Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

WHO Soroti Waktu Pelaporan Tes dan Data Kematian Terkait Covid-19 di Indonesia

Kompas.com - 05/07/2020, 16:30 WIB
Jawahir Gustav Rizal,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

Sumber WHO

KOMPAS.com - Badan Kesehatan Dunia (WHO) masih memberikan catatan mengenai waktu pelaporan hasil tes virus corona yang dilaporkan di Indonesia. 

WHO menyebutkan, jumlah kasus yang dilaporkan setiap harinya tidak sama dengan jumlah orang yang terinfeksi Covid-19 pada hari itu.

"Pelaporan hasil yang dikonfirmasi laboratorium dapat memakan waktu hingga satu minggu sejak pengujian," kata WHO dalam Situasion Report tentang Indonesia yang diterbitkan 1 Juli 2020. 

Oleh karena itu, perlu kehati-hatian dalam menafsirkan angka laporan kasus dan kurva epidemiologis untuk analisis lebih lanjut.

Disebutkan pula, per 1 Juli, sebagian besar kasus yang dikonfirmasi adalah di Jawa Timur dan Jakarta, diikuti oleh Sulawesi Selatan, Jawa Tengah, Jawa Barat, Kalimantan Selatan, dan Sumatera Selatan.

"Jawa berkontribusi hampir 60,0 persen dari total kasus," tulis laporan tersebut. 

Baca juga: Peringatan WHO untuk Indonesia soal Persiapan New Normal

Belum ada penurunan signifikan di pulau Jawa

Dari hasil pengamatan di enam provinsi di pulau Jawa selama tiga minggu, dari 8-28 Juni, WHO menyebut bahwa belum ada provinsi yang menunjukkan penurunan jumlah kasus paling tidak 50 persen sejak fase puncak terjadi.

Sementara itu, angka positivity rate di DKI Jakarta juga masih cukup tinggi, yakni 5 persen.

"Positivity rate dihitung dari 15-28 Juni 2020 untuk Jakarta. Tidak ada provinsi lain yang memenuhi patokan deteksi kasus minimum, dan karena itu belum dipertimbangkan untuk perhitungan," tulis laporan itu.

Patokan deteksi kasus minimum adalah persentase sampel positif yang dapat ditafsirkan dari pengawasan dan pengujian komprehensif terhadap kasus-kasus yang dicurigai, dalam urutan 1 per 1.000 populasi per minggu.

Saat ini, satu-satunya provinsi di Jawa yang dapat mencapai tolok ukur deteksi kasus minimum baru DKI Jakarta.

Hal ini disebabkan selama dua minggu terakhir sampel positif Covid-19 di provinsi lain kurang dari 5 persen.

Baca juga: WHO Hentikan Uji Coba Hidroksiklorokuin dan Obat HIV pada Pasien Covid-19

Kematian PDP lebih besar

Dalam laporan 22 halaman itu, WHO juga menyampaikan bahwa kematian pasien dalam pengawasan (PDP) jauh lebih tinggi dibandingkan kematian karena Covid-19, hal ini terjadi di seluruh pulau Jawa kecuali di Jawa Barat.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

6 Kebiasaan Sederhana yang Membantu Meningkatkan Angka Harapan Hidup

6 Kebiasaan Sederhana yang Membantu Meningkatkan Angka Harapan Hidup

Tren
Bolehkah Memakai 'Pimple Patch' Lebih dari Sekali?

Bolehkah Memakai "Pimple Patch" Lebih dari Sekali?

Tren
Polisi dan Istri Brigadir RAT Beda Keterangan soal Keberadaan Korban Sebelum Tewas

Polisi dan Istri Brigadir RAT Beda Keterangan soal Keberadaan Korban Sebelum Tewas

Tren
Viral, Video Wisatawan di Curug Ciburial Bogor Kena Pungli, Pelaku Sudah Diamankan

Viral, Video Wisatawan di Curug Ciburial Bogor Kena Pungli, Pelaku Sudah Diamankan

Tren
Alasan Kapolri Buka Peluang Pengungkapan Kasus Meninggalnya Brigadir RAT Dibuka Kembali

Alasan Kapolri Buka Peluang Pengungkapan Kasus Meninggalnya Brigadir RAT Dibuka Kembali

Tren
Kasus KIP Kuliah, Undip: Mahasiswi Rela Mundur untuk Digantikan yang Lebih Butuh

Kasus KIP Kuliah, Undip: Mahasiswi Rela Mundur untuk Digantikan yang Lebih Butuh

Tren
2 Cara Indonesia Lolos Olimpiade 2024 Paris

2 Cara Indonesia Lolos Olimpiade 2024 Paris

Tren
Pertandingan Timnas Indonesia Vs Irak Malam Ini, Pukul Berapa?

Pertandingan Timnas Indonesia Vs Irak Malam Ini, Pukul Berapa?

Tren
Penjelasan Wakil Wali Kota Medan soal Paman Bobby Jadi Plh Sekda

Penjelasan Wakil Wali Kota Medan soal Paman Bobby Jadi Plh Sekda

Tren
Daftar Juara Piala Thomas dan Uber dari Masa ke Masa, Indonesia dan China Mendominasi

Daftar Juara Piala Thomas dan Uber dari Masa ke Masa, Indonesia dan China Mendominasi

Tren
Video Viral Pria Ditusuk hingga Meninggal karena Berebut Lahan Parkir, Ini Kata Polisi

Video Viral Pria Ditusuk hingga Meninggal karena Berebut Lahan Parkir, Ini Kata Polisi

Tren
Ramai soal Penerima KIP Kuliah Bergaya Hidup Mewah, Ini Alasan KIPK Bisa Dicabut

Ramai soal Penerima KIP Kuliah Bergaya Hidup Mewah, Ini Alasan KIPK Bisa Dicabut

Tren
Ramai Dibicarakan, Apa Itu KIP Kuliah? Berikut Syarat, Keunggulan, dan Jangka Waktunya

Ramai Dibicarakan, Apa Itu KIP Kuliah? Berikut Syarat, Keunggulan, dan Jangka Waktunya

Tren
Terungkap, Begini Kronologi Pembunuhan Wanita dalam Koper di Cikarang

Terungkap, Begini Kronologi Pembunuhan Wanita dalam Koper di Cikarang

Tren
Buku-buku Kuno Memiliki Racun dan Berbahaya jika Disentuh, Kok Bisa?

Buku-buku Kuno Memiliki Racun dan Berbahaya jika Disentuh, Kok Bisa?

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com