Dibutuhkan keterampilan khusus untuk mengendarainya, sehingga butuh pilot khusus juga.
"Saya melihat pesawat ini sebetulnya cocok untuk kebutuhan indonesia, di mana untuk kepentingan logistik tidak selalu di kota-kota besar yang ada bandara yang memadai," kata Alvin.
Dia menjelaskan, selama ini Indonesia memanfaatkan helikopter untuk mengantar logistik ke daerah-daerah.
Baca juga: Rekam Jejak Sriwijaya Air, Miliki Ribuan Karyawan hingga Terancam Tak Mengudara
Di daerah yang tidak memiliki bandara yang luas, helikopter adalah pilihan untuk menerbangkan logistik ke sana.
Tapi, kata Alvin, biaya operasional helikopter sangat mahal dan daya angkutnya terbatas.
"Dugaan saya pemerintah menaruh minat pada pesawat Osprey ini untuk mengangkut logistik yang lebih banyak, dengan biaya lebih murah dan kecepatan lebih tinggi daripada helikopter," ujarnya.
Lanjutnya, pesawat Osprey bisa vertical take off landing sehingga praktis bisa mendarat di manapun, misalnya di lapangan terbuka, di sawah yang kering juga bisa.
Menurut Alvin pilihan pemerintah untuk membeli pesawat Osprey adalah pilihan yang cukup baik dan realistis.
Terutama untuk memenuhi kebutuhan TNI di daerah Indonesia timur yang belum didukung dengan landasan udara memadai.
Baca juga: Simak, Ini Aturan yang Perlu Diperhatikan Penumpang Pesawat di Era New Normal