KOMPAS.com - Pemandangan langit memang selalu memesona bagi mata manusia. Awan yang berarak-arakan, kerlip bintang di tengah malam, atau rona jingga ketika matahari terbenam di cakrawala.
Manusia, sejak awal peradabannya telah berusaha memaknai berbagai fenomena langit yang terjadi. Termasuk terjadinya gerhana matahari.
Di masa lampau, gerhana matahari dikaitkan sebagai penanda akan terjadinya sebuah peristiwa buruk.
Baca juga: Gerhana Matahari Cincin Terlihat Parsial, Amankah Dilihat dengan Mata Telanjang?
Di beberapa daerah di Indonesia tempo dulu, penduduknya akan beramai-ramai menabuh benda-benda yang mengeluarkan suara yang membahana ketika terjadi gerhana.
Menurut kepercayaan mereka, ketika terjadi gerhana bulan atau matahari raksasa tengah menelan benda angkasa.
Suara yang ingar bingar dipercaya akan mengusir sang raksasa sehingga batal menelan bola yang menyala di angkasa itu.
Baca juga: 5 Hal yang Perlu Diketahui soal Berjemur di Bawah Sinar Matahari