Berdasarkan verifikasi Kompas.com sejauh ini, ada yang perlu diluruskan terkait informasi ini.
KOMPAS.com - Beredar sebuah video di media sosial yang menyebutkan bahwa adanya pungutan terhadap warga ketika mengambil bantuan sembako di Pulo Gadung, Jakarta Timur viral.
Video itu diunggah pada 1 Juli 2020 di Instagram.
Dari video yang beredar itu, terlihat warga berkumpul mengambil bantuan dari Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.
Ada yang menyebutkan bahwa warga yang mengambil bantuan itu harus membayar Rp 10.000, ada pula yang mengaku dipungut Rp 20.000.
Saat dikonfirmasi, pengurus RT setempat memberikan klarifikasinya tentang pungutan itu.
Video yang diunggah @infopulogadung tersebut berdurasi 55 detik dan telah ditonton lebih dari 4.500 kali.
Narasi dalam video itu menyebutkan, berdasarkan laporan warga, masyarakat yang akan mengambil bantuan dimintai uang sebesar Rp 10.000-Rp 20.000.
Dalam video tersebut, warga tampak tengah mengantre untuk mengambil kardus coklat yang tertulis "Paket Bansos Sembako Pemprov DKI Jakarta".
Dalam keterangan, disebutkan kejadian terjadi di RT 015 RW 007 Kelurahan Jati, Kecamatan Pulogadung.
Ramainya video ini karena uang yang diminta tersebut dinilai sebagai pungutan liar.
Video soal adanya pungutan ini bisa diakses di @infopulogadung.
Saat dikonfirmasi, Ketua RT 015 RW 007 Kelurahan Jati, Kecamatan Pulogadung, Suraji (65) mengatakan, iuran uang tersebut telah melalui keputusan bersama dalam rapat warga.
"Urunan ini sifatnya tidak wajib, h. Hanya mereka yang mau saja untuk bergotong royong menyelesaikan masalah pengangkutan sembako bantuan," kata Suraji, Rabu (1/7/2020).
Ia menyebutkan, uang yang terkumpul itu salah satunya digunakan untuk menyewa kendaraan angkut.
Bantuan yang dikemas dalam kardus dengan bobot belasan kilogram ini di-drop oleh pihak kelurahan di rumah Ketua RW 007 yang berjarak sekitar 1 kilometer dari rumah Suraji.