Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 11/07/2020, 06:15 WIB
Nur Rohmi Aida,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengeluarkan pernyataan terbaru terkait virus corona jenis baru penyebab Covid-19.

Salah satunya, panduan mengenai kapan seseorang dapat menularkan virus corona kepada orang lain.

Mengetahui kapan penularan terjadi disebut sama pentingnya dengan mengetahui bagaimana virus tersebar.

Dalam pernyataan resmi yang dipublikasi laman WHO, Kamis (9/7/2020), dijabarkan ringkasan ilmiah yang menguraikan apa yang perlu diketahui tentang kapan seseorang dapat menyebarkan virus berdasarkan tingkat keparahan penyakit mereka.

Kapan virus mulai terdeteksi?

Menurut WHO, salah satu bukti menunjukkan bahwa RNA dari SARS-Cov-2 dapat dideteksi pada seseorang sekitar 1-3 hari sebelum munculnya gejala dengan viral load yang tinggi saat diukur dengan RT-PCR.

Deteksi positif dengan RT-PCR umumnya akan bertahan selama 1-2 minggu pada orang tanpa gejala.

Namun, bisa bertahan hingga 3 minggu saat seseorang mengalami sakit ringan hingga sedang.

Adapun pada mereka yang dalam kondisi lebih parah akan bertahan lebih lama.

Baca juga: Ada Bukti Virus Corona Menyebar di Udara, Ini yang Harus Kita Waspadai

Viral load yang terdeteksi, menurut WHO, tidak berarti seseorang itu dapat menularkan virus kepada orang lain.

Hal ini karena ada beberapa faktor yang menentukan risiko penularan yang meliputi:

  • Apakah suatu virus masih kompeten-replikasi
  • Apakah pasien memiliki gejala seperti batuk yang dapat menyebarkan tetesan infeksius
  • Perilaku serta faktor lingkungan yang terkait dengan individu yang terinfeksi.

WHO juga menyebutkan, perlu penelitian lanjutan untuk menentukan lamanya durasi virus bertahan pada seseorang yang terinfeksi.

Orang dengan gejala

Ilustrasi virus corona, gejala virus coronaShutterstock Ilustrasi virus corona, gejala virus corona
Transmisi SARS-CoV-2 utamanya menyebar melalui tetesan dan kontak dekat orang yang terinfeksi Covid-19 dan bergejala.

Sebuah penelitian yang menganalisa 75.465 kasus Covid-19 di China, sebesar 78-85 persen kasus terkait dengan keluarga di mana penularan terjadi selama melakukan kontak dekat dan dalam waktu lama.

Penelitian di Korea Selatan juga menunjukkan hal serupa. Sebanyak 9 dari 13 kasus sekunder terjadi di antara kontak keluarga.

Di luar kontak keluarga, kasus berkaitan dengan mereka memiliki kontak fisik dekat, berbagi makanan atau berada di ruang tertutup sekitar satu jam atau lebih dengan kasus simptomatik.

Baca juga: INFOGRAFIK: Penyebaran Virus Corona Melalui Udara

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Resmi, Ini Rincian Tarif Listrik PLN yang Berlaku per 1 April 2024

Resmi, Ini Rincian Tarif Listrik PLN yang Berlaku per 1 April 2024

Tren
Cara Menghitung THR Karyawan Tetap, Pegawai Kontrak, dan Pekerja Lepas

Cara Menghitung THR Karyawan Tetap, Pegawai Kontrak, dan Pekerja Lepas

Tren
Gerhana Matahari Total Akan Terjadi Jelang Idul Fitri, Bisakah Dilihat di Indonesia?

Gerhana Matahari Total Akan Terjadi Jelang Idul Fitri, Bisakah Dilihat di Indonesia?

Tren
Berapa Denda BPJS Kesehatan jika Menunggak Iuran? Ini Perhitungannya

Berapa Denda BPJS Kesehatan jika Menunggak Iuran? Ini Perhitungannya

Tren
BI Batasi Penukaran Uang Baru untuk Lebaran 2024 Rp 4 Juta Per Orang, Ini Alasannya

BI Batasi Penukaran Uang Baru untuk Lebaran 2024 Rp 4 Juta Per Orang, Ini Alasannya

Tren
8 Ikan yang Tidak Boleh Dimakan Ibu Hamil, Apa Saja?

8 Ikan yang Tidak Boleh Dimakan Ibu Hamil, Apa Saja?

Tren
Prakiraan BMKG: Daftar Wilayah yang Berpotensi Alami Hujan Lebat dan Angin Kencang pada 19-20 Maret 2024

Prakiraan BMKG: Daftar Wilayah yang Berpotensi Alami Hujan Lebat dan Angin Kencang pada 19-20 Maret 2024

Tren
[POPULER TREN] Penjelasan Kitabisa soal Pemilik Xpander Tabrak Porsche yang Disebut Galang Dana | Fenomena Refleksi Sinar Matahari di Dekat Sumatera

[POPULER TREN] Penjelasan Kitabisa soal Pemilik Xpander Tabrak Porsche yang Disebut Galang Dana | Fenomena Refleksi Sinar Matahari di Dekat Sumatera

Tren
Kiky Saputri Keguguran karena Kista Ovarium, Berikut Gejalanya

Kiky Saputri Keguguran karena Kista Ovarium, Berikut Gejalanya

Tren
Agar Tetap Sehat, Ini Waktu Terbaik Olahraga Saat Berpuasa

Agar Tetap Sehat, Ini Waktu Terbaik Olahraga Saat Berpuasa

Tren
Resmi, Ini Kelompok Pekerja yang Berhak Dapat THR 2024

Resmi, Ini Kelompok Pekerja yang Berhak Dapat THR 2024

Tren
Alami Keputihan dan Flek Coklat, Apakah Puasanya Masih Sah?

Alami Keputihan dan Flek Coklat, Apakah Puasanya Masih Sah?

Tren
Insiden Terbaru Pesawat Boeing, Panel Lepas Sebelum Mendarat

Insiden Terbaru Pesawat Boeing, Panel Lepas Sebelum Mendarat

Tren
4 Perusahaan Diduga Korupsi Pembiayaan Ekspor Rp 2,5 Triliun di LPEI

4 Perusahaan Diduga Korupsi Pembiayaan Ekspor Rp 2,5 Triliun di LPEI

Tren
Viral, Video Uang Kertas Emisi Terbaru Disebut Bisa Digunakan Saat Lebaran 2024, BI: Hoaks!

Viral, Video Uang Kertas Emisi Terbaru Disebut Bisa Digunakan Saat Lebaran 2024, BI: Hoaks!

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com