orang Meninggal Dunia

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com