Bahkan mungkin menjadi salah satu tanda awal saat seseorang sakit.
Baca juga: Update Virus Corona di Dunia 11 Juli: 12,6 Juta Terinfeksi |Angka Kasus di Brazil Lewati 1,8 Juta
Sekilas, jari kaki yang berwarna merah atau ungu dan bengkak terlihat seperti gejala pada kasus frostbite. Namun, gejala ini kini dapat menjadi tanda infeksi Covid-19.
Kondisi ini dapat terjadi karena virus corona menciptakan gumpalan darah di pembuluh darah terkecil kaki.
Selain itu, para ahli menyebut bahwa penemuan Covid-19 dapat mengumpalkan darah di seluruh tubuh adalah perkembangan yang berbahaya.
Penggumpalan ini dapat menyebabkan inflamasi, komplikasi imun, hingga stroke.
Tanda dari potensi penggumpalan pada tungkai mencakup rasa sakit yang tidak biasa, warna merah atau biru pada bagian tersebut, hingga rasa gatal atau kram pada betis atau kaki bagian bawah.
Jika Anda mengalami nyeri dada, pusing, batuk, atau kesulitan bernapas, kemungkinan gumpalan telah berpindah ke paru-paru atau jantung.
Baca juga: Benarkah Pandemi Virus Corona di Indonesia Masih Jauh dari Puncaknya?
Menurut penelitian awal dari China, Korea Selatan, dan bagian lain di dunia, ditemukan sekitar 1-3 persen pasien Covid-19 juga menderita kongjungtivitis atau dikenal dengan pink eye (mata berwarna merah muda).
Namun demikian, SARS-CoV-2 hanyalah satu dari banyak virus yang dapat menyebabkan konjungtivitis.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mencatat perubahan kesadaran atau kebingungan sebagai gejala awal yang mungkin menunjukkan penyakit Covid-19.
Dalam beberapa kasus, disebutkan bahwa gejala ini bahkan muncul sebelum demam dan batuk.
Studi menunjukkan bahwa sekitar 60-75 persen pasien Covid-19 dalam perawatan intensif mengalami berbagai gangguan sistem saraf pusat.
Baca juga: Kapan Orang yang Terinfeksi Virus Corona Menularkannya kepada Orang Lain?
Adapun gejala-gejala umum yang diketahui di antaranya adalah sebagai berikut:
Pada dasarnya, semua orang memiliki risiko yang sama untuk dapat terinfeksi Covid-19. Adapun bagaimana penyakit tersebut akan berdampak bergantung pada banyak variabel, termasuk hal-hal yang belum dipahami sepenuhnya.
Usia terlihat juga memiliki peran. Pasalnya, kebanyakan anak-anak dan mereka yang berusia muda banyak menunjukkan kesuksesan melawan virus, meski tidak semuanya. Namun, ada satu hal yang jelas.
Risiko yang lebih tinggi dan kematian terjadi pada orang-orang yang memiliki riwayat penyakit lainnya, termasuk diabetes, penyakit paru-paru kronis atau asma, penyakit kardiovaskuler, kanker, transplantasi organ, anemia, penyakit ginjal dialisis, gangguan autoimun, hingga obesitas.
Baca juga: Simak Potensi Penularan Virus Corona, dari Udara hingga Menempel di Benda Mati
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.