Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fenomena Astronomi yang Terjadi Selama Bulan Juli, Catat Tanggalnya!

Kompas.com - 07/07/2020, 13:15 WIB
Nur Rohmi Aida,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

Nantinya hilal dapat diamati memakai alat bantu binokular dan teleskop sebelum matahari terbit maupun usai bulan terbenam

21 Juli: Oposisi Saturnus

Puncak oposisi Saturnus nantinya terjadi pukul 05.33 WIB.
Nantinya untuk wilayah Indonesia tengah dan timur hanya bisa mengamati saat fajar sekitar pukul 05.00 waktu setempat.

Oposisi Saturnus dapat teramati dari wilayah Indonesiaa Barat dari araah barat (tepatnya azimut 250 derajat) selama matahari belum terbit.

Melansir dari Earth Sky Saturnus akan berseberangan dengan matahari jika diamati dari bumi.

23 Juli: Elongasi Barat Maksimum Merkurius

Fenomena ini nantinya dapat teramati sejak terbitnya Merkurius pukul 04.39 WIB hingga terbitnya matahari.

Posisi Merkurius nantinya berada di dekat Mazilah Alhena di konstelasi Gemini.

Merkurius nantinya akan berada pada jarak 129,6 juta km dari bumi.

25 Juli: Perigee Bulan

Ini adalah saat dimana menjadi posisi terdekat bulan dari bumi.

Nantinya jarak bulan adalah sebesar 368.397 km dari pusat bumi pada pukul 11.53 WIB.

Nantinya diameter tampak bulan adalah sebesar 32,43 menit busur dan memasuki fase sabit awal.

Posisi bulan saat Perigee di Kota Bandung pada ketinggian 27,75 derajat di atas ufuk dari arah timur

27 Juli: Fase Perbani Awal

Fase perbani awal terjadi pukul 19.33 WIB.

Bulan dapat diamati dengan mata telanjang saat ketinggian 62,5 derajat di atas ufuk dari arah barat tepatnya 263,25 derajat setelah senja terbenam.

Jarak bulan dari bumi nantinya adalah sebesar 370.180 km sehingga diameter tampak bulan nantinya sebesar 32,28 menit busur.

Baca juga: 3 Fenomena Langit Malam Ini, Salah Satunya Gerhana Bulan Penumbra

28-29 Juli: Puncak Meteor Delta Aquariid

Hujan Meteor Delta Aquariid akan mulai aktif 12 Juli -23 Agustus 2020 dan puncaknya terjadi pada 28 Juli malam hingga 29 Juli.

Nantinya waktu terbaik adalah sebelum fajar astronomis yakni sekitar pukul 03.00 WIB- 04.00 WIB waktu setempat.

Nantinya bulan kuartir kedua akan menghalangi cahaya meteor yang redup.

Tapi jika bersabar nantinya ada kemungkinan tetap bisa menangkap beberapa penampakan yang lebih cerah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com